PSS Sleman Habis-habisan di Grup Neraka
A
A
A
SLEMAN - Persaingan Divisi Utama musim 2015 di Grup IV yang mayoritas berisi tim-tim dari Jawa Timur ditambah tiga tim dari DI Yogyakarta dianggap sebagai sangat berat. Jika ingin bisa bersaing, pemain PSS Sleman diminta fokus pada kompetisi.
Pelatih PSS Sleman Jaya Hartono menyebut, keberadaan PSIM dan Persiba Bantul yang merupakan sama-sama tim dari DIY merupakan lawan berat. "PSIM dan Persiba termasuk lawan yang berat. Saya sudah meminta pemain untuk tampil habis-habisan baik dalam laga kandang maupun away,''tandasnya.
Pelatih yang cukup malang melintang di sejumlah klub sepak bola di Jawa Timur tersebut juga menilai, Ahmad Simbiring dan kawan-kawan juga tidak boleh lengah dengan arek-arek Jawa Timur. Permainan keras dan ngotot yang biasa dimainkan oleh klub-klub Jatim dinilainya tidak boleh dianggap remeh oleh Super Elang Jawa.
Dengan kondisi tersebut Jaya menilai, semua tim yang tergabung di Grup IV Divisi Utama 2015 adalah tim yang neraka. "Semua lawan di grup itu berat. Saya sendiri sudah instruksikan enggak boleh meremehkan atau kehilangan fokus,"ujarnya.
Sementara itu, semenjak dibentuk pada akhir Januari lalu, PSS Sleman tercatat baru dua kali melakukan ujicoba melawan tim-tim dari Jawa Timur. Pertama melawan Persinga Ngawi yang saat itu Super Elja dalam proses transisi kepelatihan dari Siswanto "Kancil" ke Jaya Hartono.
Kemudian melawan PSBK Blitar yang tercatat merupakan latih tanding pertama PSS Sleman dibawah kendali Jaya Hartono. Dan ujian pertama Jaya Hartono membawa PSS Sleman berhasil positif dengan menggulung PSBK Blitar 2-0 di Stadion Maguwoharjo akhir pekan lalu.
Group IV hasil drawing dari PT. Liga Indonesia menempatkan PSS Sleman bersama dengan PSIM Yogyakarta, Persiba Bantul, Persatu Tuban, Madiun Putra, Madura United, Persinga Ngawi, PSMP Mojokerto, PSBI, dan Persik Kediri. Dari 10 group yang berada di grup tersebut, dua terbaik akan dipromosikan ke Liga Indonesia, sementara di posisi keenam hingga paling bontot akan degradasi ke Liga Nusantara.
Sementara itu, untuk menghadapi kompetisi 2015, Jaya Hartono menerapkan skema 4-4-2 untuk anak asuhnya. Gaya permainan cepat dengan satu dua sentuhan bola menjadi strategi yang akan diterapkan. Metode serangan dengan memanfaatkan lebar lapangan atau sangat tergantung dari kelincahan para pengisi sayap baik kanan maupun kiri PSS Sleman.
Formasi tim inti dan pelapis saat ini sudah di tangan Jaya Hartono setelah melewati proses pembentukan tim selama dua bulan terakhir. Meski membentuk dua tim yakni inti dan pelapis, Jaya Hartono menerapkan skema yang tidak jauh berbeda dari kedua timnya agar bisa saling mengisi.
Pelatih PSS Sleman Jaya Hartono menyebut, keberadaan PSIM dan Persiba Bantul yang merupakan sama-sama tim dari DIY merupakan lawan berat. "PSIM dan Persiba termasuk lawan yang berat. Saya sudah meminta pemain untuk tampil habis-habisan baik dalam laga kandang maupun away,''tandasnya.
Pelatih yang cukup malang melintang di sejumlah klub sepak bola di Jawa Timur tersebut juga menilai, Ahmad Simbiring dan kawan-kawan juga tidak boleh lengah dengan arek-arek Jawa Timur. Permainan keras dan ngotot yang biasa dimainkan oleh klub-klub Jatim dinilainya tidak boleh dianggap remeh oleh Super Elang Jawa.
Dengan kondisi tersebut Jaya menilai, semua tim yang tergabung di Grup IV Divisi Utama 2015 adalah tim yang neraka. "Semua lawan di grup itu berat. Saya sendiri sudah instruksikan enggak boleh meremehkan atau kehilangan fokus,"ujarnya.
Sementara itu, semenjak dibentuk pada akhir Januari lalu, PSS Sleman tercatat baru dua kali melakukan ujicoba melawan tim-tim dari Jawa Timur. Pertama melawan Persinga Ngawi yang saat itu Super Elja dalam proses transisi kepelatihan dari Siswanto "Kancil" ke Jaya Hartono.
Kemudian melawan PSBK Blitar yang tercatat merupakan latih tanding pertama PSS Sleman dibawah kendali Jaya Hartono. Dan ujian pertama Jaya Hartono membawa PSS Sleman berhasil positif dengan menggulung PSBK Blitar 2-0 di Stadion Maguwoharjo akhir pekan lalu.
Group IV hasil drawing dari PT. Liga Indonesia menempatkan PSS Sleman bersama dengan PSIM Yogyakarta, Persiba Bantul, Persatu Tuban, Madiun Putra, Madura United, Persinga Ngawi, PSMP Mojokerto, PSBI, dan Persik Kediri. Dari 10 group yang berada di grup tersebut, dua terbaik akan dipromosikan ke Liga Indonesia, sementara di posisi keenam hingga paling bontot akan degradasi ke Liga Nusantara.
Sementara itu, untuk menghadapi kompetisi 2015, Jaya Hartono menerapkan skema 4-4-2 untuk anak asuhnya. Gaya permainan cepat dengan satu dua sentuhan bola menjadi strategi yang akan diterapkan. Metode serangan dengan memanfaatkan lebar lapangan atau sangat tergantung dari kelincahan para pengisi sayap baik kanan maupun kiri PSS Sleman.
Formasi tim inti dan pelapis saat ini sudah di tangan Jaya Hartono setelah melewati proses pembentukan tim selama dua bulan terakhir. Meski membentuk dua tim yakni inti dan pelapis, Jaya Hartono menerapkan skema yang tidak jauh berbeda dari kedua timnya agar bisa saling mengisi.
(aww)