Butler Lowongkan Sabuk Juara Bantam IBF
A
A
A
LIVERPOOL - Petinju profesional Inggris, Paul Butler, belum genap sebulan meggenggam sabuk juara dunia tinju kelas bantam versi IBF, namun kini dia bersiap melowongkannya guna kembali turun ke kelas terbang super.
Selama tampil di kelas terbang super, Butler belum sempat menjadi juara dunia, dia baru mampu menjadi pemenang sabuk juara British dan Commonwealth. Namun, Butler justru menuai sukses untuk menjadi juara dunia kelas bantam, setelah hanya bertarung dua kali di divisi tersebut.
Menurut Butler, sangat berat untuk melepas mahkota IBF, tapi dia merasa itu merupakan langkah terbaik untuk karirnya dalam tahap sekarang ini. Akan tetapi, dia tidak menampik apabila suatu saat nanti bakal kembali ke kelas bantam.
"Ini adalah sabuk yang indah dan sulit untuk dilepaskan, karena itu merupakan gelar juara dunia pertama yang saya menangkan, tapi saya tahu bahwa itu selalu akan menjadi masalah jika saya menang. Saya harus kembali dan kembali untuk turun ke kelas terbang super," jelas Butler, dikutip Liverpool Echo.
Kini, petinju 25 tahun itu berharap bisa menjadi juara dunia di kelas terbang super, sehingga dia bisa mencatatkan diri sebagai petinju yang berhasil merebut juara dunia di dua divisi berbeda secara terbalik (dari divisi yang lebih berat ke divisi yang lebih ringan). "Sekarang saya bertujuan untuk memenangkan gelar juara dunia di kelas terbang super dan mencapai mimpi lain untuk menjadi juara dunia dua divisi secara terbalik," tegasnya.
Butler menasbihkan diri sebagai juara kelas bantam IBF, berkat kemenangannya atas juara sebelumnya, Stuart Hall, yang juga berasal dari Inggris, pada pertarungan di Newcastle, 8 Juni lalu.
Selama tampil di kelas terbang super, Butler belum sempat menjadi juara dunia, dia baru mampu menjadi pemenang sabuk juara British dan Commonwealth. Namun, Butler justru menuai sukses untuk menjadi juara dunia kelas bantam, setelah hanya bertarung dua kali di divisi tersebut.
Menurut Butler, sangat berat untuk melepas mahkota IBF, tapi dia merasa itu merupakan langkah terbaik untuk karirnya dalam tahap sekarang ini. Akan tetapi, dia tidak menampik apabila suatu saat nanti bakal kembali ke kelas bantam.
"Ini adalah sabuk yang indah dan sulit untuk dilepaskan, karena itu merupakan gelar juara dunia pertama yang saya menangkan, tapi saya tahu bahwa itu selalu akan menjadi masalah jika saya menang. Saya harus kembali dan kembali untuk turun ke kelas terbang super," jelas Butler, dikutip Liverpool Echo.
Kini, petinju 25 tahun itu berharap bisa menjadi juara dunia di kelas terbang super, sehingga dia bisa mencatatkan diri sebagai petinju yang berhasil merebut juara dunia di dua divisi berbeda secara terbalik (dari divisi yang lebih berat ke divisi yang lebih ringan). "Sekarang saya bertujuan untuk memenangkan gelar juara dunia di kelas terbang super dan mencapai mimpi lain untuk menjadi juara dunia dua divisi secara terbalik," tegasnya.
Butler menasbihkan diri sebagai juara kelas bantam IBF, berkat kemenangannya atas juara sebelumnya, Stuart Hall, yang juga berasal dari Inggris, pada pertarungan di Newcastle, 8 Juni lalu.
(nug)