Man City Dicap Arogan oleh Pers China, Guardiola Bela Diri

Selasa, 23 Juli 2019 - 18:02 WIB
Man City Dicap Arogan oleh Pers China, Guardiola Bela Diri
Man City Dicap Arogan oleh Pers China, Guardiola Bela Diri
A A A
HONG KONG - Pelatih Manchester City Pep Guardiola membantah pasukannya arogan selama persinggahan mereka di Nanjing dan Shanghai untuk ajang Premier League Asia Trophy 2019 pekan lalu. Guardiola menyebut pemberitaan yang dilansir media pemerintah China salah.

Sebuah artikel berbahasa Inggris yang diterbitkan Xinhua News Agency milik pemerintah menyebut City 'sombong' lantaran mengabaikan fans dan media lokal China saat tampil di turnamen segi empat yang melibatkan klub Inggris; City, Newcastle United, Wolverhampton Wanderers, dan West Ham United.

Xinhua mengklaim Guardiola dan para pemainnya 'kurang antusias' selama lima hari mereka bertugas di China. City kalah melawan West Ham dan Wolverhampton Wanderers di Nanjing dan Shanghai, sebelum terbang ke Hong Kong, di mana mereka akan bertanding melawan Kitchee pada Rabu (24/7/2019).

Dibandingkan dengan 'antusiasme' yang ditunjukkan bos Wolverhampton Nuno Espirito Santo, Guardiola dan pasukannya terlalu dingin. City disebut-sebut hanya mengunjungi China demi keuntungan finansial.

Tentu saja tuduhan itu mengejutkan Guardiola. "Saya harus mengatakan, saya tidak setuju dan juga itu salah," kata Guardiola dilansir Reuters. "Untuk membuat pernyataan seperti itu, mereka harus tahu persis apa yang terjadi di sini di klub kami."

"Para pemain memiliki waktu yang luar biasa di Shanghai. Mereka berkomitmen dalam semua komersial yang harus mereka lakukan dengan orang-orang di China. Orang-orang dari hotel, kami peduli dengan mereka semua, melayani tanda tangan, berfoto. Semua orang menanyakan sesuatu, dan kami menjawab itu."

"Jadi, saya tahu kami datang ke sini (dan) ini adalah pengalaman unik bagi kami. Tidak mudah untuk datang selama musim ini, untuk datang ke Asia, budaya baru dan pergi ke restoran dan mengenal orang-orang. Sangat menakjubkan untuk bepergian dan kenal orang lain.

"Saya tidak mengerti mengapa orang-orang bisa mengatakan itu. Mungkin jurnalis yang satu ini agak kesal, saya tidak tahu kenapa. Tapi itu jauh dari kenyataan."

"Bagi klub kami, tidak ada pengalaman untuk pergi ke luar negeri, pergi ke negara lain karena kami bukan Manchester United atau Liverpool atau Bayern Muenchen yang sudah lama melakukan perjalanan semacam ini," katanya.

"Ini adalah pengalaman baru setiap musim. Ini akan membantu di lapangan apa yang kami lakukan musim lalu dan tentu saja di luar lapangan, untuk menunjukkan kepada orang-orang betapa baiknya tim kami dan betapa luar biasanya klub kami dan bagaimana kami berusaha untuk menjadi lebih baik setiap musim."

"Itu sebabnya saya sangat bangga dengan apa yang telah mereka lakukan. Semua orang di departemen pemasaran, semua orang yang telah membangun tur ini dan saya cukup yakin, mungkin bukan musim depan, tetapi dalam dua tahun kami akan kembali ke China ketika klub memutuskan untuk datang."

Artikel di laman bahasa Inggris Xinhua menuduh City, yang sebagian dimiliki oleh konsorsium Chinese Media Capital, kurang keterlibatannya dengan penggemar lokal dan bahwa staf telah bersikap acuh terhadap media Negara Tirai Bambu itu.

"Untuk juara Liga Primer, penampilan mereka di China tidak lebih dari kewajiban komersial, dan kurangnya antusiasme serta perlakuan acuh tak acuh sangat berbeda dengan perwakilan dari klub lain," kata artikel itu.

"Untuk Manchester City, mereka melihat keberhasilan mereka baru-baru ini sebagai alasan untuk tidak memperlakukan orang China dan orang asing dengan rasa hormat yang sama."
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1645 seconds (0.1#10.140)