Kasus Covid-19 Melonjak, Sikap Keras Kepala Liga Primer Dikritik
loading...
A
A
A
LONDON - Liga Primer Inggris mencatat ada 36 kasus baru Covid-19 sepanjang minggu lalu. Namun lonjakan ini tidak berdampak pada kompetisi. Situasi ini lantas menuai kritik lantaran otoritas liga dinilai melakukan kesalahan dari sudut pandang moralitas sepak bola.
Sejak Liga Primer musim ini dimulai, sudah ada 207 pemain dan staf telah dinyatakan positif mengidap virus corona dalam 21 kali pengujian. Kondisi itu memberikan dampak besar pada pertandingan karena beberapa tim tidak menurunkan pemain terbaiknya atau mengalami penundaan laga.
Baca juga : Jelang Atletico Madrid vs Sevilla: Misi Jauhi Los Blancos!
Sejauh ini, lima pertandingan Liga Primer telah ditunda karena kasus Covid-19 sejak Desember, termasuk pertandingan Aston Villa melawan Tottenham Hotspur pada hari Rabu (13/1/2021) yang dibatalkan. Penundaan ini membuat jadwal harus kembali berubah.
Situasi ini membuat tekanan untuk menghentikan sementara kompetisi menguat. Namun, Liga Primer memutuskan untuk tidak menjadwalkan ulang untuk menjalani jeda pertengahan musim. Pasalnya, mereka sangat percaya pada protokol Covid-19 yang memungkinkan pertandingan berjalan dengan aman.
Baca juga : Jelang vs Man United: Sembilan Pemain Burnley Terancam Absen
Meski demikian, keputusan liga untuk terus bermain menuai kritik, salah satunya pelatih Newcastle United Steve Bruce. Dia menyatakan, sebuah kesalahan moral bagi sepak bola untuk terus berlanjut karena infeksi Covid-19 terus meningkat di negara itu.
Selain Bruce, pelatih Arsenal Mikel Arteta juga berpendapat sama. Dia merasa bermain dengan situasi seperti ini seharusnya tidak terjadi. “Secara moral, dengan situasi yang kami alami di negara ini dan di seluruh dunia, untuk terus melakukan apa yang kami lakukan terasa sedikit aneh,” kata Arteta dilansir smh.
Baca juga : Preview AC Milan Vs Torino: Membendung Dendam Sang Banteng
Ada lebih dari tiga juta kasus Covid-19 dan lebih dari 81.000 kematian di Inggris Raya, menurut penghitungan reuters. Newcastle, Manchester City dan Fulham semuanya mengalami dampak dari wabah virus itu dalam beberapa pekan terakhir yang menyebabkan pertandingan dibatalkan karena sejumlah pemain dinyatakan positif atau harus mengisolasi diri karena berhubungan dekat dengan seseorang yang dites positif.
Padahal, liga divisi bawah Skotlandia telah menangguhkan kompetisi selama tiga minggu hingga 31 Januari karena lonjakan kasus Covid-19. Sementara tiga liga kecil sepak bola Inggris juga telah menyerukan agar musim mereka dihentikan dan dinyatakan batal demi hukum.
Perdana Menteri Boris Johnson telah mengumumkan lockdown Covid-19 baru pada minggu lalu karena lonjakan infeksioleh varian baru corona. Akan tetapi, dia mengizinkan Liga Primer tetap bergulir.
Sejak Liga Primer musim ini dimulai, sudah ada 207 pemain dan staf telah dinyatakan positif mengidap virus corona dalam 21 kali pengujian. Kondisi itu memberikan dampak besar pada pertandingan karena beberapa tim tidak menurunkan pemain terbaiknya atau mengalami penundaan laga.
Baca juga : Jelang Atletico Madrid vs Sevilla: Misi Jauhi Los Blancos!
Sejauh ini, lima pertandingan Liga Primer telah ditunda karena kasus Covid-19 sejak Desember, termasuk pertandingan Aston Villa melawan Tottenham Hotspur pada hari Rabu (13/1/2021) yang dibatalkan. Penundaan ini membuat jadwal harus kembali berubah.
Situasi ini membuat tekanan untuk menghentikan sementara kompetisi menguat. Namun, Liga Primer memutuskan untuk tidak menjadwalkan ulang untuk menjalani jeda pertengahan musim. Pasalnya, mereka sangat percaya pada protokol Covid-19 yang memungkinkan pertandingan berjalan dengan aman.
Baca juga : Jelang vs Man United: Sembilan Pemain Burnley Terancam Absen
Meski demikian, keputusan liga untuk terus bermain menuai kritik, salah satunya pelatih Newcastle United Steve Bruce. Dia menyatakan, sebuah kesalahan moral bagi sepak bola untuk terus berlanjut karena infeksi Covid-19 terus meningkat di negara itu.
Selain Bruce, pelatih Arsenal Mikel Arteta juga berpendapat sama. Dia merasa bermain dengan situasi seperti ini seharusnya tidak terjadi. “Secara moral, dengan situasi yang kami alami di negara ini dan di seluruh dunia, untuk terus melakukan apa yang kami lakukan terasa sedikit aneh,” kata Arteta dilansir smh.
Baca juga : Preview AC Milan Vs Torino: Membendung Dendam Sang Banteng
Ada lebih dari tiga juta kasus Covid-19 dan lebih dari 81.000 kematian di Inggris Raya, menurut penghitungan reuters. Newcastle, Manchester City dan Fulham semuanya mengalami dampak dari wabah virus itu dalam beberapa pekan terakhir yang menyebabkan pertandingan dibatalkan karena sejumlah pemain dinyatakan positif atau harus mengisolasi diri karena berhubungan dekat dengan seseorang yang dites positif.
Padahal, liga divisi bawah Skotlandia telah menangguhkan kompetisi selama tiga minggu hingga 31 Januari karena lonjakan kasus Covid-19. Sementara tiga liga kecil sepak bola Inggris juga telah menyerukan agar musim mereka dihentikan dan dinyatakan batal demi hukum.
Perdana Menteri Boris Johnson telah mengumumkan lockdown Covid-19 baru pada minggu lalu karena lonjakan infeksioleh varian baru corona. Akan tetapi, dia mengizinkan Liga Primer tetap bergulir.
(abr)