Polisi Larang Persik v Arema di Kediri
A
A
A
KEDIRI - Nasib Persik Kediri di Indonesia Super League (ISL) tampaknya juga ditentukan aparat kepolisian. Musim ini beberapa kali Persik terbentur sulitnya perizinan pertandingan di Stadion Brawijaya, kandang mereka sendiri.
Persik pernah kesulitan menggelar uji coba pada rehat kompetisi bertepatan dengan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden. Aparat keamanan tidak mau ambil risiko dengan memberikan izin laga bagi Macan Putih walau bukan laga resmi.
Kini Persik kembali menghadapi penolakan izin keamanan untuk pertandingan ISL kontra Arema Cronus pada 27 Agustus mendatang. Pihak kepolisian khawatir pertandingan itu memicu kericuhan mengingat kedua tim memiliki sejarah kelam.
Hingga Rabu (20/8) siang, belum ada kabar pasti soal perizinan tersebut. Sebelumnya Kepolisian Resort Kota Kediri melalui Kasubag Humas AKP Siswandi memberikan anjuran agar pertandingan digelar di luar kota Kediri dengan alasan risiko keamanan yang cukup mengkhawatirkan.
Persikmania, suporter Persik, juga telah menandatangani islah dengan pihak Arema Cronus. Tapi tampaknya upaya tersebut belum meyakinkan kepolisian di Kediri untuk memberikan izin pertandingan. Jika memang tetap dilarang, maka akan menjadi kerugian besar bagi Persik.
Tim ini tengah membutuhkan angka di pertandingan sisa putaran dua ISL demi selamat dari degradasi. Laga home menghadapi Arema Cronus dan Persegres Gresik United bisa menjadi ladang potensial untuk menambah angka. Apalagi performa tim ungu di Brawijaya sangat meyakinkan.
"Sekarang ini saya belum berpikir soal itu (izin keamanan). Kami masih konsentrasi lawan PBR dan Persib,"kata Asisten Pelatih Persik Musikan jelang laga kontra PBR.
Sedangkan Arema tidak merasa keberatan bertanding di mana saja. "Arema memahami problem perizinan yang dihadapi Persik. Secara umum tidak ada persoalan bagi Arema kalau pun nantinya harus bertanding di luar Kediri atau tempat netral. Di mana saja Arema siap,"papar General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo.
Sebenarnya momentum laga 27 Agustus di Brawijaya dijadikan ajang islah bagi Persikmania dan Aremania. Rencananya pihak tuan rumah mengundang 100 Aremania ke Kediri sebagai langkah awal perdamaian kedua suporter yang selalu bergesekan dalam satu dekade terakhir
Persik pernah kesulitan menggelar uji coba pada rehat kompetisi bertepatan dengan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden. Aparat keamanan tidak mau ambil risiko dengan memberikan izin laga bagi Macan Putih walau bukan laga resmi.
Kini Persik kembali menghadapi penolakan izin keamanan untuk pertandingan ISL kontra Arema Cronus pada 27 Agustus mendatang. Pihak kepolisian khawatir pertandingan itu memicu kericuhan mengingat kedua tim memiliki sejarah kelam.
Hingga Rabu (20/8) siang, belum ada kabar pasti soal perizinan tersebut. Sebelumnya Kepolisian Resort Kota Kediri melalui Kasubag Humas AKP Siswandi memberikan anjuran agar pertandingan digelar di luar kota Kediri dengan alasan risiko keamanan yang cukup mengkhawatirkan.
Persikmania, suporter Persik, juga telah menandatangani islah dengan pihak Arema Cronus. Tapi tampaknya upaya tersebut belum meyakinkan kepolisian di Kediri untuk memberikan izin pertandingan. Jika memang tetap dilarang, maka akan menjadi kerugian besar bagi Persik.
Tim ini tengah membutuhkan angka di pertandingan sisa putaran dua ISL demi selamat dari degradasi. Laga home menghadapi Arema Cronus dan Persegres Gresik United bisa menjadi ladang potensial untuk menambah angka. Apalagi performa tim ungu di Brawijaya sangat meyakinkan.
"Sekarang ini saya belum berpikir soal itu (izin keamanan). Kami masih konsentrasi lawan PBR dan Persib,"kata Asisten Pelatih Persik Musikan jelang laga kontra PBR.
Sedangkan Arema tidak merasa keberatan bertanding di mana saja. "Arema memahami problem perizinan yang dihadapi Persik. Secara umum tidak ada persoalan bagi Arema kalau pun nantinya harus bertanding di luar Kediri atau tempat netral. Di mana saja Arema siap,"papar General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo.
Sebenarnya momentum laga 27 Agustus di Brawijaya dijadikan ajang islah bagi Persikmania dan Aremania. Rencananya pihak tuan rumah mengundang 100 Aremania ke Kediri sebagai langkah awal perdamaian kedua suporter yang selalu bergesekan dalam satu dekade terakhir
(aww)