Eko Roni Bungkam Silvarajoo
loading...
Petarung Indonesia Eko Roni Saputra tak membutuhkan waktu lama untuk mengalahkan pendatang baru ONE Championship dari Malaysia, Murugan Wolverine Silvarajoo di Singapore Indoor Stadium, Jumat (10/10/2020) / Foto: One Championship
A
A
A
SINGAPURA - Petarung Indonesia Eko Roni Saputra tak membutuhkan waktu lama untuk mengalahkan pendatang baru ONE Championship dari Malaysia, Murugan “Wolverine” Silvarajoo di Singapore Indoor Stadium, Jumat (10/10/2020). Dia berhasil menang dengan hanya membutuhkan satu ronde saja.
Bertarung pada laga bertajuk ONE: REIGN OF DYNASTIES, Eko Roni tampil sangat mendominasi sejak suara lonceng pertama di bunyikan. Buktinya, dia dengan cepat mengejar Silvarajoo ke ujung Circle dan melancarkan serangkaian kombinasi tinju yang kuat. Sementara Silvarajoo hanya bisa menutupi serangan tersebut.
Namun, Eko Roni akhirnya berhasil menjatuhkan Silvarajoo ke matras. Pegulat nasional itu kemudian dengan mulus melakukan kuncian ke bahu (shoulder lock) dan lengan dengan teknik super fenomenal yang belum pernah terjadi selama ini dan langsung mengakhiri pertarungan untuk merebut kemenangan ketiganya dalam kariernya di One Championship. (Baca juga: Preview Timnas Spanyol vs Swiss: Merajut Rekor Positif )
“Sebenarnya target saya bukanlah submission tetapi take-down dan elbow di bagian wajah dan perut, namun seketika saya mendapatkan momen untuk melakukan submission yang tidak pernah saya pelajari sebelumnya,” kata Eko.
Untuk laga berikutnya, Eko Roni mengaku siap menghadapi Petarung mana pun. Sebab, dia sangat percaya diri dengan kemampuannya yang sudah mulai berani bermain dengan gaya striking, boxing, dan Muay Thai yang baru dipelajarinya bersama timnya, Evolve MMA. (Baca juga: Final NBA Game 5, Sabtu (10/10): LA Lakers di Ambang Gelar Juara )
"Saya tapi lebih nyaman sekarang karena saya banyak berlatih di striking, boxing, dan Muay Thai. Saya tidak mau mengandalkan gulat," ujar Eko Roni. "Saya siap kapanpun apabila saya ditunjuk untuk bermain lagi saya akan siap dan menyiapkan strategi-strategi berikutnya,” lanjutnya.
Sedangkan pada acara utama malam itu, juara bertahan ONE Strawweight Muay Thai dan Kickboxing World Champion Sam-A Gaiyanghadao dari Thailand berhasil mempertahankan gelar Juara Dunia Muay Thai. Dia berhasil mengalahka Juara Dunia ISKA K-1 dan pesaing peringkat satu Josh “Timebomb” Tonna dari Australia.
Selain itu, mantan penantang gelar Juara Dunia ONE dan petinju kelas flyweight peringkat kelima Reece “Lightning” McLaren dari Australia juga tampil agresif di One Championship kali ini. Dia berhasil mengalahkan Juara Eropa No-Gi IBBJF 3 kali Aleksi "The Giant" Toivonen dari Finlandia di ronde pertama.
Begitu juga dengan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE, Amir Khan dari Singapura. Dia sukses mengukir kemenangan KO dari Rahul “The Kerala Krusher” Raju dari India di ronde pertama. Khan tampak nyaman dengan pukulannya dan tampil baik setelah kedua petarung itu mulai beradu serangan.
Dalam kontes seni bela diri campuran kelas strawweight, "Wolf of the Grasslands" Hexigetu dari China menorehkan kemenangan besar atas legenda Muay Thai dan mantan Juara Dunia ONE Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke dari Thailandmenampilkan kemampuan gulat superiornya selama tiga ronde.
Bertarung pada laga bertajuk ONE: REIGN OF DYNASTIES, Eko Roni tampil sangat mendominasi sejak suara lonceng pertama di bunyikan. Buktinya, dia dengan cepat mengejar Silvarajoo ke ujung Circle dan melancarkan serangkaian kombinasi tinju yang kuat. Sementara Silvarajoo hanya bisa menutupi serangan tersebut.
Namun, Eko Roni akhirnya berhasil menjatuhkan Silvarajoo ke matras. Pegulat nasional itu kemudian dengan mulus melakukan kuncian ke bahu (shoulder lock) dan lengan dengan teknik super fenomenal yang belum pernah terjadi selama ini dan langsung mengakhiri pertarungan untuk merebut kemenangan ketiganya dalam kariernya di One Championship. (Baca juga: Preview Timnas Spanyol vs Swiss: Merajut Rekor Positif )
“Sebenarnya target saya bukanlah submission tetapi take-down dan elbow di bagian wajah dan perut, namun seketika saya mendapatkan momen untuk melakukan submission yang tidak pernah saya pelajari sebelumnya,” kata Eko.
Untuk laga berikutnya, Eko Roni mengaku siap menghadapi Petarung mana pun. Sebab, dia sangat percaya diri dengan kemampuannya yang sudah mulai berani bermain dengan gaya striking, boxing, dan Muay Thai yang baru dipelajarinya bersama timnya, Evolve MMA. (Baca juga: Final NBA Game 5, Sabtu (10/10): LA Lakers di Ambang Gelar Juara )
"Saya tapi lebih nyaman sekarang karena saya banyak berlatih di striking, boxing, dan Muay Thai. Saya tidak mau mengandalkan gulat," ujar Eko Roni. "Saya siap kapanpun apabila saya ditunjuk untuk bermain lagi saya akan siap dan menyiapkan strategi-strategi berikutnya,” lanjutnya.
Sedangkan pada acara utama malam itu, juara bertahan ONE Strawweight Muay Thai dan Kickboxing World Champion Sam-A Gaiyanghadao dari Thailand berhasil mempertahankan gelar Juara Dunia Muay Thai. Dia berhasil mengalahka Juara Dunia ISKA K-1 dan pesaing peringkat satu Josh “Timebomb” Tonna dari Australia.
Selain itu, mantan penantang gelar Juara Dunia ONE dan petinju kelas flyweight peringkat kelima Reece “Lightning” McLaren dari Australia juga tampil agresif di One Championship kali ini. Dia berhasil mengalahkan Juara Eropa No-Gi IBBJF 3 kali Aleksi "The Giant" Toivonen dari Finlandia di ronde pertama.
Begitu juga dengan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE, Amir Khan dari Singapura. Dia sukses mengukir kemenangan KO dari Rahul “The Kerala Krusher” Raju dari India di ronde pertama. Khan tampak nyaman dengan pukulannya dan tampil baik setelah kedua petarung itu mulai beradu serangan.
Dalam kontes seni bela diri campuran kelas strawweight, "Wolf of the Grasslands" Hexigetu dari China menorehkan kemenangan besar atas legenda Muay Thai dan mantan Juara Dunia ONE Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke dari Thailandmenampilkan kemampuan gulat superiornya selama tiga ronde.
(sha)
Lihat Juga :
