Belajar dari Whyte, Fury Tak Mau Remehkan Wilder
Rabu, 26 Agustus 2020 - 23:58 WIB
LONDON - Juara kelas berat WBC Tyson Fury tidak akan meremehkan Deontay Wilder pada duel trilogi mereka. Fury belajar dari Dillian Whyte yang di-KO Alexander Povetkin di ronde kelima di Matchroom Sport Headquarters, Brentwood, Inggris, Sabtu (22/8/2020) malam.
Fury dan Wilder sudah dua kali bersua. Pertarungan pertama berakhir imbang kontroversial dalam 12 ronde di Staples Center, Los Angeles, California, AS, 1 Desember 2018. Sedangkan di pertandingan kedua, Fury mendominasi Wilder dan menghentikannya di ronde ketujuh di MGM Grand di Las Vegas, 22 Februari 2020. Duel ketiga direncanakan tanggal 19 Desember 2020. ( )
Fury begitu terkesan dengan pertarungan Povetkin vs Whyte . Povetkin mencetak KO ronde kelima yang dramatis atas Whyte, yang merupakan penantang wajib Fury. Fury, petinju Inggris kelahiran Manchester, 12 Agustus 1988, melihat hasil tersebtu menunjukkan dirinya satu level di atas yang lain.
“Faktanya adalah saya tidak membutuhkan salah satu dari mereka. Merekalah membutuhkan saya. Saya satu-satunya juara kelas berat dunia yang tidak terkalahkan di luar sana," kata Fury kepada BT Sport. ( ).
"Sisanya, semua telah terkapar, ditinggalkan di pinggir jalan, dihentikan dan dipukuli. Mereka membutuhkan saya. Saya seorang raksasa Gypsy King yang berdiri sendiri yang memimpin divisi ini, yang berkuasa," Fury sesumbar.
“Saya tidak butuh uang mereka, saya tidak butuh apa yang bisa mereka bawa ke atas meja. Tapi, fans menginginkan pertarungan terbesar, dan pertarungan terbesar di luar sana sekarang adalah saya melawan(Anthony) Joshua." ( ).
"Mereka tidak akan rugi, mereka sudah tersingkir dan tersungkur. Saya satu-satunya, The Big 0 (tanpa kekalahan) yang saya bawa ke mana-mana."
“Semua petinju ini, Joshua, (Derek) Chisora , Whyte, Povetkin, semua orang ini berada pada level yang sama. Saya melihat mereka sebagai empat, lima, dan enam. Dan kapan saja mereka bisa saling mengalahkan. Ini menunjukkan kepada Anda di level mana mereka berada."
Dan berdasarkan apa yang terjadi pada Whyte saat melawan Povetkin, Fury sangat fokus pada Wilder. "Seperti yang Anda lihat pada hari Sabtu, jika Anda mengabaikan seseorang, dagu Anda akan terbentur," ungkap Fury.
“Saya hanya ingin berkonsentrasi pada Deontay Wilder, petarung paling berbahaya di planet dan sejarah yang pernah ada. Saya tahu Deontay Wilder adalah petarung kelas berat paling berbahaya di luar sana."
Fury dan Wilder sudah dua kali bersua. Pertarungan pertama berakhir imbang kontroversial dalam 12 ronde di Staples Center, Los Angeles, California, AS, 1 Desember 2018. Sedangkan di pertandingan kedua, Fury mendominasi Wilder dan menghentikannya di ronde ketujuh di MGM Grand di Las Vegas, 22 Februari 2020. Duel ketiga direncanakan tanggal 19 Desember 2020. ( )
Fury begitu terkesan dengan pertarungan Povetkin vs Whyte . Povetkin mencetak KO ronde kelima yang dramatis atas Whyte, yang merupakan penantang wajib Fury. Fury, petinju Inggris kelahiran Manchester, 12 Agustus 1988, melihat hasil tersebtu menunjukkan dirinya satu level di atas yang lain.
“Faktanya adalah saya tidak membutuhkan salah satu dari mereka. Merekalah membutuhkan saya. Saya satu-satunya juara kelas berat dunia yang tidak terkalahkan di luar sana," kata Fury kepada BT Sport. ( ).
"Sisanya, semua telah terkapar, ditinggalkan di pinggir jalan, dihentikan dan dipukuli. Mereka membutuhkan saya. Saya seorang raksasa Gypsy King yang berdiri sendiri yang memimpin divisi ini, yang berkuasa," Fury sesumbar.
“Saya tidak butuh uang mereka, saya tidak butuh apa yang bisa mereka bawa ke atas meja. Tapi, fans menginginkan pertarungan terbesar, dan pertarungan terbesar di luar sana sekarang adalah saya melawan(Anthony) Joshua." ( ).
"Mereka tidak akan rugi, mereka sudah tersingkir dan tersungkur. Saya satu-satunya, The Big 0 (tanpa kekalahan) yang saya bawa ke mana-mana."
“Semua petinju ini, Joshua, (Derek) Chisora , Whyte, Povetkin, semua orang ini berada pada level yang sama. Saya melihat mereka sebagai empat, lima, dan enam. Dan kapan saja mereka bisa saling mengalahkan. Ini menunjukkan kepada Anda di level mana mereka berada."
Dan berdasarkan apa yang terjadi pada Whyte saat melawan Povetkin, Fury sangat fokus pada Wilder. "Seperti yang Anda lihat pada hari Sabtu, jika Anda mengabaikan seseorang, dagu Anda akan terbentur," ungkap Fury.
“Saya hanya ingin berkonsentrasi pada Deontay Wilder, petarung paling berbahaya di planet dan sejarah yang pernah ada. Saya tahu Deontay Wilder adalah petarung kelas berat paling berbahaya di luar sana."
(sha)
tulis komentar anda