Wawancara Khusus Jonatan Christie: Kampiun All England 2024 setelah Sewindu Puasa
loading...
A
A
A
Keberhasilan Jonatan Christie menjadi juara All England 2024 menyimpan banyak cerita. Menjalani debut di All England pada 2016 dengan usia 18 tahun, Jonatan akhirnya bisa merengkuh titel bergengsi tersebut delapan tahun kemudian.
Lebih berkesan lagi, Jonatan sukses mencetak sejarah dengan menjadi tunggal putra pertama Indonesia yang menjuarai All England setelah 30 tahun. Tak hanya itu, ia bersama Anthony Sinisuka Ginting bisa mencetak All Indonesian Final di All England yang juga telah terpecahkan selama 30 tahun.
Pada laga final, Jonatan berhasil mengalahkan Ginting lewat pertarungan dua gim dengan skor 21-15 dan 21-14. Meski sempat tidak menyangka bisa menjadi juara All England, Jonatan memiliki cerita di balik kesuksesannya tersebut.
SINDOnews/MNC Portal Indonesia berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Jonatan tentang perjalanannya hingga menjadi All England 2024. Berikut hasil wawancara Jonatan Christie:
Jojo menjalani debut All England di usia muda yakni 18 tahun. Apakah saat debut sudah punya bayangan suatu hari nanti akan menjadi juara All England?
Waktu debut dulu enggak ada. Maksudnya enggak pernah kepikiran juga, bahkan dari selama saya berkarier, enggak pernah kepikiran untuk bisa jadi juara All England. Tapi untuk mau menjadi juara di All England pasti ada. Tapi untuk bisanya itu, ya kita enggak pernah tahu gitu. Saya sendiri juga enggak berekspektasi, ya bisa dibilang enggak nyangka juga bisa jadi juara All England.
Sejak debut All England pada tahun 2016 baru bisa juara di tahun 2024. Kenapa butuh puasa gelar sewindu untuk pecah telur di All England?
Ya balik lagi sih. All England itu awalnya bukan yang menjadi prioritas dari semuanya. Tapi ya siapa sih yang enggak mau juara All England juga, karena All England salah satu turnamen tertua dan terbesar juga. Jadi saya rasa setiap pemain, semua pemain bisa dibilang pengenlah untuk at least bisa atau pernah meraih gelar All England gitu. Tapi kan balik lagi, enggak gampang untuk dapat itu. Ya bersyukur, maksudnya bisa menjadi juara All England tahun ini.
Bagi Jojo, turnamen All England tahun apakah punya arti khusus?
Awalnya sih tahun ini fokus untuk Olimpiade. Tapi beberapa bulan lalu juga sempat diskusi dengan pelatih, dengan psikolog pribadi saya, memang ada turnamen yang ingin saya jadikan sebagai simulasi, simulasi untuk nanti menjelang Olimpiade gitu. Terlepas turnamen-turnamen yang saya tentukan menjadi simulasi itu, hasilnya akan bagus atau tidak.
Lebih berkesan lagi, Jonatan sukses mencetak sejarah dengan menjadi tunggal putra pertama Indonesia yang menjuarai All England setelah 30 tahun. Tak hanya itu, ia bersama Anthony Sinisuka Ginting bisa mencetak All Indonesian Final di All England yang juga telah terpecahkan selama 30 tahun.
Pada laga final, Jonatan berhasil mengalahkan Ginting lewat pertarungan dua gim dengan skor 21-15 dan 21-14. Meski sempat tidak menyangka bisa menjadi juara All England, Jonatan memiliki cerita di balik kesuksesannya tersebut.
SINDOnews/MNC Portal Indonesia berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Jonatan tentang perjalanannya hingga menjadi All England 2024. Berikut hasil wawancara Jonatan Christie:
Jojo menjalani debut All England di usia muda yakni 18 tahun. Apakah saat debut sudah punya bayangan suatu hari nanti akan menjadi juara All England?
Waktu debut dulu enggak ada. Maksudnya enggak pernah kepikiran juga, bahkan dari selama saya berkarier, enggak pernah kepikiran untuk bisa jadi juara All England. Tapi untuk mau menjadi juara di All England pasti ada. Tapi untuk bisanya itu, ya kita enggak pernah tahu gitu. Saya sendiri juga enggak berekspektasi, ya bisa dibilang enggak nyangka juga bisa jadi juara All England.
Sejak debut All England pada tahun 2016 baru bisa juara di tahun 2024. Kenapa butuh puasa gelar sewindu untuk pecah telur di All England?
Ya balik lagi sih. All England itu awalnya bukan yang menjadi prioritas dari semuanya. Tapi ya siapa sih yang enggak mau juara All England juga, karena All England salah satu turnamen tertua dan terbesar juga. Jadi saya rasa setiap pemain, semua pemain bisa dibilang pengenlah untuk at least bisa atau pernah meraih gelar All England gitu. Tapi kan balik lagi, enggak gampang untuk dapat itu. Ya bersyukur, maksudnya bisa menjadi juara All England tahun ini.
Bagi Jojo, turnamen All England tahun apakah punya arti khusus?
Awalnya sih tahun ini fokus untuk Olimpiade. Tapi beberapa bulan lalu juga sempat diskusi dengan pelatih, dengan psikolog pribadi saya, memang ada turnamen yang ingin saya jadikan sebagai simulasi, simulasi untuk nanti menjelang Olimpiade gitu. Terlepas turnamen-turnamen yang saya tentukan menjadi simulasi itu, hasilnya akan bagus atau tidak.