Kasus Tewasnya Akly karena Human Error
A
A
A
JAKARTA - Kiper PSAP Sigli, Agus Rohman, terancam hukuman maksimal akibat insiden tabrakannya dengan striker Persiraja Banda Aceh, Akly Fairuz, dalam laga Divisi Utama Liga Indonesia 2014 di Stadion Lampineung Banda Aceh, 10 Mei 2014. Akibat insiden tersebut, Akly, yang sempat dirawat, akhirnya meninggal dunia pada 16 Mei 2014.
Ancaman hukuman yang diberikan kepada Agus Rohman disampaikan secara langsung oleh Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca Pandjaitan, usai sidang komdis di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (22/5).
Insiden itu terjadi ketika Agus Rohman berusaha menyongsong bola rebound yang kemudian dikejar Akly. Meski sudah dalam posisi offside karena asisten wasit mengangkat bendera, namun Agus Rohman tetap mengejar bola sehingga tabrakan dengan Akly tak terelakkan.
Berdasarkan aksinya itu, Komdis PSSI akhirnya menyatakan bahwa terjadi human error dalam kejadian yang menghilangkan nyawa seseorang itu.
"Kami hari ini menggelar sidang. Dari pemain (Agus Rohman), kami menemukan cara yang tak lazim dalam mengamankan gawang. Pemain mengaku tak mendengar peluit karena posisi sudah offside saat kejadian sehingga itu yang menjadi pertimbangan kami," tutur Hinca dalam konferensi pers.
"Untuk putusannya, kami akan menggelar sidang lanjutan minggu depan. Karena kami masih menelusuri pihak-pihak terkait pertandingan saat itu seperti Panpel. Panpel minggu depan kami panggil sekaligus putusan untuk Agus Rohman," imbuh Hinca.
Ancaman hukuman yang diberikan kepada Agus Rohman disampaikan secara langsung oleh Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca Pandjaitan, usai sidang komdis di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (22/5).
Insiden itu terjadi ketika Agus Rohman berusaha menyongsong bola rebound yang kemudian dikejar Akly. Meski sudah dalam posisi offside karena asisten wasit mengangkat bendera, namun Agus Rohman tetap mengejar bola sehingga tabrakan dengan Akly tak terelakkan.
Berdasarkan aksinya itu, Komdis PSSI akhirnya menyatakan bahwa terjadi human error dalam kejadian yang menghilangkan nyawa seseorang itu.
"Kami hari ini menggelar sidang. Dari pemain (Agus Rohman), kami menemukan cara yang tak lazim dalam mengamankan gawang. Pemain mengaku tak mendengar peluit karena posisi sudah offside saat kejadian sehingga itu yang menjadi pertimbangan kami," tutur Hinca dalam konferensi pers.
"Untuk putusannya, kami akan menggelar sidang lanjutan minggu depan. Karena kami masih menelusuri pihak-pihak terkait pertandingan saat itu seperti Panpel. Panpel minggu depan kami panggil sekaligus putusan untuk Agus Rohman," imbuh Hinca.
(nug)