Rapor Yao Bikin Kecewa Arema
A
A
A
MALANG - Arema Cronus mengeluarkan rapor untuk pemain selama pramusim 2015. Salah satu pemain yang dinilai lambat beradaptasi adalah Abblode Yao Rudy, striker asal Liberia. Dia pemain baru yang belum memperlihatkan performa menjanjikan.
Mengevaluasi kesiapan pemain jelang ISL, Pelatih Arema Suharno menyebut Yao Rudy harus berjuang lebih keras menjawab ekspektasi Aremania. Secara statistik, kontribusinya masih sangat rendah bahkan dibandingkan dengan pemain lokal sekali pun.
Sejak awal Februari lalu atau dari 10 laga yang dilakoni Arema, eks pemain Persiwa Wamena ini minim menceploskan gol. Padahal tanggung jawab dia sangat besar sebagai pemain impor, yakni lebih baik dibanding Beto Goncalves yang dilepas musim lalu.
"Dia (Yao Rudy) paling lambat dalam beraptasi dengan tim. Tampaknya masih ada problem dalam bekerjasama dengan pemain lainnya. Dia harus berupaya lebih keras lagi meningkatkan kualitas permainannya, terutama di ISL nanti,"ucap Suharno, dihubungi Selasa (31/3).
Dibanding dengan pemain baru lainnya, eks top scorer Divisi Utama 2014 itu sangat tertinggal. Beberapa pemain anyar seperti Ferry Aman Saragih, Ahmad Nuviandani, Fabiano Beltrame, hingga Sengbah Kennedy, sudah berhasil menunjukkan potensi terbaiknya.
Suharno sendiri sebenarnya tak kurang dalam memberikan kesempatan kepada dia. Mulai posisi striker-winger hingga striker murni pernah diberikan untuk Rudy. Dia juga sempat diduetkan dengan Christian Gonzales dan Samsul Arif. Tapi hasilnya belum memuaskan.
"Semoga situasinya berbeda di ISL. Tentunya dia harus menyadari tak mudah untuk menjadi pemain reguler karena di Arema juga ada pemain tajam seperti Christian Gonzales dan Samsul Arif. Dia harus siap dengan persaingan itu,"tutur pelatih asal Klaten.
Yao Rudy didatangkan ke Malang satu paket dengan Sengbah Kennedy yang sama-sama di Persiwa musim lalu. Diharapkan lebih tajam dan menjanjikan, dia justru kalah jauh dari striker gaek Cristian Gonzales yang terus mencetak gol selama pramusim.
Mengevaluasi kesiapan pemain jelang ISL, Pelatih Arema Suharno menyebut Yao Rudy harus berjuang lebih keras menjawab ekspektasi Aremania. Secara statistik, kontribusinya masih sangat rendah bahkan dibandingkan dengan pemain lokal sekali pun.
Sejak awal Februari lalu atau dari 10 laga yang dilakoni Arema, eks pemain Persiwa Wamena ini minim menceploskan gol. Padahal tanggung jawab dia sangat besar sebagai pemain impor, yakni lebih baik dibanding Beto Goncalves yang dilepas musim lalu.
"Dia (Yao Rudy) paling lambat dalam beraptasi dengan tim. Tampaknya masih ada problem dalam bekerjasama dengan pemain lainnya. Dia harus berupaya lebih keras lagi meningkatkan kualitas permainannya, terutama di ISL nanti,"ucap Suharno, dihubungi Selasa (31/3).
Dibanding dengan pemain baru lainnya, eks top scorer Divisi Utama 2014 itu sangat tertinggal. Beberapa pemain anyar seperti Ferry Aman Saragih, Ahmad Nuviandani, Fabiano Beltrame, hingga Sengbah Kennedy, sudah berhasil menunjukkan potensi terbaiknya.
Suharno sendiri sebenarnya tak kurang dalam memberikan kesempatan kepada dia. Mulai posisi striker-winger hingga striker murni pernah diberikan untuk Rudy. Dia juga sempat diduetkan dengan Christian Gonzales dan Samsul Arif. Tapi hasilnya belum memuaskan.
"Semoga situasinya berbeda di ISL. Tentunya dia harus menyadari tak mudah untuk menjadi pemain reguler karena di Arema juga ada pemain tajam seperti Christian Gonzales dan Samsul Arif. Dia harus siap dengan persaingan itu,"tutur pelatih asal Klaten.
Yao Rudy didatangkan ke Malang satu paket dengan Sengbah Kennedy yang sama-sama di Persiwa musim lalu. Diharapkan lebih tajam dan menjanjikan, dia justru kalah jauh dari striker gaek Cristian Gonzales yang terus mencetak gol selama pramusim.
(aww)