Sikat Persib Jadi Target Arema Berikutnya
A
A
A
MALANG - Arema Cronus melanjutkan tren impresif di turnamen pramusim 2015. Trofi SCM Cup 2015 menjadi gelar pramusim terbesar musim ini. Sebelumnya, Arema mempertahankan gelar Trofeo Persija walau berstatus juara bersama dengan Persija Jakarta dan Sriwijaya FC.
Tinggal satu trofi saja yang akan membuat tim Singo Edan menyapu bersih turnamen pramusim dalam dua tahun berturut-turut, yakni Inter Island Cup 2014. Final yang tertunda setahun ini tak hanya melengkapi rekor Arema di berbagai turnamen pemanasan.
Pertarungan final kontra Persib Bandung pada 1 Februari di Gelora Jakabaring juga urusan gengsi dan dendam. Arema tentu akan sangat bernafsu memenangi laga nanti jika mengingat Persib pernah menyingkirkan mereka di semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014 lalu.
Menjadi juara SCM Cup 2015 menjadi suplemen bagi Singo Edan untuk meneruskan pencapaian positif di pra musim. Pelatih Suharno menyatakan final Inter Island Cup sangat penting bagi Arema jika dilihat dari berbagai aspek walau sudah menggenggam trofi SCM Cup.
"Arema ingin selalu memenangi setiap pertandingan. Kami sudah berhasil menuntaskan SCM Cup dengan sempurna atau kemenangan 100 persen. Lawan Persib Bandung di Inter Island Cup, kami akan tetap menginginkan kemenangan dan gelar juara," jelas Suharno, Rabu (28/1).
Soal unsur dendam atas tersingkirnya Arema di ISL lalu, menurutnya itu sekadar pemacu motivasi bagi pemain. Artinya pembalasan yang bakal disiapkan Singo Edan tetap dalam koridor positif, yakni memberikan perlawanan terbaik kepada juara ISL 2015 tersebut.
"Ada banyak cara untuk menambah motivasi. Kalau memang keinginan membalas kekalahan di ISL itu menjadi motivasi terbaik, ya sah-sah saja. Yang paling mendasar adalah kami memberikan seluruh kemampuan dengan harapan mendapat hasil terbaik," imbuh dia.
Skuad Arema Cronus bisa agak bernapas sebelum final Inter Island Cup karena memiliki kesempatan istirahat sekitar empat hari. Ini tentu sangat kontras dengan jelang final SCM Cup, di mana Arema tersengal-sengal karena minimnya recovery setelah laga semifinal.
"Setelah final SCM Cup, kami fokus pada recovery dulu karena tim kelelahan dengan padatnya jadwal. Alhamdulillah tidak ada pemain yang sampai cedera. Saya yakin lawan Persib nanti kondisi fisik pemain akan jauh lebih baik," tandas Suharno.
Kondisi fisik itu yang sempat menghambat penerapan strategi Singo Edan dan cenderung lebih bertahan. Menurunkan skema 3-5-2 lawan Sriwijaya FC, justru Arema kelihatan berpola 5-3-2 karena harus merapatkan pertahanan dengan agresifnya tekanan tuan rumah.
Tinggal satu trofi saja yang akan membuat tim Singo Edan menyapu bersih turnamen pramusim dalam dua tahun berturut-turut, yakni Inter Island Cup 2014. Final yang tertunda setahun ini tak hanya melengkapi rekor Arema di berbagai turnamen pemanasan.
Pertarungan final kontra Persib Bandung pada 1 Februari di Gelora Jakabaring juga urusan gengsi dan dendam. Arema tentu akan sangat bernafsu memenangi laga nanti jika mengingat Persib pernah menyingkirkan mereka di semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014 lalu.
Menjadi juara SCM Cup 2015 menjadi suplemen bagi Singo Edan untuk meneruskan pencapaian positif di pra musim. Pelatih Suharno menyatakan final Inter Island Cup sangat penting bagi Arema jika dilihat dari berbagai aspek walau sudah menggenggam trofi SCM Cup.
"Arema ingin selalu memenangi setiap pertandingan. Kami sudah berhasil menuntaskan SCM Cup dengan sempurna atau kemenangan 100 persen. Lawan Persib Bandung di Inter Island Cup, kami akan tetap menginginkan kemenangan dan gelar juara," jelas Suharno, Rabu (28/1).
Soal unsur dendam atas tersingkirnya Arema di ISL lalu, menurutnya itu sekadar pemacu motivasi bagi pemain. Artinya pembalasan yang bakal disiapkan Singo Edan tetap dalam koridor positif, yakni memberikan perlawanan terbaik kepada juara ISL 2015 tersebut.
"Ada banyak cara untuk menambah motivasi. Kalau memang keinginan membalas kekalahan di ISL itu menjadi motivasi terbaik, ya sah-sah saja. Yang paling mendasar adalah kami memberikan seluruh kemampuan dengan harapan mendapat hasil terbaik," imbuh dia.
Skuad Arema Cronus bisa agak bernapas sebelum final Inter Island Cup karena memiliki kesempatan istirahat sekitar empat hari. Ini tentu sangat kontras dengan jelang final SCM Cup, di mana Arema tersengal-sengal karena minimnya recovery setelah laga semifinal.
"Setelah final SCM Cup, kami fokus pada recovery dulu karena tim kelelahan dengan padatnya jadwal. Alhamdulillah tidak ada pemain yang sampai cedera. Saya yakin lawan Persib nanti kondisi fisik pemain akan jauh lebih baik," tandas Suharno.
Kondisi fisik itu yang sempat menghambat penerapan strategi Singo Edan dan cenderung lebih bertahan. Menurunkan skema 3-5-2 lawan Sriwijaya FC, justru Arema kelihatan berpola 5-3-2 karena harus merapatkan pertahanan dengan agresifnya tekanan tuan rumah.
(aww)