Saatnya Bouchard Juara
Saatnya Bouchard Juara
A
A
A
NEW YORK - Petenis muda penuh potensi asal Kanada, Eugenie Bouchard memiliki tahun yang istimewa selama tampil di ajang grand slam musim ini. Petenis cantik berusia 20 tahun itu tidak pernah gagal menembus semifinal di seluruh grand slam tahun ini.
Pada awal tahun, Bouchard sukses menembus semifinal grand slam pertamanya di Australia Terbuka. Selanjutnya dia juga mampu mencapai empat besar di grand slam lapangan tanah liat di Prancis Terbuka. Bahkan untuk yang terakhir, petenis nomor delapan dunia itu menjadi finalis di Wimbledon, dia ditumbangkan Petra Kvitova di laga pamungkas.
Namun, di AS Terbuka, perjalanan Bouchard mulai agak terditorsi di babak kedua. Setelah tanpa kesulitan menyingkirkan Olga Govortsova di laga pertama, Bouchard tampak seperti kehabisan bahan bakar di partai berikutnya. Ya, menghadapi Sorana Cirstea, Jumat (29/8) dini hari WIB, Bouchard memang menguasai jalannya pertandingan di set pertama. Akan tetapi di set kedua, dia mulai kewalahan. Beruntung di set penentuan, dia masih mampu unggul dan unggul 6-2, 6-7, 6-4.
"Saya pastinya harus berjuang di set ketiga," tukasnya, dikutip laman resmi AS Terbuka. "Saya hanya percaya pada diri saya sendiri," imbuh Bouchard, yang akan berhadapan dengan Barbora Zahlavova-Strycova di babak ketiga AS Terbuka.
Apabila menilik catatan Bouchard selama tampil di grand slam memang masih tampak bagus, dia mencatatkan menang-kalah 18-3, tapi dia juga memiliki catatan 20-14 di sisa tahun ini. Sementara, dalam turnamen menyambut AS Terbuka, Bouchard hanya mampu menorehkan satu kemenangan dari tiga turnamen yang diikutinya.
Akankah Bouchard akan kembali menemukan performanya dan setajam seperti di awal musim atau sebelum musim panas ini? Apakah dia tidak puas dengan semifinal dan final yang dicapainya dalam grand slam tahun ini? Menarik untuk kita tunggu, karena jika tidak ada hambatan, dia bisa bertemu dengan ratu tenis dunia saat ini, Serena Williams, dan petenis nomor tiga dunia, Petra Kvitova, di pertandingan berikutnya.
Pada awal tahun, Bouchard sukses menembus semifinal grand slam pertamanya di Australia Terbuka. Selanjutnya dia juga mampu mencapai empat besar di grand slam lapangan tanah liat di Prancis Terbuka. Bahkan untuk yang terakhir, petenis nomor delapan dunia itu menjadi finalis di Wimbledon, dia ditumbangkan Petra Kvitova di laga pamungkas.
Namun, di AS Terbuka, perjalanan Bouchard mulai agak terditorsi di babak kedua. Setelah tanpa kesulitan menyingkirkan Olga Govortsova di laga pertama, Bouchard tampak seperti kehabisan bahan bakar di partai berikutnya. Ya, menghadapi Sorana Cirstea, Jumat (29/8) dini hari WIB, Bouchard memang menguasai jalannya pertandingan di set pertama. Akan tetapi di set kedua, dia mulai kewalahan. Beruntung di set penentuan, dia masih mampu unggul dan unggul 6-2, 6-7, 6-4.
"Saya pastinya harus berjuang di set ketiga," tukasnya, dikutip laman resmi AS Terbuka. "Saya hanya percaya pada diri saya sendiri," imbuh Bouchard, yang akan berhadapan dengan Barbora Zahlavova-Strycova di babak ketiga AS Terbuka.
Apabila menilik catatan Bouchard selama tampil di grand slam memang masih tampak bagus, dia mencatatkan menang-kalah 18-3, tapi dia juga memiliki catatan 20-14 di sisa tahun ini. Sementara, dalam turnamen menyambut AS Terbuka, Bouchard hanya mampu menorehkan satu kemenangan dari tiga turnamen yang diikutinya.
Akankah Bouchard akan kembali menemukan performanya dan setajam seperti di awal musim atau sebelum musim panas ini? Apakah dia tidak puas dengan semifinal dan final yang dicapainya dalam grand slam tahun ini? Menarik untuk kita tunggu, karena jika tidak ada hambatan, dia bisa bertemu dengan ratu tenis dunia saat ini, Serena Williams, dan petenis nomor tiga dunia, Petra Kvitova, di pertandingan berikutnya.
(nug)
Explore More