Ke mana penyerang Persik?

Jum'at, 28 Februari 2014 - 16:38 WIB
Ke mana penyerang Persik?
Ke mana penyerang Persik?
A A A
Sindonews.com - Sulitnya perjalanan Persik Kediri di Indonesia Super League (ISL) disebabkan banyak faktor. Salah satu yang paling menonjol adalah rendahnya produktivitas tim hingga laga kelima. Persik hanya mampu menjaringkan tiga gol dan kebobolan 12 gol.

Sebuah ketimpangan yang sangat luar biasa. Persik hingga kini tak mampu mengulangi catatan di Divisi Utama lalu yang mencetak gol di setiap pertandingan justru ketika krisis pemyerang. Sekarang, memiliki stok striker mencukupi pun tak berpengaruh banyak.

Dari tiga gol yang diceploskan Macan Putih, dua di antanya lahir dari pemain tengah yakni Ngon Mamoun (kontra Persita Tangerang) dan Tamsil Sijaya (versus Persegres Gresik United). Hanya sebiji gol yang dihasilkan penyerang, yakni Jean Paul Boumsong saat dikalahkan Pelita Bandung Raya. Pertanyaannya, ke mana striker Persik?

Macan Putih musim ini memiliki tiga striker utama yang dipasang secara bergantian, yakni Paul Boumsong, Dicky Firasat dan Dimas Galih. Dimas dan Dicky belum sekali pun menemukan gawang lawan. Padahal di posisi gelandang ada pemain 'pelayan' yang mumpuni.

Faris Aditama, Rendy Syahputra, Fakhrudin, Rendi Irawan, hingga Ngon Mamoun, adalah pemain yang menopang striker tunggal di depannya. Rendahnya produktivitas ini juga menjadi pemicu kegelisahan duet pelatih Hartono Ruslan-Aris Budi Sulistyo.

Bahkan kepada media Aris Budi menyatakan kekecewaanya pada kinerja Jean Paul Boumsony yang kehilangan sentuhannya. Dia mengancam bakal mengevaluasi kinerja eks striker Persebaya itu dan bahkan tak segan mendepaknya jika tak memberikan kontribusi maksimal.

"Kesempatan yang dimiliki striker juga dipengaruhi kinerja tim secara umum. Intinya kalau tidak ada peluang, penyerang susah mencetak gol. Memang sejauh ini produktivitas sangat rendah dan kami masih memikirkan solusi terbaik," papar Asisten Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo.

Khusus Jean Paul Boumsong, dia juga tidak menutupi fakta jika strikernya itu jauh menurun dibanding saat memperkuat Persebaya. Dengan bermain di level lebih tinggi memang situasi berbeda. Namun Aris menginginkan ada respons positif dari penyerang yang menjadi top scorer Divisi Utama tersebut.

Persik sejatinya juga dalam pilihan sulit jika mengurangi skuad di tengah putaran pertama ISL. Memang masih ada kesempatan mendatangan pemain asing karena bursa transfer baru ditutup akhir Maret. Pada 28 Februari adalah deadline khusus pemain lokal.

Masalahnya Persik tak memiliki banyak dana untuk mendatangkan pemain baru, sekaligus tak banyak pemain yang tersedia di pasar. "Itulah persoalannya. Memang harus dipertimbangkan dengan matang, karena situasinya tidak mudah bagi Persik," tambah Aris.

Staf pelatih sekaligus memastikan pemain lokal tidak ada perubahan hingga putaran pertama usai. Pengurangan pemain lokal dianggap berisiko mengurangi stok pemain, sedangkan pendaftaran pemain sudah ditutup pada 28 Februari.

Tim kebanggaan Persikmania saat ini dalam situasi positif setelah membawa pulang satu angka dari kandang Persita Tangerang. Setelah memutus rangkaian kekalahan di tiga laga sebelumnya, hasil tersebut bisa menjadi bekal untuk laga berikutnya menghadapi Persijap Jepara.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0434 seconds (0.1#10.140)
pixels