Thomas Doll Ungkap Suka Duka Melatih Persija Jakarta di Liga 1 2022/2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persija Jakarta menutup Liga 1 2022/2023 dengan merebut posisi dua. Pelatih Thomas Doll mengungkapkan suka dukanya selama menahkodai Macan Kemayoran pada musim ini.
Persija jadi runner up Liga 1 usai melibas PSS Sleman 5-0 pada partai terakhir atau pekan ke-34. Laga itu tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (15/4/2023).
Persija mengoleksi koleksi 66 poin. Mereka unggul empat poin atas Persib Bandung di posisi tiga.
Walau gagal juara, ini menjadi hasil yang cukup memuaskan bagi Thomas Doll. Sebab, dia mampu membawa Persija finis di posisi dua pada musim perdananya.
Juru taktik asal Jerman itu menyebut satu hal yang membuatnya senang atas tim besutannya. Dia gembira dengan perubahan mentalitas yang dimiliki para pemainnya.
“Saya sangat senang dengan mentalitas pemain-pemain kami ketika saya melihat ke belakang, saya sangat-sangat senang," kata Thomas Doll pada sesi jumpa pers.
Mereka selalu penuh emosi dan motivasi, setiap datang ke sesi latihan, kita selalu melihat perkembanganya, tidak hanya soal taktik, tetapi dari semua aspek.”
“Kita juga banyak memenangkan laga di menit-menit terakhir, itu menunjukkan mental kita sudah sangat bagus."
"Waktu saya datang pertama kali juga saya tekankan saya ingin mental Eropa, jadi saya sangat memuji mental pemain,” lanjutnya.
Namun, Thomas Doll juga membeberkan hal yang membuatnya kecewa di musim ini. Diantaranya tidak bisa menurunkan para pemainnya dalam satu skuad yang utuh secara konsisten.
Sebab, selalu ada halangan yang membuata kekuatan Persija berkurang. Seperti misalnya pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia.
“Untuk hal buruknya, kami bisa saja menjuarai liga ini tapi banyak pemain yang cedera. Ada 6-7 pemain yang dipanggil timnas," kilahnya
"Kami kehilangan pemain senior dan pemain U-20. Ini tidak bagus untuk persija, bukan untuk saya,” jelas Thomas Doll.
Karena kondisi seperti itu, Persija cukup kesulitan untuk menyaingi PSM Makassar yang memiliki skuad konsisten di setiap pertandingannya.
"Ini juga tidak bagus ketika sistem bubble di Desember, kami harus main lagi di Januari. Kami bermain banyak sekali karena kami bermain setiap tiga hari. Itu tidak bagus untuk pemain dan tidak professional,” ucap Thomas Doll.
“Saya bukannya marah tapi saya merasa ini tidak benar. Saya harus mempersiapkan tim karena saya punya target."
"Kami punya pertandingan tapi pemain nasional tidak ada meski bukan FIFA Matchday. Ini mengecewakan,” tambahnya.
Meski demikian, Thomas Doll tidak ada masalah dengan hal itu. Dia tetap bangga atas apa yang telah dicapai bersama Persija.
“PSM juara karena bisa mainkan tim yang sama terus. Selamat untuk PSM, mereka layak," ujar mantan pelatih Borussia Dortmund itu.
"Tetapi, saya senang meskipun banyak hal yang sulit di musim ini. Saya tetap bangga,” pungkas Thomas Doll.
Lihat Juga: Buntut Pemukulan, PSSI Tugaskan Wasit Liga 1 dan Liga 2 Pimpin Semifinal Sepak Bola PON XXI
Persija jadi runner up Liga 1 usai melibas PSS Sleman 5-0 pada partai terakhir atau pekan ke-34. Laga itu tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (15/4/2023).
Persija mengoleksi koleksi 66 poin. Mereka unggul empat poin atas Persib Bandung di posisi tiga.
Walau gagal juara, ini menjadi hasil yang cukup memuaskan bagi Thomas Doll. Sebab, dia mampu membawa Persija finis di posisi dua pada musim perdananya.
Juru taktik asal Jerman itu menyebut satu hal yang membuatnya senang atas tim besutannya. Dia gembira dengan perubahan mentalitas yang dimiliki para pemainnya.
“Saya sangat senang dengan mentalitas pemain-pemain kami ketika saya melihat ke belakang, saya sangat-sangat senang," kata Thomas Doll pada sesi jumpa pers.
Mereka selalu penuh emosi dan motivasi, setiap datang ke sesi latihan, kita selalu melihat perkembanganya, tidak hanya soal taktik, tetapi dari semua aspek.”
“Kita juga banyak memenangkan laga di menit-menit terakhir, itu menunjukkan mental kita sudah sangat bagus."
"Waktu saya datang pertama kali juga saya tekankan saya ingin mental Eropa, jadi saya sangat memuji mental pemain,” lanjutnya.
Namun, Thomas Doll juga membeberkan hal yang membuatnya kecewa di musim ini. Diantaranya tidak bisa menurunkan para pemainnya dalam satu skuad yang utuh secara konsisten.
Sebab, selalu ada halangan yang membuata kekuatan Persija berkurang. Seperti misalnya pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia.
“Untuk hal buruknya, kami bisa saja menjuarai liga ini tapi banyak pemain yang cedera. Ada 6-7 pemain yang dipanggil timnas," kilahnya
"Kami kehilangan pemain senior dan pemain U-20. Ini tidak bagus untuk persija, bukan untuk saya,” jelas Thomas Doll.
Karena kondisi seperti itu, Persija cukup kesulitan untuk menyaingi PSM Makassar yang memiliki skuad konsisten di setiap pertandingannya.
"Ini juga tidak bagus ketika sistem bubble di Desember, kami harus main lagi di Januari. Kami bermain banyak sekali karena kami bermain setiap tiga hari. Itu tidak bagus untuk pemain dan tidak professional,” ucap Thomas Doll.
“Saya bukannya marah tapi saya merasa ini tidak benar. Saya harus mempersiapkan tim karena saya punya target."
"Kami punya pertandingan tapi pemain nasional tidak ada meski bukan FIFA Matchday. Ini mengecewakan,” tambahnya.
Meski demikian, Thomas Doll tidak ada masalah dengan hal itu. Dia tetap bangga atas apa yang telah dicapai bersama Persija.
“PSM juara karena bisa mainkan tim yang sama terus. Selamat untuk PSM, mereka layak," ujar mantan pelatih Borussia Dortmund itu.
"Tetapi, saya senang meskipun banyak hal yang sulit di musim ini. Saya tetap bangga,” pungkas Thomas Doll.
Lihat Juga: Buntut Pemukulan, PSSI Tugaskan Wasit Liga 1 dan Liga 2 Pimpin Semifinal Sepak Bola PON XXI
(mirz)