Lorenzo: Di Jerez, Kami Bisa Mengimbangi dengan Gaya Balap Saya

AUSTIN - Jorge Lorenzo masih merasa ada hal positif yang bisa diambil dari hasil finis kesembilannya bersama Ducati Corse dalam lomba MotoGP Austin 2017, Senin (24/4) dini hari WIB. Meski dia menyentuh garis finis sekitar 17,9 detik di belakang pemenang balapan, Marc Marquez (Repsol Honda).

Itu mungkin karena sebagai pembalap baru Ducati, Lorenzo menyelesaikan lomba MotoGP Austin 2017 lebih dekat dengan rekan setimnya, Andrea Dovizioso. Dalam hasil balapan akhir pekan lalu, Lorenzo menyentuh garis finis sekitar 3,9 detik di belakang Dovi (posisi finis 6) yang jauh lebih senior di Ducati dan sama-sama memasang ban depan medium serta ban belakang soft.

Kemudian Lorenzo hanya tertinggal 0,8 detik dari Danilo Petrucci (posisi finis 8), pembalap tim satelit Octo Pramac Racing yang juga sama-sama menggeber Ducati Desmosedici GP17. Semestinya memang, Petrucci bisa meraih hasil lebih baik karena ia menggunakan ban depan medium dan belakang hard, sebagaimana yang dipakai sang pemenang lomba MotoGP Austin 2017, Marquez.

Lantas bagaimana siasat tim Ducati menghadapi seri keempat MotoGP 2017, di Sirkuit Jerez, Spanyol pada 7 Mei mendatang. Lorenzo tak menampik trek ini adalah yang terburuk bagi Ducati. Namun, ia tetap optimistis dapat melewati tantangan, begitu pula ketika balapan di sirkuit Eropa lainnya, yakni ketika terjun di MotoGP Prancis, Sirkuit Le Mans, 21 Mei.

“(Akhir pekan lomba di sirkuit) Jerez akan sulit, karena itu salah satu trek terburuk bagi Ducati secara sejarah. Tapi di MotoGP, Anda tidak pernah tahu. Kemajuan kami sangat cepat,” beber Lorenzo seperti dilaporkan Motorsport.

Perlu diketahui, sejak naik kelas bergengsi bersama Yamaha. Lorenzo sudah mengoleksi tiga kemenangan plus empat finis podium dalam lomba MotoGP di Sirkuit Jerez. Mungkin catatan bagus itulah yang bakal dijadikan modal X-Fuera mencoba meraih hasil bagus di sana bersama Ducati.

“Tapi Jerez adalah trek favorit saya, sayangnya tidak bagi Ducati. Tapi kami bisa mengimbanginya dengan gaya balap saya,” kata juara dunia tiga kali MotoGP bersama Yamaha itu sesumbar.

Bagaimana selanjutnya: “Le Mans (tuan rumah seri berikutnya MotoGP Prancis 2017) juga salah satu sirkuit favorit saya. Bagi Ducati itu juga bagus. Saya sendiri juga dapat balapan dengan pikiran bebas, dan saya tidak terlalu peduli,” tandasnya.