Atlet Transgender di Olimpiade Tokyo 2020 Bikin Heboh

Kamis, 22 Juli 2021 - 11:00 WIB
Poin yang menjadi bahan pembicaraan di Olimpiade Tokyo 2020 tak hanya seputar tentang Covid-19 saja. Ada satu atlet transgender yang sedang heboh / Foto: Newsbust
TOKYO - Olimpiade Tokyo 2020 tampaknya tak pernah sepi dari kabar kontroversial. Sekarang yang menjadi poin pembicaraan jelang pembukaan pesta olahraga terbesar di dunia, Jumat (23/7/2021), adalah kemunculan atlet transgender pertama asal Selandia Baru, Laurel Hubbard.

Hubbard akan membuat sejarah di Olimpiade Tokyo 2020 setelah menjadi olahragawan transgender pertama yang dipilih untuk bersaing. Atlet Selandia Baru berusia 43 tahun, yang beralih dari pria ke wanita pada 2012 itu akan mewakili negaranya dalam angkat besi wanita.

Tetapi keberadaan Hubbard telah memicu perdebatan sengit tentang persaingan di Olimpiade Tokyo 2020 . Atlet dari cabor angkat besi telah menyuarakan penentangan terhadap dukungan Komite Olimpiade Internasional (IOC) terhadap Hubbard dengan menyebut situasi seperti lelucon yang buruk.

BACA JUGA: Olimpiade Tokyo 2020 dan Harapan dari Negeri Matahari Terbit

Sementara beberapa mantan bintang olahraga, seperti Caitlyn Jenner, Martina Navratilova dan Sharron Davies, menentang atlet yang terlahir sebagai laki-laki bersaing dalam olahraga wanita. Hubbard sendiri diketahui belum memberikan wawancara media sejak 2017 dan dia absen dari pemotretan untuk tim angkat besi Selandia Baru jelang Olimpiade Tokyo 2020 .

Joanna Harper, yang mengerjakan beberapa penelitian tentang atlet transgender di Universitas Loughborough, mengatakan Hubbard "tentu saja memiliki keunggulan fisik" dibandingkan pesaing wanitanya.

Joanna Harper, yang melakukan penelitian tentang atlet transgender dari Universitas Loughborough, mengatakan keberadaan Hubbard di Olimpiade Tokyo 2020 dinilai tidak adil. Sebab, dia memiliki keunggulan fisik ketimbang pesaingnya.

BACA JUGA: Covid-19 dan Heat-stroke Landa Tokyo Jelang Pembukaan Olimpiade 2020

"Secara umum, wanita transgender lebih tinggi, lebih besar dan lebih kuat, bahkan setelah terapi hormon daripada wanita cisgender (yang identitas gendernya cocok dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir). Itu semua adalah keuntungan dalam banyak olahraga, termasuk angkat besi," tutur Harper dikutip dari Sky News, Kamis (22/7/2021).

"Apakah keuntungan itu tidak adil adalah pertanyaan yang sama sekali berbeda. Sangat penting untuk membuat perbedaan itu. Kami mengizinkan keuntungan dalam olahraga - sebenarnya kami merayakannya. Yang tidak kami izinkan adalah keuntungan yang luar biasa."
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More