Cerutu dan Tangisan Maradona saat Ditinggalkan Gianinna

Kamis, 26 November 2020 - 09:04 WIB
loading...
Cerutu dan Tangisan...
Duka mendalam dirasakan Juan Castro, wartawan olahraga saat mengetahui kabar sahabatnya Diego Maradona meninggal dunia di usia 60 pada Rabu (25/11/2020) malam WIB / Foto: The National
A A A
TIGRE - Duka mendalam dirasakan Juan Castro, wartawan olahraga saat mengetahui kabar sahabatnya Diego Maradona meninggal dunia di usia 60 pada Rabu (25/11/2020) malam WIB. Dia bahkan tidak pernah berpikir akan menuliskan semua kenangan bersama Si Tangan Tuhan.

Ada banyak momen kebersamaan yang dirasakan Castro bersama Maradona. Salah satu yang terpatri di pikirannya, yakni ketika ia mewawancarai The Golden Boy pada 2005 di Cuzco, Madrid.

Saat itu tidak sembarang orang bisa bertemu langsung dengan Maradona. Ada kata sandi untuk masuk ke kamarnya, dan Castro akhirnya berhasil bertemu sahabatnya itu dan berbincang dengan Maradona. (Baca juga: Persahabatan Abadi Maradona-Fidel Castro Meninggal di Tanggal yang Sama )

Menariknya, setiap pertemuan selalu ada cerutu yang dia hisap. Itu merupakan kenangan yang tak terlupakan selama Castro bekerja sebagai jurnalis. (Baca juga: Kata-kata Terakhir Maradona sebelum Meninggal: Aku Tidak Enak Badan! )

Tapi Castro tidak pernah berpikir bahwa ia akan menuliskan semua kenangannya bersama Maradona. Bahkan hingga hari ini dia masih berharap Maradona bisa menghentikannya.

"Saya tidak pernah berpikir saya akan menulis itu. Semua orang selalu mengatakan hal yang sama. 'Temanmu, Diego, akan memberi kami kabar duka', kata mereka. Tapi saya selalu menolaknya. Bahkan ketika saya mendengar berita itu, saya tidak mempercayainya dan saya terus mengulangi kata-kata 'Dia akan menghentikan saya'," tulis Castro dikutip dari Marca, Kamis (26/11).

"Tapi tidak, ternyata, No. 10, Anda pergi dengan damai. Berdamai dengan diri sendiri dan dalam damai dengan orang-orang Anda. Karena Anda menjalani hidup seperti yang Anda pilih. Anda tidak merugikan siapa pun, melainkan beberapa tindakan Anda merusak citra Anda. Karena itu, Anda banyak menyakiti diri sendiri. Sampai hari ini."

Tangisan Maradona

Air mata membasahi pipi Maradona ketika dia mengucapkan selamat tinggal pada Gianinna setelah putri bungsunya meninggalkan rumah Kun Aguero. Gianinna merupakan buah perkawinan Maradona bersama istri pertamanya, Claudia Villafane.

"Air mata itu ketika Maradona mengucapkan selamat tinggal kepada putrinya Gianinna setelah meninggalkan rumah Kun Aguero," kenang Castro."

Gianinna menikah dengan Aguero pada 2008 dan dikaruniai dua anak laki-laki. Hubungan kedua pasangan ini memburuk sebelum akhirnya memutuskan berpisah.

"Itu adalah awal dari sebuah hubungan yang berubah dari jurnalistik menjadi pribadi. Pesan terakhir yang saya kirimkan kepadanya terjadi minggu lalu. Maxi, pengawal setianya, membaca pesan saya. Dan pemain No.10, saat kami memanggilnya, berterima kasih kepada saya untuk itu. Itu adalah kontak terakhir saya dengannya."
"Belum lama ini, sebelum pandemi, saya pergi menemuinya di La Plata. Kami saling berpelukan dan, di antara lusinan orang yang selalu ada, dia selalu memiliki tempat untuk saya," sedih Castro.

Selamat Jalan Maradona.
(mirz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2414 seconds (0.1#10.140)