Aremanita Prakarsai Petisi Untuk Arema

Jum'at, 03 April 2015 - 19:27 WIB
Aremanita Prakarsai Petisi Untuk Arema
Aremanita Prakarsai Petisi Untuk Arema
A A A
MALANG - Keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang tak memberikan rekomendasi kepada Arema Cronus, memunculkan beragam sikap dari supporter Aremania. Selain banyak yang mengecam BOPI, ada pula yang lebih kritis kepada Arema sendiri.

Adalah Ganis Rumpoko, putri Walikota Batu Edy Rumpoko, Aremanita yang memprakarsai petisi online melalui www.change.org. Dia menuntut pengelola Arema Cronus, yakni PT Pelita Jaya Cronus, untuk transparan mengenai legalitas serta komitmen dalam pengelolaan klub.

Dalam petisinya dia juga menolak politisasi dalam pengelolaan klub, serta mengajak Aremania berpikir jernih dan tak sekadar ikut menyalahkan BOPI yang tak memberikan rekomendasi. Berikut ini isi petisi lengkap Ganis Rumpoko:

1. Menuntut transparansi PT. Pelita Jaya Cronus dalam hal legalitas kepemilikan dan komitmennya dalam mengelola Arema sebagai bentuk tanggungjawab moral kepada warga Malang. Setiap transaksi dan pengesahan oleh DEPKUMHAM memiliki nomor, PT. Pelita Jaya Cronus harus membuktikan legalitas kepemilikan/pengelolaan Arema tersebut. Jika memang secara hukum tidak sah, maka kembalikan Arema kepada warga Malang.

2. Mengajak semua Aremania untuk menolak dan tidak lagi mau dibodohi oknum-oknum yang menggunakan Arema, klub sepakbola kebanggan kita, hanya sebagai kendaraan politik belaka, termasuk dalam kisruh tidak lolosnya verifikasi dan legalitas Arema di Liga Super Indonesia mendatang. Kita harus membuka mata, bahwa dengan jumlah supporter yang massif, banyak kepentingan politik ingin menguasai Arema, termasuk di Pilpres 2014 lalu meskipun gagal dan kemudian sekarang menelantarkan Arema.

3. Mengajak kepada Aremania untuk melihat situasi ini secara jernih, jangan terhasut hanya sekedar menyalahkan BOPI yang tidak meloloskan Arema dalam Liga Super Indonesia, melainkan mempertanyakan komitmen dan keabsahan hak kepemilikan/pengelolaan Arema oleh PT. Pelita Jaya Cronus.


Ganis Rumpoko adalah cucu dari almarhum Sugiono, eks Walikota Malang yang dulu ikut memprakarsai berdirinya Arema Malang bersama almarhum Acub Zaenal. Sejak kecil, Ganis sudah bukan sosok asing karena selalu mendukung Arema di stadion, bahkan sejak masih berkandang di Stadion Gajayana.

Dalam petisi tersebut, Ganis juga membeberkan latar belakang dirinya melakukan gerakan berupa petisi di www.change.org. Berikut penuturan Ganis tentang alasan dirinya membuat petisi yang mungkin dianggap 'berseberangan' dengan Arema Cronus:

"Menteri Pemuda dan Olahraga membentuk Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang bertugas untuk mengawasi dan membina olahraga profesional di Indonesia. Meskipun Badan itu baru, di banyak negara maju pasti mempunyai badan seperti ini, dan setiap perubahan pasti akan ada dampaknya."

"Menjelang berlangsungnya Liga Super Indonesia, BOPI tidak meloloskan dua tim besar karena masalah verifikasi dan legalitas. Salah satunya, Arema. Beberapa kali masalah legalitas ini memang kerap kali mengganjal tim berjuluk Singo Edan ini. Sebagai pendukung Arema, saya merasa resah dengan keadaan ini, dan pasti banyak Aremania merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan."

"Saya paham dengan sejarah kepemilikan Arema, sebab Opa saya, Sugiono (Alm), turut membantu (Alm) Akub Zainal dalam pendiriannya, saya mengamati banyak kejanggalan dari proses perpindahan kepengurusan dan kepemilikan Arema. Tepatnya setelah Akub Zainal, kemudian mewariskannya kepada Om Lucky."

"Dari tangan Om Lucky kemudian dimiliki oleh PT. Bentoel. Setelah PT Bentoel dibeli oleh British American Tobacco (BAT), Arema dikembalikan lagi ke masyarakat. Kemudian lahir Yayasan Arema dan dibentuklah PT. Arema Indonesia dengan beberapa orang sebagai pemilik saham sekaligus pengelolanya. Nama Arema Malang diubah menjadi Arema Indonesia."

"Ternyata dalam perjalanannya, masing-masing pemilik memiliki kepentingan politik yang pada akhirnya membawa klub ini pada perpecahan (Arema ISL dan IPL). Entah bagaimana, tiba-tiba dua klub ini kembali menjadi satu dengan berubah nama menjadi Arema Cronus dibawah pengelolaan PT. Pelita Jaya Cronus. Pengelola terakhir inilah yang tidak lolos verifikasi dan legalitas kepemilikan klub."

"Arema bukan hanya pionir sebagai klub sepakbola swasta (profesional) di Indonesia yang paling sukses dan punya base suporter paling banyak, namun juga simbol identitas kultural milik warga Malang dan sekitarnya."

"Dari generasi ke generasi, banyak “Arek Malang” yang tumbuh dengan kebanggan sebagai “Aremania”. Sayang sekali jika kita sebagai warga Malang menutup mata atas berbagai kejanggalan dan bentuk-bentuk politisasi klub kesayangan kita selama ini. Cukup sudah dan kita sebagai Aremania harus bersikap."

Hingga berita ini ditulis, pendukung petisi tersebut sudah mencapai angka 1.122 dan kemungkinan akan terus bertambah mengingat petisi ini baru sehari diluncurkan. Berdasar cuitan Ganis di media sosial, dia bahkan sudah dihubungi CEO Arema Cronus Iwan Budianto untuk membahas masalah ini
(rus)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7044 seconds (0.1#10.140)