Mengenang Sosok Legendaris Sepak Bola Italia dan Inter Milan

Sabtu, 23 Mei 2020 - 10:01 WIB
loading...
Mengenang Sosok Legendaris Sepak Bola Italia dan Inter Milan
Legenda sepak bola Italia, Luigi Simoni meninggal dunia di usia 81 tahun setelah berjuang dengan penyakit stroke yang dideritanya sejak tahun lalu / Foto: Conclusion
A A A
MILAN - Legenda sepak bola Italia, Luigi Simoni meninggal dunia di usia 81 tahun setelah berjuang dengan penyakit stroke yang dideritanya sejak tahun lalu. Semasa hidupnya dia dikenal sebagai pelatih bertangan dingin.

Ungkapan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, Simoni pernah mengantarkan lima klub berbeda promosi ke Serie A , yakni Genoa, Pisa, Brescia, Cremonese, dan Ancona. Keberhasilannya mengangkat klub kecil membuat Inter Milan tertarik untuk memberikan pekerjaan pada 1997. (Baca juga: Skenario New Normal, Bagaimana Nasib Sepak Bola Nasional )

Kedatangan Simoni bertepatan dengan kedatangan Ronaldo, yang menandatangani kontrak dari Barcelona untuk rekor dunia saat itu dengan biaya transfer sebesar 28 juta. Selama berada di bawah asuhan Simoni, pemain asal Brasil itu diberi kebebasan untuk menakut-nakuti pertahanan klub Serie A.

Terbukti, Ronaldo mampu mencetak 25 gol hanya dalam 32 penampilan. Bersama Inter, Simoni menikmati kesuksesan terbesarnya sebagai pelatih saat berhasil membawa Inter sebagai runner up Serie A dan memenangkan Piala UEFA serta dinobatkan sebagai pelatih Italia musim ini pada 1997-98. (Baca juga: Umumkan Jaap Stam Sebagai Pelatih, FC Cincinnati Salah Pasang Foto )

Di musim kedua, perjalanan Simoni bersama Inter terbilang berat. Sebab, dia terpaksa kehilangan kursi kepelatihannya pada November 1998 setelah awal yang buruk dan ditambah penurunan fisik Ronaldo.

Mantan bos Inter, Massimo Moratti merasa kehilangan sosok pelatih yang nyaris memberikan gelar pada 1998. Dikatakannya, dia merupakan seorang pemimpin hebat dalam sejarah klub.

"Simoni memenangkan kami trofi Eropa yang sangat penting dan dicegah untuk memenangkan gelar yang benar-benar layak dia dapatkan. Dia adalah pelatih yang sopan, untuk siapa saya memiliki penghargaan dan kasih sayang yang besar," kenang Moratti saat berbicara dengan ANSA dikutip dari Football Italia, Sabtu (23/5/2020).

"Saya mengetahui kabar duka ini dari istrinya yang memberitahu saya melalui telepon, dan itu membuat saya merasa kehilangan," pungkas Moratti.
(bbk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1806 seconds (0.1#10.140)