Semangat balas dendam antar Ubaya jadi juara
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih tim basket putra Universitas Surabaya (Ubaya), Wellyanto Pribadi, mengakui jika mental anak didikannya sempat jatuh, sebelum akhirnya mampu bangkit kembali dan menekuk Universitas Esa Unggul (UEU) di final Liga Mahasiswa (LIMA) Basketball musim 2013-2014, Minggu (23/2).
Dalam pertandingan yang berlangsung di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), itu, pasukan Wellyanto berhasil merebut kemenangan dengan kedudukan akhir 74-65. Ubaya pun tampil sebagai juara baru LIMA Basket. Sementara, UEU, yang tahun lalu menempati peringkat keempat, kini menjadi runner-up.
Melalui motor permainan Yericho Tuasela, Ubaya sempat memimpin 20-14 di kuarter pertama. Namun, di dua kuarter berikutnya, Ubaya justru tertinggal, sebelum akhirnya kembali mengambil alih permainan di pertengahan kuarter terakhir atau kuarter keempat.
Yericho Tuasela dan Ardi menjadi pencetak poin tertinggi bagi Ubaya yang masing masing mengemas 19 dan 15 poin. Sedangkan dari The Swans (julukan UEU), tiga pemain mereka Freddy Bachtiar, Dewah Wiratno dan Suhandi sama-sama mencetak 10 poin bagi tim mereka.
Menurut coach Welly, kunci kemenangan timnya adalah semangat Jericho dkk untuk membalas kekalahan mereka musim lalu. “Semangat anak-anak untuk balas dendam sangat besar, itulah yang membuat mereka mampu bangkit setelah teman mereka, Katon (Aji) dan Rico tak mampu melanjutkan pertandingan,” ujar pelatih yang juga meraih penghargaan sebagai Best Coach putra musim ini, seperti dikutip laman Liga Mahasiswa.
Coach Wellyanto menambahkan jika cedera yang dialami dua pemainnya itu sempat menjatuhkan mental rekan setimnya. Namun, mereka berhasil segera bangkit dan membalas kekalahan dari UEU di musim lalu, yang membuat mereka tersingkir di babak penyisihan grup.
Dalam pertandingan yang berlangsung di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), itu, pasukan Wellyanto berhasil merebut kemenangan dengan kedudukan akhir 74-65. Ubaya pun tampil sebagai juara baru LIMA Basket. Sementara, UEU, yang tahun lalu menempati peringkat keempat, kini menjadi runner-up.
Melalui motor permainan Yericho Tuasela, Ubaya sempat memimpin 20-14 di kuarter pertama. Namun, di dua kuarter berikutnya, Ubaya justru tertinggal, sebelum akhirnya kembali mengambil alih permainan di pertengahan kuarter terakhir atau kuarter keempat.
Yericho Tuasela dan Ardi menjadi pencetak poin tertinggi bagi Ubaya yang masing masing mengemas 19 dan 15 poin. Sedangkan dari The Swans (julukan UEU), tiga pemain mereka Freddy Bachtiar, Dewah Wiratno dan Suhandi sama-sama mencetak 10 poin bagi tim mereka.
Menurut coach Welly, kunci kemenangan timnya adalah semangat Jericho dkk untuk membalas kekalahan mereka musim lalu. “Semangat anak-anak untuk balas dendam sangat besar, itulah yang membuat mereka mampu bangkit setelah teman mereka, Katon (Aji) dan Rico tak mampu melanjutkan pertandingan,” ujar pelatih yang juga meraih penghargaan sebagai Best Coach putra musim ini, seperti dikutip laman Liga Mahasiswa.
Coach Wellyanto menambahkan jika cedera yang dialami dua pemainnya itu sempat menjatuhkan mental rekan setimnya. Namun, mereka berhasil segera bangkit dan membalas kekalahan dari UEU di musim lalu, yang membuat mereka tersingkir di babak penyisihan grup.
(nug)