Thailand Open 2023: Apriyani/Fadia Dilarang Terlalu Percaya Diri
loading...
A
A
A
BANGKOK - Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramdhanti dilarang terlalu percaya diri. Pasangan peringkat 4 dunia itu lolos babak 16 besar Thailand Open 2023 usai menang mudah atas wakil Skotlandia Julie Macpherson/Clara Torrance di babak 32 besar.
Di babak 16 besar turnamen Super 500 itu, Apriyani/Fadia akan menghadapi duet Jepang Rin Iwanaga/Kie Nakanishi di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Kamis (1/6/2023). Rin/Kie lolos usai mengalahkan duo Hong Kong Yeung Nga Ting/Yeung Pui Lam dalam tiga gim 10-21, 21-14, 21-19.
Meski meraih hasil positif di babak pertama, Apriyani/Fadia mengaku masih beradaptasi dengan kondisi lapangan dan kok yang digunakan. Apriyani/Fadia menang mudah melawan Julie Macpherson/Clara Torrance, Rabu (31/5/2023) pagi WIB.
Mereka tancap gas untuk memimpin 8-0 dan kemudian 11-2 saat interval. Usai jeda, kian tak terbendung dengan keunggulan 16-8 dan menutup gim pertama dengan skor 21-11.
Pada gim kedua, Apriyani/Fadia tetap lancar mengumpulkan angka dengan unggul 7-2 dan 11-7 ketika interval. Lalu meraup 16-12 dan mengunci kemenangan dengan skor 21-12 dalam waktu 30 menit.
Apriyani/Fadia mengatakan masih banyak mencoba-coba pukulan sekaligus beradaptasi dengan kondisi lapangan dan kok. Mereka juga enggan terlalu percaya diri dan terus berusaha fokus di lapangan demi kemenangan.
“Bersyukur pertandingan pertama berjalan lancar. Tadi kami turun ke lapangan masih banyak mencoba-coba lapangan, angin dan yang terpenting karakter koknya," kata Apriyani dikutip dari rilis PBSI.
"Pelatih juga mengingatkan untuk tidak over confidence, jadi tetap pukulannya harus menyusahkan lawan sambil bikin senyaman mungkin."
“Kondisi lapangan dan kok yang digunakan berbeda sekali dengan Malaysia Masters pekan lalu, jadi harus cepat beradaptasi terutama di kerangka berpikirnya."
"Sebenarnya kami sudah dilatih dengan kondisi apapun, disiapkan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Tinggal bagaimana memikirkan cara menerapkannya,” tambah Apriyani.
“Kami banyak mencoba-coba pukulan dan pola permainan, sempat hilang poin karena kurang siap antisipasinya,” sambung Fadia.
“Perjalanan kami masih panjang, setelah ini masih ada turnamen lagi jadi sebisa mungkin benar-benar menjaga kondisi baik fisik maupun mental," jelas Fadia.
"Yang sulit adalah maintenance otot, jadi selain makan dan istirahat, kami terus menyempatkan latihan gym.”
“Seperti latihan saja, kami menganggap ini rutinitas yang harus kami jalankan. Dinikmati saja,” pungkasnya.
Di babak 16 besar turnamen Super 500 itu, Apriyani/Fadia akan menghadapi duet Jepang Rin Iwanaga/Kie Nakanishi di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Kamis (1/6/2023). Rin/Kie lolos usai mengalahkan duo Hong Kong Yeung Nga Ting/Yeung Pui Lam dalam tiga gim 10-21, 21-14, 21-19.
Meski meraih hasil positif di babak pertama, Apriyani/Fadia mengaku masih beradaptasi dengan kondisi lapangan dan kok yang digunakan. Apriyani/Fadia menang mudah melawan Julie Macpherson/Clara Torrance, Rabu (31/5/2023) pagi WIB.
Mereka tancap gas untuk memimpin 8-0 dan kemudian 11-2 saat interval. Usai jeda, kian tak terbendung dengan keunggulan 16-8 dan menutup gim pertama dengan skor 21-11.
Pada gim kedua, Apriyani/Fadia tetap lancar mengumpulkan angka dengan unggul 7-2 dan 11-7 ketika interval. Lalu meraup 16-12 dan mengunci kemenangan dengan skor 21-12 dalam waktu 30 menit.
Apriyani/Fadia mengatakan masih banyak mencoba-coba pukulan sekaligus beradaptasi dengan kondisi lapangan dan kok. Mereka juga enggan terlalu percaya diri dan terus berusaha fokus di lapangan demi kemenangan.
“Bersyukur pertandingan pertama berjalan lancar. Tadi kami turun ke lapangan masih banyak mencoba-coba lapangan, angin dan yang terpenting karakter koknya," kata Apriyani dikutip dari rilis PBSI.
"Pelatih juga mengingatkan untuk tidak over confidence, jadi tetap pukulannya harus menyusahkan lawan sambil bikin senyaman mungkin."
“Kondisi lapangan dan kok yang digunakan berbeda sekali dengan Malaysia Masters pekan lalu, jadi harus cepat beradaptasi terutama di kerangka berpikirnya."
"Sebenarnya kami sudah dilatih dengan kondisi apapun, disiapkan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Tinggal bagaimana memikirkan cara menerapkannya,” tambah Apriyani.
“Kami banyak mencoba-coba pukulan dan pola permainan, sempat hilang poin karena kurang siap antisipasinya,” sambung Fadia.
“Perjalanan kami masih panjang, setelah ini masih ada turnamen lagi jadi sebisa mungkin benar-benar menjaga kondisi baik fisik maupun mental," jelas Fadia.
"Yang sulit adalah maintenance otot, jadi selain makan dan istirahat, kami terus menyempatkan latihan gym.”
“Seperti latihan saja, kami menganggap ini rutinitas yang harus kami jalankan. Dinikmati saja,” pungkasnya.
(sha)