Penangguhan NBA Untungkan Rockets untuk Bangun Ulang Skuadnya
Selasa, 09 Juni 2020 - 13:32 WIB
HOUSTON - Tak semua tim menganggap penangguhan NBA sebagai sebuah bencana. Salah satunya Houston Rockets, terkhusus pelatihnya, Mike D'Antoni, yang merasa hiatus NBA justru menjadi keuntungan untuk membangun ulang skuadnya.
D'Antoni mengakui momen yang sebenarnya sangat memilukan, karena mengakibatkan lebih dari 3 juta jiwa di seluruh dunia meninggal dunia, itu dianggap sebagai kesempatan untuk meningkatkan performa timnya. Dia mengaku akan berusaha mendapatkan komposisi terbaik sebelum kepastian NBA musim ini kembali dilanjutkan pada 31 Juli mendatang.
“Hiatus NBA memang cukup membawa banyak tantangan kesulitan. Namun, sisi baiknya, menurut saya, tantangan dan kesulitan ini menghampiri semua tim sama rata. Saat liga dimulai kembali pada 31 Juli nanti, seluruh tim akan memulai musim dalam kondisi yang sama-sama dari nol lagi,” kata D'Antoni, dilansir talkbasket.
Tidak hanya itu, pelatih berusia 69 tahun tersebut bisa merombak timnya yang tampil kurang menjanjikan sebelum NBA ditangguhkan pada Maret lalu. Saat itu, mereka berada di urutan keenam klasemen sementara Wilayah Barat dengan rekor 40-24 (62,5%). Catatan itu masih sangat jauh dengan Los Angeles Lakers (49-14) yang di puncak dengan 77,8%. (Baca: NBA Kembali Bergulir 31 Juli)
Karena itu, D'Antoni berharap situasi ini bisa mengubah timnya menjadi lebih baik. Apalagi, mereka juga sudah melakukan perubahan besar di skuadnya selama Amerika Serikat sedang mengalami krisis virus korona. Namun, dia juga harus bersabar untuk bisa menyatukan skuadnya. Karena, seluruh tim NBA belum mendapatkan izin untuk kembali berlatih seperti biasa.
“Kami berubah dari tim dengan skuad yang cukup memiliki tinggi badan menjadi tim dengan skuad kecil (small ball). Perubahan di tengah musim tersebut membuat kami tak sempat melakukan pemusatan latihan, membicarakan tentang filosofi, atau beberapa strategi perubahan secara menyeluruh. Karena itu, kini saya tidak sabar memulai latihan kembali dan membawa tim menuju satu misi dan tujuan yang sama,” ungkapnya.
Rockets memang melakukan perubahan sangat drastis dalam waktu yang sangat singkat. Mereka melepas Clint Capela, seorang center murni yang hanya bergerak di area kunci ke Atlanta Hawks dan mendatangkan Robert Covington dari Minnesota Timberwolves, seorang forward penembak jarak jauh. Lalu, dari deretan pemain bebas, mereka juga mendapatkan Jeff Green dan DeMarre Carroll, dua pemain yang bertipe sama dengan Covington. (Baca juga: Tetap Dilarang Berkelompok, NBA Izinkan Tim Buka Latihan)
Ditambah dengan kehadiran Eric Gordon, Ben McLemore, Thabo Sefolosha, Austin Rivers, dan Danuel House Jr. Rockets memang sengaja memfasilitasi dua bintang utama mereka, yakni James Harden dan Russell Westbrook. Keduanya adalah pemain dengan dominasi bola tinggi dan butuh bantuan para penembak jarak jauh di sekeliling mereka. (Raikhul Amar)
D'Antoni mengakui momen yang sebenarnya sangat memilukan, karena mengakibatkan lebih dari 3 juta jiwa di seluruh dunia meninggal dunia, itu dianggap sebagai kesempatan untuk meningkatkan performa timnya. Dia mengaku akan berusaha mendapatkan komposisi terbaik sebelum kepastian NBA musim ini kembali dilanjutkan pada 31 Juli mendatang.
“Hiatus NBA memang cukup membawa banyak tantangan kesulitan. Namun, sisi baiknya, menurut saya, tantangan dan kesulitan ini menghampiri semua tim sama rata. Saat liga dimulai kembali pada 31 Juli nanti, seluruh tim akan memulai musim dalam kondisi yang sama-sama dari nol lagi,” kata D'Antoni, dilansir talkbasket.
Tidak hanya itu, pelatih berusia 69 tahun tersebut bisa merombak timnya yang tampil kurang menjanjikan sebelum NBA ditangguhkan pada Maret lalu. Saat itu, mereka berada di urutan keenam klasemen sementara Wilayah Barat dengan rekor 40-24 (62,5%). Catatan itu masih sangat jauh dengan Los Angeles Lakers (49-14) yang di puncak dengan 77,8%. (Baca: NBA Kembali Bergulir 31 Juli)
Karena itu, D'Antoni berharap situasi ini bisa mengubah timnya menjadi lebih baik. Apalagi, mereka juga sudah melakukan perubahan besar di skuadnya selama Amerika Serikat sedang mengalami krisis virus korona. Namun, dia juga harus bersabar untuk bisa menyatukan skuadnya. Karena, seluruh tim NBA belum mendapatkan izin untuk kembali berlatih seperti biasa.
“Kami berubah dari tim dengan skuad yang cukup memiliki tinggi badan menjadi tim dengan skuad kecil (small ball). Perubahan di tengah musim tersebut membuat kami tak sempat melakukan pemusatan latihan, membicarakan tentang filosofi, atau beberapa strategi perubahan secara menyeluruh. Karena itu, kini saya tidak sabar memulai latihan kembali dan membawa tim menuju satu misi dan tujuan yang sama,” ungkapnya.
Rockets memang melakukan perubahan sangat drastis dalam waktu yang sangat singkat. Mereka melepas Clint Capela, seorang center murni yang hanya bergerak di area kunci ke Atlanta Hawks dan mendatangkan Robert Covington dari Minnesota Timberwolves, seorang forward penembak jarak jauh. Lalu, dari deretan pemain bebas, mereka juga mendapatkan Jeff Green dan DeMarre Carroll, dua pemain yang bertipe sama dengan Covington. (Baca juga: Tetap Dilarang Berkelompok, NBA Izinkan Tim Buka Latihan)
Ditambah dengan kehadiran Eric Gordon, Ben McLemore, Thabo Sefolosha, Austin Rivers, dan Danuel House Jr. Rockets memang sengaja memfasilitasi dua bintang utama mereka, yakni James Harden dan Russell Westbrook. Keduanya adalah pemain dengan dominasi bola tinggi dan butuh bantuan para penembak jarak jauh di sekeliling mereka. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda