FIA Selidiki Hamilton Terkait Kaus 'Tangkap Polisi Pembunuh Breonna Taylor'

Selasa, 15 September 2020 - 22:04 WIB
Otoritas Formula 1 (F1) tengah mempertimbangkan langkah apakah Lewis Hamilton melanggar aturan setelah mengenakan kaus bernada provokatif/Foto/Twitter
TUSCANY - Otoritas Formula 1 (F1) tengah mempertimbangkan langkah apakah Lewis Hamilton melanggar aturan setelah mengenakan kaus bertuliskan 'Tangkap Polisi Pembunuh Breonna Taylor' sebelum dan sesudah balapan Grand Prix Tuscan di Sirkuit Mugello , Italia, Minggu (13/9/2020).

Hamilton yang menjadi juara di lomba tersebut, kerap menyuarakan ketidakadilan rasial dalam beberapa kesempatan. Tak hanya kepeduliannya terhadap Breonna Taylor, pembalap Inggris itu secara teratur mengenakan kaus 'Black Lives Matter ' sebagai penghormatan atas meninggalnya warga Afrika-Amerika George Floyd, akibat lehernya ditindih oleh lutut polisi kulit putih Derek Chauvin. ( ).

Hamilton mengambil sikap berlutut dalam protes anti-rasisme yang disetujui secara resmi sebelum balapan dimulai musim ini.



Namun, pada pekan lalu Hamilton menuarakan kepeduliannya atas kasus yang menimpa Breonna Taylor, seorang tenaga medis perempuan kulit hitam berusia 26 tahun yang ditembak hingga delapan kali oleh personel polisi yang menerobos ke apartemennya di Louisville, Kentucky, AS, pada 13 Maret lalu. ( ).

Seorang petugas polisi yang terlibat dipecat oleh departemen kepolisian kota pada bulan Juni. Dua petugas lainnya dimutasi dan ditempatkan pada penugasan administrasi. Tidak ada tuntutan pidana yang diajukan terhadap salah satu dari ketiganya.

Kaus yang digunakan Hamilton bertuliskan 'Arrest the cops who killed Breonna Taylor' di depan, dengan foto Taylor di belakang dan tulisan ‘Say her name’. Hamilton terinspirasi petenis Jepang Naomi Osaka yang mengenakan masker bertuliskan 'Breonna Taylor' saat tampil di grand slam US Open 2020.

"Kami memberikan pertimbangan aktif atas masalah ini," kata seorang juru bicara dari Federasi Otomotif Internasional (FIA) dilansir Reuters. FIA menambahkan, mereka juga akan membahas masalah ini ke depan.( ).

Panitia lomba di Mugello tidak membuka penyelidikan apa pun atas tindakan Hamilton. Tidak jelas dalam hal apa pun aturan yang mungkin dilanggar Hamilton. Aturan olahraga itu memang melarang tim menggunakan iklan "politik atau agama" tetapi tidak secara spesifik menyebut untuk pembalap.

FIA, yang mempertahankan sikap non-politik, bekerja sama dengan Hamilton dalam komisi keberagaman dan telah mempromosikan kampanye anti-rasisme. Hamilton merupakan satu-satunya pembalap kulit Hitam di F1. ( ).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More