Djokovic Ngamuk Lantaran Tiket Piala Davis Dikorup
A
A
A
SARAJEVO - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic tak bisa menyembunyikan kemarahannya. Djokovic ngamuk lantaran tiket tanda masuk pertandingan Piala Davis yang akan mempertemukan Serbia melawan Kroasia dikorup.
Pertandingan itu sendiri akan berlangung pada 6-8 Maret mendatang di Kraljevo, Serbia. Alhasil, ratusan pendukung Serbia yang ingin menyaksikan duel paling panas itu dipastikan tidak mendapatkan menyaksikan pertandingan.
Seperti dilaporkan Tenis.com, Kamis (4/3/2015), kepolisian Serbia tengah menyelidik kasus korupsi tiket tersebut. Kejadian ini memang sangat aneh setelah sebagian dari ribuan pendukung tuan rumah terancam tidak bisa menonton. Padahal kapasitas Kraljevo Sports Centre yang akan dijadikan lokasi pertandingan berkapasitas 3.000 tempat duduk.
Kabar yang beredar, sebagian tiket pertandingan telah diberikan gratis kepada sejumlah politisi dan pejabat di Serbia. Djokovic menuduh tindakan ini sebagai kejahatan yang memalukan. Dia sangat terkejut setelah penonton umum hanya disediakan sebanyak 1.500 tiket.
"Jelas ini tindakan pidana dan harus ada yang bertanggung jawab. Saya sangat kecewa. Masa tiket langsung ludes hanya dalam tempo 13 menit setelah dijual. Itu masuk akal kalau tiket yang dijual hanya 50 persen dari kapasitas tempat duduk. Kami benar-benar menyesal dengan kejadian ini setelah memilih Kraljevo sebagai tempat pertandingan," tegas Djokovic.
Pertandingan itu sendiri akan berlangung pada 6-8 Maret mendatang di Kraljevo, Serbia. Alhasil, ratusan pendukung Serbia yang ingin menyaksikan duel paling panas itu dipastikan tidak mendapatkan menyaksikan pertandingan.
Seperti dilaporkan Tenis.com, Kamis (4/3/2015), kepolisian Serbia tengah menyelidik kasus korupsi tiket tersebut. Kejadian ini memang sangat aneh setelah sebagian dari ribuan pendukung tuan rumah terancam tidak bisa menonton. Padahal kapasitas Kraljevo Sports Centre yang akan dijadikan lokasi pertandingan berkapasitas 3.000 tempat duduk.
Kabar yang beredar, sebagian tiket pertandingan telah diberikan gratis kepada sejumlah politisi dan pejabat di Serbia. Djokovic menuduh tindakan ini sebagai kejahatan yang memalukan. Dia sangat terkejut setelah penonton umum hanya disediakan sebanyak 1.500 tiket.
"Jelas ini tindakan pidana dan harus ada yang bertanggung jawab. Saya sangat kecewa. Masa tiket langsung ludes hanya dalam tempo 13 menit setelah dijual. Itu masuk akal kalau tiket yang dijual hanya 50 persen dari kapasitas tempat duduk. Kami benar-benar menyesal dengan kejadian ini setelah memilih Kraljevo sebagai tempat pertandingan," tegas Djokovic.
(bbk)