PBR benamkan Persik
A
A
A
Sindonews.com - Persik Kediri gagal total dalam upaya bangkit dari kekalahan besar di Malang pekan lalu. Alih-alih ingin memanfaatkan laga kandang saat meladeni Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Brawijaya, Kediri, Persik justru kembali terbenam dengan kekalahan tipis 1-2.
Pada laga Minggu (9/2) sore, tuan rumah sudah tertinggal dua gol babak pertama lewat Agus Indra Kurniawan dan Rizky Pellu. Persik yang berniat bangkit di babak dua hanya menciptakan satu gol via Jean Paul Boumsong. Sebuah penampilan yang sangat mengecewakan.
Ini performa terburuk Macan Putih saat bertanding di depan publik sendiri. Padahal saat di turnamen Inter Island Cup lalu mereka bisa bermain jauh lebih baik. Sepanjang babak pertama permainan Persik rusak parah. Lini tengah lembek, belakang kedodoran.
Menit 12 tuan rumah harus membayar buruknya permainan lewat gol Agus Indra. Setelah terjadinya gol pun tak ada reaksi positif karena organisasi yang terlanjur rusak. Lini tengah Persik yang dikawal Rendi Irawan, Ngon Mamoun, Jefry Dwi Hadi dan Tamsil, bermain ala kadarnya.
Mereka disumbat pemain tengah PBR dan tidak bisa menyuplai bola ke lini depan. Parahnya, lini tengah juga tak sanggup membantu pertahanan. Gol kedua PBR menit 45 sudah sepantasnya terjadi jika melihat cara tuan rumah bermain. Kwartet pertahanan linglung menghadapi serangan balik.
Babak kedua ada beberapa perubahan, Ngon Mamoun dan Rendi Irawan yang bermain buruk, diganti Faris Aditama dan Dimas Galih. Sedikit terlihat progres dari tim Persik yang akhirnya mampu memperkecil skor melalui Jean Paul Boumsong di menit 65.
Sayang sudah sangat terlambat bagi tuan rumah untuk bangkit. Apalagi PBR bermain sangat rapi dan disiplin sepanjang laga hingga Persik tak berkutik di rumah sendiri. Persik benar-benar merasakan beratnya tekanan di awal musim ISL dan hanya mendapat satu angka di tiga laga.
Situasi bisa bakal lebih rumit karena lawan berikutnya adalah Persib Bandung. Jika tidak ada perubahan signifikan, maka Macan Putih bakal semakin terbenam. Kondisi mental yang memburuk bakal menjadi santapan Maung Bandung pada tengah pekan nanti.
"Kami bermain buruk di babak pertama," aku Asisten Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo. "Saya tidak tahu apakah ini pengaruh kekalahan di Malang. Yang jelas pemain tidak menunjukkan kualitas yang cukup memadai untuk memenangkan pertandingan," sesal dia.
Ketinggalan dua gol di babak pertama dengan bobot permainan rendah menurutnya sangat sulit. Apalagi PBR bisa tampil tenang dan disiplin menjaga pergerakan pemain Persik. "PBR lebih konsentrasi dan secara kualitas serta efektivitas lebih baik," tambahnya.
Lini belakang juga menjadi perhatian pelatih karena terlalu mudah dilewati pemain lawan. Ketika Asep Budi dkk terfokus pada striker lawan, justru lini kedua PBR yang membocorkan gawang Tedi Heri, yakni Rizky Pellu dan Agus Indra.
Pelatih PBR Dejan Antonic sangat puas dengan kemenangan timnya di Kediri. Menurutnya tiga angka itu sebagai ganti kekalahan di kandang saat melawan Sriwijaya FC lalu. "Hasil yang sangat saya inginkan. Seluruh pemain tampil sesuai skenario yang dipersiapkan," ujar Dejan.
Pelatih yang menjalani debutnya di Indonesia bersama Arema IPL tersebut menyebut lini tengah sebagai kunci kemenangan timnya. Dirinya paham Persik memiliki kekuatan di lapangan tengah, sehingga berupaya mematikannya dan itu membuahkan hasil.
Pada laga Minggu (9/2) sore, tuan rumah sudah tertinggal dua gol babak pertama lewat Agus Indra Kurniawan dan Rizky Pellu. Persik yang berniat bangkit di babak dua hanya menciptakan satu gol via Jean Paul Boumsong. Sebuah penampilan yang sangat mengecewakan.
Ini performa terburuk Macan Putih saat bertanding di depan publik sendiri. Padahal saat di turnamen Inter Island Cup lalu mereka bisa bermain jauh lebih baik. Sepanjang babak pertama permainan Persik rusak parah. Lini tengah lembek, belakang kedodoran.
Menit 12 tuan rumah harus membayar buruknya permainan lewat gol Agus Indra. Setelah terjadinya gol pun tak ada reaksi positif karena organisasi yang terlanjur rusak. Lini tengah Persik yang dikawal Rendi Irawan, Ngon Mamoun, Jefry Dwi Hadi dan Tamsil, bermain ala kadarnya.
Mereka disumbat pemain tengah PBR dan tidak bisa menyuplai bola ke lini depan. Parahnya, lini tengah juga tak sanggup membantu pertahanan. Gol kedua PBR menit 45 sudah sepantasnya terjadi jika melihat cara tuan rumah bermain. Kwartet pertahanan linglung menghadapi serangan balik.
Babak kedua ada beberapa perubahan, Ngon Mamoun dan Rendi Irawan yang bermain buruk, diganti Faris Aditama dan Dimas Galih. Sedikit terlihat progres dari tim Persik yang akhirnya mampu memperkecil skor melalui Jean Paul Boumsong di menit 65.
Sayang sudah sangat terlambat bagi tuan rumah untuk bangkit. Apalagi PBR bermain sangat rapi dan disiplin sepanjang laga hingga Persik tak berkutik di rumah sendiri. Persik benar-benar merasakan beratnya tekanan di awal musim ISL dan hanya mendapat satu angka di tiga laga.
Situasi bisa bakal lebih rumit karena lawan berikutnya adalah Persib Bandung. Jika tidak ada perubahan signifikan, maka Macan Putih bakal semakin terbenam. Kondisi mental yang memburuk bakal menjadi santapan Maung Bandung pada tengah pekan nanti.
"Kami bermain buruk di babak pertama," aku Asisten Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo. "Saya tidak tahu apakah ini pengaruh kekalahan di Malang. Yang jelas pemain tidak menunjukkan kualitas yang cukup memadai untuk memenangkan pertandingan," sesal dia.
Ketinggalan dua gol di babak pertama dengan bobot permainan rendah menurutnya sangat sulit. Apalagi PBR bisa tampil tenang dan disiplin menjaga pergerakan pemain Persik. "PBR lebih konsentrasi dan secara kualitas serta efektivitas lebih baik," tambahnya.
Lini belakang juga menjadi perhatian pelatih karena terlalu mudah dilewati pemain lawan. Ketika Asep Budi dkk terfokus pada striker lawan, justru lini kedua PBR yang membocorkan gawang Tedi Heri, yakni Rizky Pellu dan Agus Indra.
Pelatih PBR Dejan Antonic sangat puas dengan kemenangan timnya di Kediri. Menurutnya tiga angka itu sebagai ganti kekalahan di kandang saat melawan Sriwijaya FC lalu. "Hasil yang sangat saya inginkan. Seluruh pemain tampil sesuai skenario yang dipersiapkan," ujar Dejan.
Pelatih yang menjalani debutnya di Indonesia bersama Arema IPL tersebut menyebut lini tengah sebagai kunci kemenangan timnya. Dirinya paham Persik memiliki kekuatan di lapangan tengah, sehingga berupaya mematikannya dan itu membuahkan hasil.
(wbs)