UEFA: Kembalinya Sepak Bola Jadi Simbol Kemenangan Atas Corona

Rabu, 06 Mei 2020 - 09:35 WIB
loading...
UEFA: Kembalinya Sepak...
Presiden UEFA Aleksander Ceferin. Foto/AP
A A A
LYON - Kembalinya sepak bola bisa dianggap sebagai simbol kemenangan dunia atas virus Covid-19. Setidaknya, itu salah satu alasan yang disampaikan Presiden UEFA Aleksander Ceferin sehingga pihaknya terus mendorong agar kompetisi lokal dan Eropa bisa dilanjutkan.

Pandemi corona membuat dunia seperti berhenti. Semua gerak dan kegiatan manusia dalam skala besar dan kecil dibatasi. Nah, menurut Ceferin, jika sepak bola sudah kembali dimainkan, akan muncul kepercayaan di publik jika situasinya sudah membaik.

“Sepak bola dibangun dari energi positif dan orang tidak akan memiliki persepsi bahwa situasinya normal sampai sepak bola kembali. Sepak bola berubah, tapi hanya sementara. Kami akan segera bangkit dan memenangkan pertarungan. Pandemi adalah masa lalu,” kata Ceferin, dikutip Football-Italia.

UEFA sudah mengorbankan banyak hal demi eksistensi kompetisi domestik. Mereka rela menggeser pelaksanaan Piala Eropa 2020, menunda kualifikasi dan play-off UEFA Nations League, penyisihan Grup Piala Dunia, serta event lainnya.

Mereka juga sudah memundurkan jadwal final Liga Champions dan Piala UEFA agar kompetisi domestik memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan agenda mereka. Memang, sudah ada dua negara, yakni Belanda (Eredivisie) dan Prancis (Ligue 1) yang sudah mengakhiri musim dengan cara berbeda.

Eredivisie memilih meniadakan juara dan degradasi dengan menambah dua tim promosi. Ligue 1 menggunakan jalur berbeda setelah menetapkan Paris Saint-Germain sebagai juara dan dua tim yang harus turun ke kasta kedua. Namun, langkah ini sedang digugat beberapa anggota Ligue 1.

"Kemanusiaan akan mengalahkan Covid-19. Kami telah melihat betapa sensitif dan rapuhnya dunia kita jika situasi seperti ini berhasil membuat seluruh dunia tidak stabil. Dengan semua persyaratan medis dipenuhi dan tanpa penonton, pertandingan bisa segera kembali,” ujarnya.

Persoalannya, kalkulasi tidak semudah itu. Semua negara memiliki regulasi berbeda terkait cara mereka menghadapi pandemi korona. Beberapa negara juga masih melakukan simulasi terkait untung-rugi jika mengizinkan event besar digelar.

“Sepak bola lama akan kembali. Kami ingin melihat sepak bola kembali ke lapangan sesegera mungkin. Tapi, di atas semua itu tergantung pada keputusan otoritas negara. Bukan olahraga yang memutuskan, tapi politik," tandasnya.

Kendali penuh terkait kelanjutan masa depan sepak bola memang berada di tangan pemerintah yang notabene dikuasai para politikus. Seperti di Italia, sempat memperlihatkan tanda bangkit, kini masa depan Seri A kembali menjadi tidak pasti. Semua dipicu pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga Italia Vincenzo Spadafora.

Spadafora sempat melemparkan keraguan bahwa pelatihan tim tidak akan dilakukan sebelum 18 Mei. Kemarin, dia memberikan klarifikasi kembali di media sosialnya. "Sekarang, kami sedang mengerjakan protokol pelatihan untuk olahraga tim dan pedoman pembukaan kembali fasilitas di mana olahraga akar rumput dipraktikkan," tulisnya.

Presiden Komite Olimpiade Italia (CONI) Giovanni Malago mendesak FIGC dan Lega Seri A mengadopsi 'Plan B' jika musim tidak dapat diselesaikan. “Mengenai memulai kembali musim ini, saya mengatakan sepak bola memiliki hak dan kewajiban mencoba menyelesaikan kampanye. Tapi, sangat penting juga memiliki alternatif untuk mencegah semuanya berantakan," kata Malago, kepada Rai 2.

Beberapa tim sudah merencanakan menggelar latihan. Juventus melanjutkan pelatihan pada Selasa dan para pemain pertama tiba di JMedical kemarin pagi untuk melakukan kegiatan yang diperlukan sebelum kembali berlatih.

Tes dan sesi pertama dimulai pagi ini dengan beberapa kunjungan yang sangat cepat dan tes untuk virus korona. Para pemain asal Italia seperti Leonardo Bonucci, Federico Bernardeschi, Juan Cuadrado, Carlo Pinsoglio, dan Aaron Ramsey, menurut Calciomercato.com, menjadi subjek pertama dari tes medis.

Cristiano Ronaldo dilaporkan akan tiba sore hari setelah kembali dari Madeira. Dengan masker yang ketat dan menghormati jarak yang diperlukan, para pemain memasuki fasilitas medis setelah melakukan pemeriksaan cepat di pintu masuk.

Gianluca di Marzio melaporkan tentang aktivitas di Sassuolo, dengan para pemain melakukan sesi latihan pertama, dua bulan sejak pertandingan mereka melawan Brescia, mewakili pertandingan terakhir yang dimainkan di Seri A sebelum jeda paksa.

Wartawan Sky Sport Italia mengungkapkan bagaimana para pemain memiliki tiga bidang yang tersedia masing-masing kelompok yang terdiri atas enam pemain dan jarak minimum 20 meter selama latihan. Setelah sesi 60 menit, semua orang kembali ke rumah masing-masing untuk mandi. Pasalnya, mereka tidak memiliki akses ke gym atau ruang ganti fasilitas. (Maruf)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0792 seconds (0.1#10.140)