Misi habisi Macan Kemayoran di SUGBK
A
A
A
Sindonews.com - Status sebagai tim tamu sama sekali tidak membuat Arema Cronus keder saat memasuki Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (4/5). Justri sebaliknya, Arema siap menguasai stadion terbesar di Indonesia itu sekaligus menghabisi perlawanan Persija Jakarta sebagai pemilik kandang.
Sebagai penguasa klasemen sementara wilayah barat, tim berjuluk Singo Edan dinaungi atmosfir yang sangat positif. Kendati tak akan bisa memainkan Irsyad Maulana yang menjalani skorsing kertu merah, taring sang singa masih cukup tajam. Ditambah kondisi mental memadai setelah menang di Padang.
Kondisi fisik juga menggembirakan setelah terlepas dari jadwal super padat sepanjang April silam. "Kuncinya adalah percaya diri dan tidak membawa beban macam-macam. Harus bisa bermain lepas karena Arema berstatus tim tamu. Saya rasa justru tekanan ada di Persija sebagai tuan rumah," ujar Suharno, Pelatih Arema Cronus.
Ketika aspek non-teknis sudah dijalankan pemain dengan baik, tinggal menunggu aspek teknis alias strategi di lapangan. Suharno sendiri telah mendesain timnya agar tidak kalah secara permainan. Dia menginginkan pasukannya lebih menguasai pertandingan dan efektif dalam melakukan tekanan.
Baginya, bermain di Jakarta bukan berarti harus menurunkan intensitas serangan yang menjadi karakter Arema sesungguhnya. Pelatih asal Klaten ini menjanjikan sebuah permainan yang agresif dan berani. Karakter seperti itu dipandang bisa memperbesar peluang meraih kemenangan.
"Dengan kondisi sekarang, Arema bisa melakukan banyak hal selain hanya bertahan. Tidak ada kamus menunggu diserang. Kami akan berupaya mengendalikan permainan, karena targetnya menang," begitu tekad Suharno. Formasi 4-3-3 pun rasanya menjadi pilihan paling bijak untuk memuluskan ambisi mengambil tiga angka.
Untuk mengisi posisi Irsyad, kemungkinan Samsul Arif bakal menjadi starter. Dia bakal menjadi pelengkap dua striker lainnya, Beto Goncalves dan Christian Gonzales. Lapangan tengah sudah pasti dikavling Gustavo Lopez dan Ahmad Bustomi, dengan satu gelandang bertahan yang bisa ditempati Gede Sukadana dan Juan Revi.
Dari semua pemain Arema, nama Beto Goncalves layak digarisbawahi. Pemain berpaspor Brasil ini memiliki statistik memukau ketika menghadapi Macan Kemayoran. Dalam tiga pertemuan dengan Persija sejak 2013, Beto total mengoleksi lima gol yakni tiga kali mencetak gol di ISL dan dus kali di Inter Island Cup.
Artinya, sejak bergabung Singo Edan, gol kemenangan atas Persija didominasi pemain yang kini berposisi striker sayap. Pencapaian Beto jelas menjadi peringatan bagi Macan Kemayoran yang rekor pertemuannya dengan Arema belum memuaskan. Dilihat dari sisi mana pun, Arema memang tak pantas rendah diri.
"Pertandingan lawan Persija membawa suasana tersendiri di event apa pun. Saya pribadi sangat tertantang untuk mengalahkan Persija di kandangnya dan saya yakin semua pemain juga demikian. Kami memiliki modal yang mencukupi untuk mengatasi perlawanan Persija," sebut Ahmad Bustomi, kapten tim Arema Cronus.
Sebagai penguasa klasemen sementara wilayah barat, tim berjuluk Singo Edan dinaungi atmosfir yang sangat positif. Kendati tak akan bisa memainkan Irsyad Maulana yang menjalani skorsing kertu merah, taring sang singa masih cukup tajam. Ditambah kondisi mental memadai setelah menang di Padang.
Kondisi fisik juga menggembirakan setelah terlepas dari jadwal super padat sepanjang April silam. "Kuncinya adalah percaya diri dan tidak membawa beban macam-macam. Harus bisa bermain lepas karena Arema berstatus tim tamu. Saya rasa justru tekanan ada di Persija sebagai tuan rumah," ujar Suharno, Pelatih Arema Cronus.
Ketika aspek non-teknis sudah dijalankan pemain dengan baik, tinggal menunggu aspek teknis alias strategi di lapangan. Suharno sendiri telah mendesain timnya agar tidak kalah secara permainan. Dia menginginkan pasukannya lebih menguasai pertandingan dan efektif dalam melakukan tekanan.
Baginya, bermain di Jakarta bukan berarti harus menurunkan intensitas serangan yang menjadi karakter Arema sesungguhnya. Pelatih asal Klaten ini menjanjikan sebuah permainan yang agresif dan berani. Karakter seperti itu dipandang bisa memperbesar peluang meraih kemenangan.
"Dengan kondisi sekarang, Arema bisa melakukan banyak hal selain hanya bertahan. Tidak ada kamus menunggu diserang. Kami akan berupaya mengendalikan permainan, karena targetnya menang," begitu tekad Suharno. Formasi 4-3-3 pun rasanya menjadi pilihan paling bijak untuk memuluskan ambisi mengambil tiga angka.
Untuk mengisi posisi Irsyad, kemungkinan Samsul Arif bakal menjadi starter. Dia bakal menjadi pelengkap dua striker lainnya, Beto Goncalves dan Christian Gonzales. Lapangan tengah sudah pasti dikavling Gustavo Lopez dan Ahmad Bustomi, dengan satu gelandang bertahan yang bisa ditempati Gede Sukadana dan Juan Revi.
Dari semua pemain Arema, nama Beto Goncalves layak digarisbawahi. Pemain berpaspor Brasil ini memiliki statistik memukau ketika menghadapi Macan Kemayoran. Dalam tiga pertemuan dengan Persija sejak 2013, Beto total mengoleksi lima gol yakni tiga kali mencetak gol di ISL dan dus kali di Inter Island Cup.
Artinya, sejak bergabung Singo Edan, gol kemenangan atas Persija didominasi pemain yang kini berposisi striker sayap. Pencapaian Beto jelas menjadi peringatan bagi Macan Kemayoran yang rekor pertemuannya dengan Arema belum memuaskan. Dilihat dari sisi mana pun, Arema memang tak pantas rendah diri.
"Pertandingan lawan Persija membawa suasana tersendiri di event apa pun. Saya pribadi sangat tertantang untuk mengalahkan Persija di kandangnya dan saya yakin semua pemain juga demikian. Kami memiliki modal yang mencukupi untuk mengatasi perlawanan Persija," sebut Ahmad Bustomi, kapten tim Arema Cronus.
(wbs)