Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Keajaiban 2005, Klopp: Sayangnya Kami Bukan Orang yang Sama
Keajaiban 2005, Klopp: Sayangnya Kami Bukan Orang yang Sama
A
A
A
ISTANBUL - Pelatih Juergen Klopp berharap Liverpool kembali menciptakan kenangan indah saat melawan Chelsea pada Piala Super Eropa 2019 di Vodafone Park, Istanbul, Rabu (14/8/2019) waktu lokal atau Kamis (15/8/2019) dini hari WIB.
Kota Istanbul selalu menjadi tempat spesial bagi suporter The Reds setelah terjadinya keajaiban pada final Liga Champions 2004/2005. Di kota terbesar di Turki itu The Reds meraih gelar Liga Champions kelimanya secara fenomenal dan sangat dramatis.
Tim yang diarsiteki Rafael Benitez pada saat itu tertinggal 0-3 di babak pertama dari AC Milan. Namun di babak kedua keajaiban datang, The Reds menyamakan kedudukan melalui gol sang kapten Steven Gerrard pada menitke-54, Vladimir Smicer (56), dan Xabi Alonso (60).
Petandingan pun harus diselesaikan melalui adu penalti. The Reds keluar sebagai juara setelah menang dengan skor 3-2 pada adu tembak 12 pas itu.
"Saya tahu tentang hal spesial dari Istanbul dan betapa spesialnya tempat ini bagi semua suporter Liverpool," ungkap Klopp dilansir RTE. "Itu tentang Istanbul di tahun 2005 dan tidak akan ada seorang pun yang melupakannya."
"Tapi, kami adalah orang-orang yang berbeda. Sayangnya, kami bukan orang yang sama, kami sekarang adalah tim Liverpool 2019-2020 dan itu cukup bagus untuk meraih juara."
Menurut Klopp, Istanbul akan selalu menjadi tempat yang bagus untuk sepak bola. Hal itu berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah diperolehnya bersama klubnya terdahulu. (Baca Juga: Tak Ada Keraguan pada Adrian, Van Dijk: Kami Kerja Keras).
Dia juga mengungkapkan bahwa Istanbul selalu membuat atmosfer yang bagus di setiap laga yang ditandingkan. Lalu, dengan ditambah hadirnya para suporter Liverpool yang berada di Turki, tentunya atmosfer laga nanti akan membuat The Reds semakin membara.
Vodafone Park akan menjadi saksi pertama All England Final yang pertama di Piala Super Eropa 2019, Kamis dini hari WIB. The Reds dan The Blues akan bentrok untuk menentukkan siapa yang berhak menjadi raja Eropa yang sesungguhnya.
Kota Istanbul selalu menjadi tempat spesial bagi suporter The Reds setelah terjadinya keajaiban pada final Liga Champions 2004/2005. Di kota terbesar di Turki itu The Reds meraih gelar Liga Champions kelimanya secara fenomenal dan sangat dramatis.
Tim yang diarsiteki Rafael Benitez pada saat itu tertinggal 0-3 di babak pertama dari AC Milan. Namun di babak kedua keajaiban datang, The Reds menyamakan kedudukan melalui gol sang kapten Steven Gerrard pada menitke-54, Vladimir Smicer (56), dan Xabi Alonso (60).
Petandingan pun harus diselesaikan melalui adu penalti. The Reds keluar sebagai juara setelah menang dengan skor 3-2 pada adu tembak 12 pas itu.
"Saya tahu tentang hal spesial dari Istanbul dan betapa spesialnya tempat ini bagi semua suporter Liverpool," ungkap Klopp dilansir RTE. "Itu tentang Istanbul di tahun 2005 dan tidak akan ada seorang pun yang melupakannya."
"Tapi, kami adalah orang-orang yang berbeda. Sayangnya, kami bukan orang yang sama, kami sekarang adalah tim Liverpool 2019-2020 dan itu cukup bagus untuk meraih juara."
Menurut Klopp, Istanbul akan selalu menjadi tempat yang bagus untuk sepak bola. Hal itu berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah diperolehnya bersama klubnya terdahulu. (Baca Juga: Tak Ada Keraguan pada Adrian, Van Dijk: Kami Kerja Keras).
Dia juga mengungkapkan bahwa Istanbul selalu membuat atmosfer yang bagus di setiap laga yang ditandingkan. Lalu, dengan ditambah hadirnya para suporter Liverpool yang berada di Turki, tentunya atmosfer laga nanti akan membuat The Reds semakin membara.
Vodafone Park akan menjadi saksi pertama All England Final yang pertama di Piala Super Eropa 2019, Kamis dini hari WIB. The Reds dan The Blues akan bentrok untuk menentukkan siapa yang berhak menjadi raja Eropa yang sesungguhnya.
(sha)
Explore More