Sinyal Kebangkitan Sepak Bola Italia di Eropa
A
A
A
TURIN - Meloloskan tiga wakil di babak semifinal pada dua kompetisi kasta tertinggi di Eropa yakni Liga Championsdan Liga Europa, seakan menjadi sinyal kebangkitan sepak bola Italia di benua biru. Setelah performa klub asal Negeri Pizza terpuruk dalam lima tahun terakhir, Napoli dan Fiorentina serta Juventus seakan mengangkat kembali derajat Seri A.
Bila Napoli dan Fiorentina melenggang ke babak semi-final Liga Europa 2014-2015, Juventus melakukan hal serupa di Liga Champions, sehari sebelumnya. Ini berarti hingga babak semi final dua turnamen paling bergengsi antarklub Eropa, Seri A, bersama Liga Spanyol, jadi pengutus wakil terbanyak dengan jumlah tiga klub.
Prestasi ini terbilang spesial buat sepak bola Italia, mengingat mulai memudarnya pesona liga domestik mereka seiring kasus pengaturan skor. Kasus tersebut kemudian berdampak luas atas performa tim Italia yang dalam beberapa musim terakhir yang terhenti di babak awal kompetisi Eropa.
Terakhir kali Liga Italia mengirimkan wakilnya di babak semi final Liga Champions dan Liga Europa yang dahulu bernama Piala UEFA terjadi satu dekade sebelumnya. Tepatnya di musim 2004-2015, AC Milan menjadi wakil Italia di Liga Champions, sementara Parma di Piala UEFA. Sayang langkah mereka berdua gagal menjadi juara, usai I Roosonerri takluk di final dan Parma kalah telak dari CSKA Moskow di semi final.
Sementara Liga Italia pernah mendominasi Eropa saat wakil mereka menjadi juara di dua turnamen bergengsi pada musim 1989-1990 dan 1992-1993. Kala itu Milan menjadi juara Liga Champions, sedangkan Sampdoria berjaya di UEFA. Musim 2014-2015 kali ini mereka berpeluang kembali menorehkan prestasi tertinggi di Eropa.
Namun terlebih dulu Juventus harus mampu melewati lawan berat di semifinal Liga Champions yakni kontra klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid. Sementara pada kompetisi Liga Europa, Napoli bakal dihadang wakil Ukraina, Dnipro. Sementara itu, wakil Italia lainnya, Fiorentina siap menantang juara bertahan, Sevilla. Patut ditunggu apakah ketiga wakil mereka mampu mengangkat kembali derajat sepak bola Italia.
Bila Napoli dan Fiorentina melenggang ke babak semi-final Liga Europa 2014-2015, Juventus melakukan hal serupa di Liga Champions, sehari sebelumnya. Ini berarti hingga babak semi final dua turnamen paling bergengsi antarklub Eropa, Seri A, bersama Liga Spanyol, jadi pengutus wakil terbanyak dengan jumlah tiga klub.
Prestasi ini terbilang spesial buat sepak bola Italia, mengingat mulai memudarnya pesona liga domestik mereka seiring kasus pengaturan skor. Kasus tersebut kemudian berdampak luas atas performa tim Italia yang dalam beberapa musim terakhir yang terhenti di babak awal kompetisi Eropa.
Terakhir kali Liga Italia mengirimkan wakilnya di babak semi final Liga Champions dan Liga Europa yang dahulu bernama Piala UEFA terjadi satu dekade sebelumnya. Tepatnya di musim 2004-2015, AC Milan menjadi wakil Italia di Liga Champions, sementara Parma di Piala UEFA. Sayang langkah mereka berdua gagal menjadi juara, usai I Roosonerri takluk di final dan Parma kalah telak dari CSKA Moskow di semi final.
Sementara Liga Italia pernah mendominasi Eropa saat wakil mereka menjadi juara di dua turnamen bergengsi pada musim 1989-1990 dan 1992-1993. Kala itu Milan menjadi juara Liga Champions, sedangkan Sampdoria berjaya di UEFA. Musim 2014-2015 kali ini mereka berpeluang kembali menorehkan prestasi tertinggi di Eropa.
Namun terlebih dulu Juventus harus mampu melewati lawan berat di semifinal Liga Champions yakni kontra klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid. Sementara pada kompetisi Liga Europa, Napoli bakal dihadang wakil Ukraina, Dnipro. Sementara itu, wakil Italia lainnya, Fiorentina siap menantang juara bertahan, Sevilla. Patut ditunggu apakah ketiga wakil mereka mampu mengangkat kembali derajat sepak bola Italia.
(akr)