Tersandung Kasus Penghinaan, Ketua Olimpiade Tokyo Siap Mundur
loading...
A
A
A
TOKYO - Masalah kembali mendera persiapan Olimpiade 2020 Tokyo . Kali ini bukan soal Covid-19 namun terkait penyataan kontroversi presiden panitia penyelenggara Yoshiro Mori yang diduga melakukan penghinaan kepada perempuan awal pekan ini. Situasi ini pun membuat Mori siap meletakkan jabatannya.
Ini menjadi masalah tambahan yang tidak diperlukan dalam mempersiapkan Olimpiade Tokyo. Padahal, pihak penyelenggara dan Komite Olimpiade Internasional sedang berjuang agar event tersebut dapat diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 yang rencananya berlangsung pada 23 Juli mendatang.
Baca juga : Jadwal Lengkap Pertandingan NBA, Kamis (4/2/2021) WIB
Panitia penyelenggara memang belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengunduran diri Mori, tetapi diperkirakan akan mengeluarkannya pada Kamis (4/2/2021) ini.
Dalam pertemuan online dewan direksi Komite Olimpiade Jepang awal pekan ini, Mori yang dilaporkan oleh surat kabar harian Asahi Shimbun mengatakan perempuan terlalu banyak bicara dalam pertemuan. Komentarnya itu justru menciptakan polemik di Jepang di mana perempuan kurang terwakili dalam politik dan di ruang dewan.
Dalam wawancara dengan surat kabar Jepang Mainichi yang diterbitkan pada hari Kamis, Mori yang berusia 83 tahun meminta maaf dan mengatakan akan mengundurkan diri.
Baca juga : Robert Usulkan Digelar Laga Pramusim untuk Acuan Liga 1 2021
“Saya tidak punya niat untuk tidak menghormati wanita. Saya yakin saya harus melaksanakan tanggung jawab saya, tetapi jika permintaan pengunduran diri saya meningkat, saya mungkin harus mengundurkan diri. Saya ceroboh, dan saya ingin meminta maaf,” lanjut mantan perdana menteri Jepang itu.
Pada sebuah pertemuan secara virtual,Selasa (2/2/2021), Asahi melaporkannya dengan menulis ‘Wanita sangat kompetitif. Ketika salah satu dari mereka mengangkat tangannya, mereka mungkin berpikir bahwa mereka harus mengatakan sesuatu juga. Dan kemudian semua orang mengatakan sesuatu,’.
Baca juga : Napoli Ditahan Imbang Atalanta, Jalan ke Final Semakin Berat
Komentarnya diucapkan ketika ditanya tentang kehadiran beberapa wanita di Dewan Komite Olimpiade Jepang. “Jika kita ingin memiliki lebih banyak direktur wanita, kata seseorang, maka rapat akan berlangsung lama kecuali kita membatasi komentarnya. Saya tidak mengatakan siapa itu,” ucap Mori.
Olimpiade Tokyo yang dipimpinnya memang sudah dibanjiri masalah. Sekitar 80% warga Jepang dalam jajak pendapat mengatakan multi event terbesar di dunia itu harus ditunda atau dibatalkan di tengah pandemi. Mereka juga telah membicarakan masalah kenaikan biaya yang mungkin mencapai lebih dari USD 25 miliar atau sekitar 350 triliun untuk menggelar Olimpiade ini.
Ini menjadi masalah tambahan yang tidak diperlukan dalam mempersiapkan Olimpiade Tokyo. Padahal, pihak penyelenggara dan Komite Olimpiade Internasional sedang berjuang agar event tersebut dapat diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 yang rencananya berlangsung pada 23 Juli mendatang.
Baca juga : Jadwal Lengkap Pertandingan NBA, Kamis (4/2/2021) WIB
Panitia penyelenggara memang belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengunduran diri Mori, tetapi diperkirakan akan mengeluarkannya pada Kamis (4/2/2021) ini.
Dalam pertemuan online dewan direksi Komite Olimpiade Jepang awal pekan ini, Mori yang dilaporkan oleh surat kabar harian Asahi Shimbun mengatakan perempuan terlalu banyak bicara dalam pertemuan. Komentarnya itu justru menciptakan polemik di Jepang di mana perempuan kurang terwakili dalam politik dan di ruang dewan.
Dalam wawancara dengan surat kabar Jepang Mainichi yang diterbitkan pada hari Kamis, Mori yang berusia 83 tahun meminta maaf dan mengatakan akan mengundurkan diri.
Baca juga : Robert Usulkan Digelar Laga Pramusim untuk Acuan Liga 1 2021
“Saya tidak punya niat untuk tidak menghormati wanita. Saya yakin saya harus melaksanakan tanggung jawab saya, tetapi jika permintaan pengunduran diri saya meningkat, saya mungkin harus mengundurkan diri. Saya ceroboh, dan saya ingin meminta maaf,” lanjut mantan perdana menteri Jepang itu.
Pada sebuah pertemuan secara virtual,Selasa (2/2/2021), Asahi melaporkannya dengan menulis ‘Wanita sangat kompetitif. Ketika salah satu dari mereka mengangkat tangannya, mereka mungkin berpikir bahwa mereka harus mengatakan sesuatu juga. Dan kemudian semua orang mengatakan sesuatu,’.
Baca juga : Napoli Ditahan Imbang Atalanta, Jalan ke Final Semakin Berat
Komentarnya diucapkan ketika ditanya tentang kehadiran beberapa wanita di Dewan Komite Olimpiade Jepang. “Jika kita ingin memiliki lebih banyak direktur wanita, kata seseorang, maka rapat akan berlangsung lama kecuali kita membatasi komentarnya. Saya tidak mengatakan siapa itu,” ucap Mori.
Olimpiade Tokyo yang dipimpinnya memang sudah dibanjiri masalah. Sekitar 80% warga Jepang dalam jajak pendapat mengatakan multi event terbesar di dunia itu harus ditunda atau dibatalkan di tengah pandemi. Mereka juga telah membicarakan masalah kenaikan biaya yang mungkin mencapai lebih dari USD 25 miliar atau sekitar 350 triliun untuk menggelar Olimpiade ini.
(abr)