Proyek Besar di Sisi Kanan Benteng Arema

Selasa, 11 November 2014 - 19:57 WIB
Proyek Besar di Sisi Kanan Benteng Arema
Proyek Besar di Sisi Kanan Benteng Arema
A A A
MALANG - Musim ini tim Arema Cronus seperti memiliki kekuatan solid. Namun sejatinya menyimpan masalah di sisi kanan pertahanan. So, Arema mau tak mau harus menggelar proyek besar untuk menutup lubang yang masih menganga.
Arema sepanjang musim ini terlihat memaksakan posisi di rusuk kanan dengan menempatkan pemain yang bukan spesialis di sana. Empat pemain yang bisa beroperasi sebagai full back kanan, hanya Gilang Ginarsa yang berposisi natural.

Tiga pemain lainnya terkesan agak dipaksakan karena Gilang belum sesuai harapan, yakni Benny Wahyudi, Thierry Gathuessi, dan Jimmy Suparno. Nama terakhir yang didatangkan di pertengahan musim malah hanya sekali tampil sebagai pengganti.

Benny Wahyudi adalah bek yang sebenarnya beroperasi di kiri, sama dengan Johan Alrafizie. Demikian pula dengan Thierry Gathuessi yang spesialisasi naturalnya adalah centre back. Namun karena memiliki kecepatan, dia dimanfaatkan sebagai full back.

Pelatih Arema Cronus Suharno tak membantah posisi paling sulit di timnya adalah full back kanan. Dia tak memiliki pilihan kecuali memaksakan Thierry bermain di sana karena Benny Wahyudi sering labil dan kurang nyaman di kanan.

"Tidak ada pemain yang benar-benar pas di posisi full back kanan. Gilang Ginarsa terlalu muda dan masih minim pengalaman, sedangkan pemain lainnya bukan asli seorang full back kiri. Ini akan menjadi perhatian serius," ujar Suharno, Selasa (11/11).

Arema pernah memiliki bek kanan terbaik di Indonesia, sebut saja Zulkifli Syukur dan Hasyim Kipuw. Setelah Hasyim memilih gabung ke Persebaya Surabaya akhir musim lalu, Arema Cronus gagal mendapatkan pengganti yang sepadan.

Desas-desus yang terdengar, Singo Edan tertarik mendatangkan full back Persipura Jayapura Ruben Sanadi. Walau belum ada konfirmasi resmi soal Ruben, namun lagi-lagi pemain ini berposisi alami
sebagai full back kiri. Bisa saja persoalan di kanan tak sepenuhnya terselesaikan.

Secara garis besar, hanya posisi full back kanan yang tidak memunculkan seorang spesialis. Sebuah kelemahan yang pantas menjadi evaluasi Arema, apalagi Thierry Gathuessi dikabarkan tidak akan melanjutkan karirnya di Stadio Kanjuruhan.

Suharno juga membernarkan pertahanan wajib menjadi target operasi bedah Singo Edan. "Arema punya lini tengah dan depan yang bagus. Tinggal bagaimana mengimbanginya dengan pertahanan yang lebih solid," demikian Suharno.

Dari semua pemain yang diberi tugas sebagai full back, hanya Johan Alfarizie yang bermain konsisten di posisi full back kiri. Dia nyaris tak tergantikan sepanjang musim, walau Suharno juga pernah mencoba Thierry Gathuessi di posisi ini.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8757 seconds (0.1#10.140)
pixels