Impian Rublev Menjadi Nyata
loading...
A
A
A
WINA - Andrey Rublev benar-benar tampil luar biasa sepanjang tahun ini. Selain menjadi petenis pengoleksi gelar terbanyak sepanjang musim, untuk pertama kali petenis asal Rusia itu lolos kualifikasi bermain di ATP Finals 2020.
Kesuksesan tersebut tak lepas dari keberhasilannya menjadi juara di Wina Terbuka 2020 setelah mengalahkan petenis nonunggulan Lorenzo Sonego 6-4, 6-4 di Wiener Stadthalle, dini hari kemarin. Kemenangan itu sekaligus membuatnya merengkuh gelar kelima sepanjang tahun ini. (Baca: Syafaat dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya)
Namun, yang paling penting bagi Rublev adalah mengamankan satu tempat di ATP Finals nomor tunggal. Dia bergabung dengan Novak Djokovic, Rafael Nadal, Dominic Thiem, Stefanos Tsitsipas, Daniil Medvedev, dan Alexander Zverev untuk bersaing dalam turnamen akhir musim ini yang akan digelar di O2 Arena, London, 15–22 November.
“Tentu, ini perasaan yang luar biasa. Saya sangat senang pada akhir musim bisa bermain di London, melihat lapangannya, dan merasakan atmosfernya. Saya akan melakukan yang terbaik di sana,” kata Rublev , dilansir atptour.
Petenis berusia 23 tahun ini juga menjadi petenis Rusia kelima yang mampu tampil di ATP Finals nomor tunggal setelah Yevgeny Kafelnikov, Marat Safin, Nikolay Davydenko, dan Medvedev. Bahkan, kehadirannya itu sekaligus membuat Rusia menjadi satu-satunya negara yang memiliki dua perwakilan di ATP Finals nomor tunggal pada musim ini. (Baca juga: Ribuan Formasi CPNS Guru Kosong, Ini Langkah Kemendikbud)
“Ini akan menjadi pengalaman berharga bagi saya untuk melihat apa yang harus saya tingkatkan agar bisa berkompetisi melawan tujuh petenis terbaik dunia saat ini. Saya sangat menantikannya,” katanya.
Petenis peringkat 8 dunia ini juga menikmati salah satu musim terbaik dalam kariernya pada musim 2020. Karena, dia berhasil mengoleksi lima gelar juara yang sekaligus membuatnya mengalahkan raihan dari petenis nomor satu dunia Djokovic yang merebut empat gelar sepanjang tahun ini.
Di awal perjalanan musim ini, Rublev menjadi petenis putra pertama sejak Dominik Hrbaty pada musim 2004 yang memenangkan dua gelar pada dua pekan pertama awal musim. Pencapaian itu diraihnya saat memenangkan gelar di Doha dan Adelaide.
Setelah Turnamen ATP dilanjutkan seusai ditangguhkan akibat pandemi virus korona (Covid-19) pada Agustus lalu, Rublev berhasil memenangkan tiga Turnamen ATP level 500 di Hamburg, St Petersburg, dan Wina. Di Grand Slam, dia menuju perempat final di Prancis Terbuka dan Amerika Serikat Terbuka. (Baca juga: Usai Liburan, Kembali Bugar dengan Olahraga Ringan)
Ketika Turnamen ATP dilanjutkan Agustus lalu, Rublev menghuni peringkat 23 dunia. Namun, perlahan-lahan, dia berhasil menembus peringkat 10 besar untuk pertama kali pada 12 Oktober. Kini, dia mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya di peringkat 8 dunia pada 19 Oktober. Bahkan, dia juga mencatatkan rekor pertandingan 39-7.
Meski begitu, keinginan Rublev untuk tampil di ATP Finals tampaknya masih tanda tanya. Pasalnya, pihak Pemerintah Inggris telah memberlakukan lockdown di negaranya. ATP Finals musim ini pun terpaksa digelar tanpa penonton akibat pandemi Covid-19 yang masih menghantui. Bahkan, acara tersebut bisa saja dibatalkan jika situasi tidak memungkinkan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa sebagai bagian dari protokol lockdown yang baru, semua bisnis yang tidak esensial akan ditutup dan orang-orang akan disarankan untuk tetap berada di rumah mereka. (Lihat videonya: Gubernur DKI Umumkan Kenaikan UMP 2021 di Tengah Pandemi)
Namun, pengumuman tersebut membuat banyak kalangan tenis bertanya-tanya apakah ATP Finals akan berjalan sesuai jadwal? Pihak ATP telah merilis pernyataan bahwa turnamen akhir musim tersebut akan tetap berlangsung.
“Kami akan terus bekerja dengan semua otoritas terkait, baik di tingkat nasional dan lokal untuk memastikan bahwa semua tindakan yang diperlukan dilakukan untuk memastikan keamanan semua yang terlibat dalam turnamen,” tulis pernyataan ATP. (Raikhul Amar)
Kesuksesan tersebut tak lepas dari keberhasilannya menjadi juara di Wina Terbuka 2020 setelah mengalahkan petenis nonunggulan Lorenzo Sonego 6-4, 6-4 di Wiener Stadthalle, dini hari kemarin. Kemenangan itu sekaligus membuatnya merengkuh gelar kelima sepanjang tahun ini. (Baca: Syafaat dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya)
Namun, yang paling penting bagi Rublev adalah mengamankan satu tempat di ATP Finals nomor tunggal. Dia bergabung dengan Novak Djokovic, Rafael Nadal, Dominic Thiem, Stefanos Tsitsipas, Daniil Medvedev, dan Alexander Zverev untuk bersaing dalam turnamen akhir musim ini yang akan digelar di O2 Arena, London, 15–22 November.
“Tentu, ini perasaan yang luar biasa. Saya sangat senang pada akhir musim bisa bermain di London, melihat lapangannya, dan merasakan atmosfernya. Saya akan melakukan yang terbaik di sana,” kata Rublev , dilansir atptour.
Petenis berusia 23 tahun ini juga menjadi petenis Rusia kelima yang mampu tampil di ATP Finals nomor tunggal setelah Yevgeny Kafelnikov, Marat Safin, Nikolay Davydenko, dan Medvedev. Bahkan, kehadirannya itu sekaligus membuat Rusia menjadi satu-satunya negara yang memiliki dua perwakilan di ATP Finals nomor tunggal pada musim ini. (Baca juga: Ribuan Formasi CPNS Guru Kosong, Ini Langkah Kemendikbud)
“Ini akan menjadi pengalaman berharga bagi saya untuk melihat apa yang harus saya tingkatkan agar bisa berkompetisi melawan tujuh petenis terbaik dunia saat ini. Saya sangat menantikannya,” katanya.
Petenis peringkat 8 dunia ini juga menikmati salah satu musim terbaik dalam kariernya pada musim 2020. Karena, dia berhasil mengoleksi lima gelar juara yang sekaligus membuatnya mengalahkan raihan dari petenis nomor satu dunia Djokovic yang merebut empat gelar sepanjang tahun ini.
Di awal perjalanan musim ini, Rublev menjadi petenis putra pertama sejak Dominik Hrbaty pada musim 2004 yang memenangkan dua gelar pada dua pekan pertama awal musim. Pencapaian itu diraihnya saat memenangkan gelar di Doha dan Adelaide.
Setelah Turnamen ATP dilanjutkan seusai ditangguhkan akibat pandemi virus korona (Covid-19) pada Agustus lalu, Rublev berhasil memenangkan tiga Turnamen ATP level 500 di Hamburg, St Petersburg, dan Wina. Di Grand Slam, dia menuju perempat final di Prancis Terbuka dan Amerika Serikat Terbuka. (Baca juga: Usai Liburan, Kembali Bugar dengan Olahraga Ringan)
Ketika Turnamen ATP dilanjutkan Agustus lalu, Rublev menghuni peringkat 23 dunia. Namun, perlahan-lahan, dia berhasil menembus peringkat 10 besar untuk pertama kali pada 12 Oktober. Kini, dia mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya di peringkat 8 dunia pada 19 Oktober. Bahkan, dia juga mencatatkan rekor pertandingan 39-7.
Meski begitu, keinginan Rublev untuk tampil di ATP Finals tampaknya masih tanda tanya. Pasalnya, pihak Pemerintah Inggris telah memberlakukan lockdown di negaranya. ATP Finals musim ini pun terpaksa digelar tanpa penonton akibat pandemi Covid-19 yang masih menghantui. Bahkan, acara tersebut bisa saja dibatalkan jika situasi tidak memungkinkan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa sebagai bagian dari protokol lockdown yang baru, semua bisnis yang tidak esensial akan ditutup dan orang-orang akan disarankan untuk tetap berada di rumah mereka. (Lihat videonya: Gubernur DKI Umumkan Kenaikan UMP 2021 di Tengah Pandemi)
Namun, pengumuman tersebut membuat banyak kalangan tenis bertanya-tanya apakah ATP Finals akan berjalan sesuai jadwal? Pihak ATP telah merilis pernyataan bahwa turnamen akhir musim tersebut akan tetap berlangsung.
“Kami akan terus bekerja dengan semua otoritas terkait, baik di tingkat nasional dan lokal untuk memastikan bahwa semua tindakan yang diperlukan dilakukan untuk memastikan keamanan semua yang terlibat dalam turnamen,” tulis pernyataan ATP. (Raikhul Amar)
(ysw)