Ngadu Soal Dualisme Persebaya, Bonek Temui BOPI
A
A
A
JAKARTA - Setelah menggelar aksi di depan kantor Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pada 26 Februari lalu, kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek, menemui Ketua Tim Verifikasi BOPI, Imam Suroso di Kantor Kemenpora, Kamis (26/3/2015). Bonek meminta BOPI meninjau ulang keberadaan manajemen Persebaya yang sekarang.
Ditemui Sindonews di kantor Kemenpora Jakarta, kordinator Bonek 1972, Andie Pecie menglaim sudah mendapat angin menyusul tuntunan mereka akhir bulan lalu. Tim Verifikasi BOPI, kata dia, akan mengambil fokus pada dualisme di internal Persebaya.
"BOPI menganggap permasalahan paling berat di Persebaya Surabaya memang masalah legalitas tim. Di mana manejemen Persebaya yang lama (PT Persebaya Indonesia) tidak diakui, yang diakui sekarang adalah PT Mitra Muda Inti Berlian, nanti mereka (BOPI) akan menelusuri hal itu," kata Andie.
Andi hanya sebentar melakukan pertemuan dengan Ketua Tim Verifikasi BOPI di lantai lima kantor Kemenpora. Hanya sekitar 15 menit pertemuan itu berlangsung, dia membawa setumpuk dokumen lawas untuk meyakinkan PT Persebaya Indonesia yang dibela Bonek 1927 adalah manejemen yang sah.
Sebelumnya diberitakan Sindonews, Persebaya Surabaya. "Kami menolak rilis verifikasi BOPI yang menyatakan bahwa PT Mitra Muda Inti Berlian sebagai penaung Persebaya. BOPI harus mengembalikan hak-hak hukum dengan menetapkan PT Persebaya Indonesia sebagai pemilik asli kesebelasan atau klub Persebaya Surabaya," katanya.
Dualisme Persebaya Surabaya dimulai pada 2010, sejak Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Nurdin Halid mengirim surat kepada Wisnu Wardana untuk menggunakan nama Persebaya Surabaya dalam kompetisi Divisi Utama yang digelar PSSI, namun dengan menggunakan semua nama pemain dari klub Kutai Barat. "Dualisme ini berlangsung hingga sekarang," tutupnya.
Ditemui Sindonews di kantor Kemenpora Jakarta, kordinator Bonek 1972, Andie Pecie menglaim sudah mendapat angin menyusul tuntunan mereka akhir bulan lalu. Tim Verifikasi BOPI, kata dia, akan mengambil fokus pada dualisme di internal Persebaya.
"BOPI menganggap permasalahan paling berat di Persebaya Surabaya memang masalah legalitas tim. Di mana manejemen Persebaya yang lama (PT Persebaya Indonesia) tidak diakui, yang diakui sekarang adalah PT Mitra Muda Inti Berlian, nanti mereka (BOPI) akan menelusuri hal itu," kata Andie.
Andi hanya sebentar melakukan pertemuan dengan Ketua Tim Verifikasi BOPI di lantai lima kantor Kemenpora. Hanya sekitar 15 menit pertemuan itu berlangsung, dia membawa setumpuk dokumen lawas untuk meyakinkan PT Persebaya Indonesia yang dibela Bonek 1927 adalah manejemen yang sah.
Sebelumnya diberitakan Sindonews, Persebaya Surabaya. "Kami menolak rilis verifikasi BOPI yang menyatakan bahwa PT Mitra Muda Inti Berlian sebagai penaung Persebaya. BOPI harus mengembalikan hak-hak hukum dengan menetapkan PT Persebaya Indonesia sebagai pemilik asli kesebelasan atau klub Persebaya Surabaya," katanya.
Dualisme Persebaya Surabaya dimulai pada 2010, sejak Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Nurdin Halid mengirim surat kepada Wisnu Wardana untuk menggunakan nama Persebaya Surabaya dalam kompetisi Divisi Utama yang digelar PSSI, namun dengan menggunakan semua nama pemain dari klub Kutai Barat. "Dualisme ini berlangsung hingga sekarang," tutupnya.
(bbk)