Agostini Sindir Rossi: MotoGP Olahraga Anak Muda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Giacomo Agostini tidak bermaksud memberikan nasehat kepada Valentino Rossi yang masih mentas sebagai sirkus MotoGP musim ini. Namun dengan usia yang sudah tidak muda lagi (42 tahun), The Doctor tampak kesulitan untuk mengalahkan pembalap muda.
Itu bisa dilihat dari penampilan Rossi bersama tim Petronas Yamaha SRT. Tak ada yang dapat dibanggakan dari hasil yang diraih pemilik nomor 46 dalam tiga seri pembuka MotoGP.
BACA JUGA: Francesca Kembalikan Valentino Rossi Temukan Jati Dirinya
"Saya tidak ingin mengguruinya, semua orang memutuskan dengan kepalanya sendiri. Ketika saya mulai finis ketiga dan keempat, saya memutuskan untuk memberi jalan kepada para pembalap muda. Tahun-tahun berlalu dan kami adalah olahraga bagi kaum muda," jelas Agostini dikutip dari SportFair, Jumat (23/4/2021).
BACA JUGA: Menyoal Masa Depan Rossi di MotoGP, Zeelenberg: Tunggu Dua Bulan Lagi
Agosini menambahkan mungkin Rossi senang ketika ia bisa melanjutkan hobinya menunggangi motor balap di MotoGP musim ini. Tetapi kesenangan itu ada masanya dan ia harus segera memutuskan kapan harus meninggalkannya.
"Valentino tidak akan bisa memberikan kegembiraan kepada penggemarnya seperti biasa mereka alami. Saya rasa itu juga tidak menyenangkan baginya, karena dia terbiasa dengan hal lain," tutur lengenda balap motor tersebut.
Rasanya sulit memang buat Rossi untuk memutuskan. Itu juga sama ketika para juara olahraga keluar dari kesenangannya. Agostini menuturkan mereka kesulitan.
"Ketika saya menutup bab ini dalam hidup saya, saya menangis selama tiga hari. Tapi saya harus menyadari bahwa saya bukan lagi Agostini yang sama seperti sebelumnya. Setiap tahun waktu berlalu, kalau tidak saya akan tetap balapan juga. Keinginan itu selalu ada, tetapi saya tidak lagi memiliki kemampuan untuk menang."
"Pada usia 20 tahun Anda merasa bebas. Ketika Anda berusia 30 atau 40 tahun, Anda mulai berpikir lebih banyak. Saya masih merasa kuat juga, tapi saya kekurangan sesuatu untuk dimenangkan," pungkas Agostini.
Lihat Juga: Francesco Bagnaia Samai Rekor Valentino Rossi hingga Casey Stoner usai Menang MotoGP Jepang 2024
Itu bisa dilihat dari penampilan Rossi bersama tim Petronas Yamaha SRT. Tak ada yang dapat dibanggakan dari hasil yang diraih pemilik nomor 46 dalam tiga seri pembuka MotoGP.
BACA JUGA: Francesca Kembalikan Valentino Rossi Temukan Jati Dirinya
"Saya tidak ingin mengguruinya, semua orang memutuskan dengan kepalanya sendiri. Ketika saya mulai finis ketiga dan keempat, saya memutuskan untuk memberi jalan kepada para pembalap muda. Tahun-tahun berlalu dan kami adalah olahraga bagi kaum muda," jelas Agostini dikutip dari SportFair, Jumat (23/4/2021).
BACA JUGA: Menyoal Masa Depan Rossi di MotoGP, Zeelenberg: Tunggu Dua Bulan Lagi
Agosini menambahkan mungkin Rossi senang ketika ia bisa melanjutkan hobinya menunggangi motor balap di MotoGP musim ini. Tetapi kesenangan itu ada masanya dan ia harus segera memutuskan kapan harus meninggalkannya.
"Valentino tidak akan bisa memberikan kegembiraan kepada penggemarnya seperti biasa mereka alami. Saya rasa itu juga tidak menyenangkan baginya, karena dia terbiasa dengan hal lain," tutur lengenda balap motor tersebut.
Rasanya sulit memang buat Rossi untuk memutuskan. Itu juga sama ketika para juara olahraga keluar dari kesenangannya. Agostini menuturkan mereka kesulitan.
"Ketika saya menutup bab ini dalam hidup saya, saya menangis selama tiga hari. Tapi saya harus menyadari bahwa saya bukan lagi Agostini yang sama seperti sebelumnya. Setiap tahun waktu berlalu, kalau tidak saya akan tetap balapan juga. Keinginan itu selalu ada, tetapi saya tidak lagi memiliki kemampuan untuk menang."
"Pada usia 20 tahun Anda merasa bebas. Ketika Anda berusia 30 atau 40 tahun, Anda mulai berpikir lebih banyak. Saya masih merasa kuat juga, tapi saya kekurangan sesuatu untuk dimenangkan," pungkas Agostini.
Lihat Juga: Francesco Bagnaia Samai Rekor Valentino Rossi hingga Casey Stoner usai Menang MotoGP Jepang 2024
(sha)