Liverpool Terisolasi, Atletico Jaga Peluang ke Perempat Final
A
A
A
MADRID - Tak ada jaminan klub yang memiliki penyerang maut bakal menghadirkan mimpi buruk buat lawannya. Itulah yang terjadi kala Liverpool bertamu ke markas Atletico Madrid pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019/2020.
Bertanding di Stadion Wanda Metropolitano, Rabu (19/2) dini hari WIB, tim besutan Diego Simeone sukses pecundangi tim tamu dengan skor 1-0. Atletico, yang tampil pincang pada pertandingan ini sukses membuka keunggulan lebih dulu melalui gol yang dicetak Saul Niguez saat laga baru berjalan empat menit. Proses gol pembuka itu terjadi setelah pemain punggung 8 sukses memanfaatkan kemelut yang terjadi di depan gawang Liverpool.
Pemain Liverpool melakukan protes ke wasit dengan menganggap Niguez berada dalam posisi offside. Namun Video Assistant Referee (VAR) bersikap lain lantaran Virgil van Dijk berada sejajar dengan pemain asal Spanyol tersebut. Niguez tercatat telah mencetak lima gol bersama Atletico pada tahap sistem gugur Liga Champions.
Total, Niguez telah mencetak 10 gol di kompetisi antarklub Eropa dalam kariernya dan menariknya ia selalu mencetak gol pembuka pertandingan. Gol pembuka itu seakan menyetrum pemain Atletico untuk memperlebar kedudukan.
Peluang emas pun datang pada menit 25 ketika Alvaro Morata lolos dari jebakan offside. Namun, mantan penyerang Chelsea itu gagal menaklukan Alisson setelah sepakan datarnya dari ruang sempit mampu di blok Alisson Becker.
Liverpool mencoba untuk mengambil alih permainan dengan menguasai penguasaan aliran bola. Namun upaya yang dilakukan anak asuh Juergen Klopp terbilang gagal lantaran tidak ada ancaman yang membahayakan gawang tuan rumah.
Hingga interval pertama usai Atletico masih mampu menjaga keunggulan 1-0. Ini kali pertama Liverpool gagal menciptakan satu tendangan tepat sasaran pada paruh pertama pertandingan Liga Champions.
Di babak kedua, Klopp berusaha melakukan perubahan dengan memasukkan Origi menggandikan Mane. Pola serangan tuan rumah lebih menggigit dan mereka tampil sedikit ngotot untuk mengintimidasi pertahanan tuan rumah. Peluang pertama pun datang dari Salah pada menit 52, namun penyerang asal Mesir itu gagal menggetarkan gawang Jan Oblak setelah sundulannya masih menyamping dari gawang Atletico.
Meski mengalami perubahan serangan, namun belum ada pengaruh yang besar. Salah, Origi, dan Firmino tetap terisolasi oleh pemain bertahan tuan rumah. Hasilnya, klub berjuluk The Reds pun harus puas menelan kekalahan 0-1 dari Atletico.
Tentunya kekalahan yang diderita Liverpool bukan sesuatu yang mengejutkan. Sebab, Atletico punya rapor yang mengesankan saat tampil di depan pendukungnya.
Dari 26 pertandingan yang telah dimainkan pada laga kandang di kancah Eropa, Ateltico hanya kalah sekali (menang 21, imbang 4, kalah 1). Pada fase knock-out Liga Champions, Atletico juga tak terkalahkan dalam 14 laga kandang terakhirnya, dengan catatan 9 menang dan 5 imbang dan hanya kebobolan dua gol saja.
Bertanding di Stadion Wanda Metropolitano, Rabu (19/2) dini hari WIB, tim besutan Diego Simeone sukses pecundangi tim tamu dengan skor 1-0. Atletico, yang tampil pincang pada pertandingan ini sukses membuka keunggulan lebih dulu melalui gol yang dicetak Saul Niguez saat laga baru berjalan empat menit. Proses gol pembuka itu terjadi setelah pemain punggung 8 sukses memanfaatkan kemelut yang terjadi di depan gawang Liverpool.
Pemain Liverpool melakukan protes ke wasit dengan menganggap Niguez berada dalam posisi offside. Namun Video Assistant Referee (VAR) bersikap lain lantaran Virgil van Dijk berada sejajar dengan pemain asal Spanyol tersebut. Niguez tercatat telah mencetak lima gol bersama Atletico pada tahap sistem gugur Liga Champions.
Total, Niguez telah mencetak 10 gol di kompetisi antarklub Eropa dalam kariernya dan menariknya ia selalu mencetak gol pembuka pertandingan. Gol pembuka itu seakan menyetrum pemain Atletico untuk memperlebar kedudukan.
Peluang emas pun datang pada menit 25 ketika Alvaro Morata lolos dari jebakan offside. Namun, mantan penyerang Chelsea itu gagal menaklukan Alisson setelah sepakan datarnya dari ruang sempit mampu di blok Alisson Becker.
Liverpool mencoba untuk mengambil alih permainan dengan menguasai penguasaan aliran bola. Namun upaya yang dilakukan anak asuh Juergen Klopp terbilang gagal lantaran tidak ada ancaman yang membahayakan gawang tuan rumah.
Hingga interval pertama usai Atletico masih mampu menjaga keunggulan 1-0. Ini kali pertama Liverpool gagal menciptakan satu tendangan tepat sasaran pada paruh pertama pertandingan Liga Champions.
Di babak kedua, Klopp berusaha melakukan perubahan dengan memasukkan Origi menggandikan Mane. Pola serangan tuan rumah lebih menggigit dan mereka tampil sedikit ngotot untuk mengintimidasi pertahanan tuan rumah. Peluang pertama pun datang dari Salah pada menit 52, namun penyerang asal Mesir itu gagal menggetarkan gawang Jan Oblak setelah sundulannya masih menyamping dari gawang Atletico.
Meski mengalami perubahan serangan, namun belum ada pengaruh yang besar. Salah, Origi, dan Firmino tetap terisolasi oleh pemain bertahan tuan rumah. Hasilnya, klub berjuluk The Reds pun harus puas menelan kekalahan 0-1 dari Atletico.
Tentunya kekalahan yang diderita Liverpool bukan sesuatu yang mengejutkan. Sebab, Atletico punya rapor yang mengesankan saat tampil di depan pendukungnya.
Dari 26 pertandingan yang telah dimainkan pada laga kandang di kancah Eropa, Ateltico hanya kalah sekali (menang 21, imbang 4, kalah 1). Pada fase knock-out Liga Champions, Atletico juga tak terkalahkan dalam 14 laga kandang terakhirnya, dengan catatan 9 menang dan 5 imbang dan hanya kebobolan dua gol saja.
(mir)