Modal Pengalaman, Zebaztian The Bandit Kadestam Yakin Menang

Sabtu, 17 November 2018 - 12:26 WIB
Modal Pengalaman, Zebaztian The Bandit Kadestam Yakin Menang
Modal Pengalaman, Zebaztian The Bandit Kadestam Yakin Menang
A A A
JAKARTA - Zebaztian The Bandit Kadestam akan memanfaatkan pengalamannya untuk merebut sabuk gelar juara dunia kelas welter yang sedang kosong pada laga utama ONE: WARRIOR’S DREAM di Stadion Istora, malam ini.

Petarung asal Swedia itu yakin bisa mengalahkan Tyler McGuire dari Amerika Serikat. Kadestam sudah mengalami berbagai macam pertarungan dalam kariernya selama tujuh tahun sebagai atlet seni bela diri campuran profesional.

Namun, petarung berusia 28 tahun ini pernah mengalami masa kelam dalam rekor bertandingnya, yaitu kalah dari mantan juara dunia kelas welter ONE Ben Askren, tahun lalu. Namun, The Bandit mengakui kekalahan itu memberikan dampak paling besar dalam kariernya.

Karena, seusai menghadapi Askren, dia mampu mencatatkan kemenangan atas Agilani Thani dengan TKO. Karena itu, petarung yang berlatih di Legacy Gym ini sangat yakin bisa kembali merebut kemenangan saat menghadapi McGuire.

“Saya telah berlatih lama untuk menghadapi lawan seperti ini sehingga saya sudah tidak sabar lagi. Saya telah berlatih keras dan bahagia sehingga saya begitu percaya diri untuk pertarungan kali ini,” ucap Kadestam.

Memang, kekalahan dari Askren pada ronde kedua melalui kemenangan TKO sudah berlalu satu tahun lalu. Tapi, Kadestam merasa laga itu merupakan pengalaman berharga baginya. Karena, The Bandit mendapatkan banyak pelajaran berharga dari pertarungan tersebut yang menurutnya dapat memengaruhi kariernya di masa mendatang.

“Kekalahan ini merupakan pengalaman terbaik dalam karier saya. Karena, dalam masa latihan, saya belajar banyak untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kemampuan gulat Askren. Ini artinya saya berkembang sebagai seorang atlet bela diri hanya melalui proses saya di kamp latihan,” ujar Kadestam.

Selain itu, petarung asal Belanda Nieky Holzken akan melakoni laga debut pada laga tambahan ONE: WARRIOR’S DREAM di Jakarta. Atlet bela diri campuran berusia 34 tahun itu mengaku tak ingin membiarkan masa lalunya yang sulit mengganggu jalannya untuk menjadi ONE Super Series World Champion.

Holzken mengatakan bahwa masa lalunya yang penuh tantangan cukup membuatnya fokus pada kemampuannya sebagai atlet seni bela diri. Menurutnya, olahraga ini telah membentuk dirinya untuk menjadi orang yang lebih baik melalui latihan bertahun-tahun dengan beberapa pelatih ternama seperti Ramon Dekkers, Cor Hemmers, dan Sjef Weber.

“Saya pernah menjadi anak bermasalah. Saya dikeluarkan dari sekolah saat berusia 9 tahun. Saya harus pindah ke sekolah lain. Saya tidak menikmati masa sekolah itu. Saya cukup pandai, tapi saya tidak mau belajar. Jika dapat melakukannya kembali, saya akan melakukannya dengan berbeda. Ketiga pelatih itu membentuk kepribadian, karakter, dan kehormatan saya,” tandas Holzken.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4752 seconds (0.1#10.140)