Pistorius jalani tes kejiwaan, sidang ditunda
A
A
A
Sindonews.com - Sidang pembunuhan di Pengadilan Tinggi di Pretoria, Afrika Selatan, dengan terdakwa juara Paralimpiade, Oscar Pistorius, akan tertunda. Pasalnya, atlet difabel Afsel itu diwajibkan untuk melakukan tes kejiwaan selama 30 hari ke depan.
Menyusul kesaksian yang diberikan oleh dokter Merryl Vorster terkait kondisi kejiwaan Pistorius, jaksa Gerrie Nel pun memprioritaskan untuk menindaklanjuti hal itu lebih jauh. Dalam pengadilan Senin (12/5) waktu setempat, Dokter Vorster mengatakan bahwa Pistorius telah menderita anxiety disorder (gangguan kecemasan) sejak kecil.
Hakim yang memimpin pengadilan, Thokozile Masipa, Rabu, mengumumkan bahwa Pistorius akan menjalani tes kejiwaan selama 30 hari, dengan perintah terakhir akan dilakukan pada Selasa pekan depan.
Pistorius didakwa telah membunuh kekasihnya, Reeva Steenkamp, tahun lalu. Atlet 27 tahun itu menembak mati pacarnya melalui pintu kamar mandi di rumahnya di Pretoria, pada Hari Valentine tahun lalu.
Selama persidangan, Pistorius bersikukuh jika dirinya tidak melakukan melakukan pembunuhan berencana, dia mempertahanakan argumennya bahwa dia mengira kekasihnya itu seorang pencuri yang tengah menyusup ke dalam rumahnya.
Menyusul kesaksian yang diberikan oleh dokter Merryl Vorster terkait kondisi kejiwaan Pistorius, jaksa Gerrie Nel pun memprioritaskan untuk menindaklanjuti hal itu lebih jauh. Dalam pengadilan Senin (12/5) waktu setempat, Dokter Vorster mengatakan bahwa Pistorius telah menderita anxiety disorder (gangguan kecemasan) sejak kecil.
Hakim yang memimpin pengadilan, Thokozile Masipa, Rabu, mengumumkan bahwa Pistorius akan menjalani tes kejiwaan selama 30 hari, dengan perintah terakhir akan dilakukan pada Selasa pekan depan.
Pistorius didakwa telah membunuh kekasihnya, Reeva Steenkamp, tahun lalu. Atlet 27 tahun itu menembak mati pacarnya melalui pintu kamar mandi di rumahnya di Pretoria, pada Hari Valentine tahun lalu.
Selama persidangan, Pistorius bersikukuh jika dirinya tidak melakukan melakukan pembunuhan berencana, dia mempertahanakan argumennya bahwa dia mengira kekasihnya itu seorang pencuri yang tengah menyusup ke dalam rumahnya.
(nug)