Nadal Kritik Penetapan Unggulan di Wimbledon

LONDON - Petenis Spanyol Rafael Nadal mengkrtik proses penetapan pemain unggulan di turnamen tenis grand slam Wimbledon. Nadal mengungkapkan turnamen tersebut tidak menghargai penampilannya dengan menempatkan dirinya sebagai unggulan ketiga di bawah Roger Federer dan Novak Djokovic.

Nadal, juara Wimbledon dua kali (2008 dan 2010) menjadi nomor dua dunia setelah memenangkan Prancis Terbuka 2019, awal Juni lalu. Petenis berusia 33 tahun itu mengungkapkan kebingungannya dengan sistem unggulan Wimbledon yang berbeda dengan kompetisi lain.

Juara tiga kali AS Terbuka itu mengungkapkan, seharusnya unggulan di Wimbledon sejalan dengan sisa turnamen di ATP Tour dan mengikuti peringkat dunia.

"Saya pikir itu hal yang biasa," katanya kepada Movistar Plus. "Wimbledon adalah satu-satunya turnamen yang digelar tiap tahun yang melakukan sesuai keinginan mereka, dengan kriteria mereka sendiri."

"Tapi, apa pun itu, apakah saya unggulan dua atau tiga, saya harus berusaha sebaik mungkin dan akan berjuang untuk memenangkan pertandingan yang saya ikuti."

"Satu-satunya hal yang tampaknya tidak benar bagi saya tentang hal ini adalah bahwa hanya Wimbledon yang melakukannya, hanya satu turnamen ini."

"Mereka tidak menghormati status yang diperoleh pemain sepanjang musim. Itu tidak hanya terjadi pada saya, itu telah terjadi pada pemain lain."

Soal kandiat juara, Nadal mengatakan, "Kandidat juara menurut saya adalah (Roger) Federer, (Novak) Djokovic, dan ada pemain muda yang bermain bagus," jelasnya.

Nadal mencapai semifinal di Wimbledon tahun lalu, kalah dari Novak Djokovic dalam laga epik lima set, yang merupakan penampilan terbaik Nadal sejak kalah di final 2011.

Djokovic merupakan juara bertahan dan nomor satu dunia dan diatur untuk tetap menjadi unggulan teratas dalam undian. Wimbledon tahun ini digelar 1-14 Juli.