Wiljan Pluim Cinta Mati PSM Makassar; Fans: Dia Pemain Penting
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PSM Makassar merekrutempat pemain asing tepat pada 13 Juli 2016. Mereka Ronal Hikspoors, Luiz Ricardo, Kwon Jun dan Wiljan Pluim. Namun, hanya satu orang yang masih bertahan.
Cuma Pluim yang masih membela Juku Eja hingga saat ini. Kesetiaan gelandang asal Belanda kepada klub PSM tidak diragukan lagi. Sebab, dia tidak bergeming walau dirayu.
Pemain berusia 32 tahun itu menolak meski kerap ditawari beberapa klub besar di Indonesia, khususnya dari Liga 1. Bahkan tak jarang klub asing ikut melirik mantan pemain Roda JC klub.
Klub besar seperti Persib Bandung, Persija Jakarta hingga Bali United pernah mendekatinya. Namun, semuanya sia-sia dengan kesetiaan Pluim kepada tim kebanggaan masyarakat Sulawesi-selatan (Sulsel) itu.
Hingga saat ini, pemain kelahiran 4 Januari 1989 itu sudah hampir measuki tahun keenam bersama PSM. Dari musim ke musim dia menjadi senjata andalan Pasukan Ramang.
Kehadiran Pluim di lini tengah membuat PSM semakin komplit. Dia menjadi pembeda berkat skill dan akurasi tendangan. Dia bahkan mampu membuat pertahanan lawan lawannya keteteran menjaganya.
Memiliki teknik dribbling dan crossing bola tak diragukan lagi. Bahkan sejak pertama memperkuat Pasukan Ramang dia sudah mencetak 22 gol di semua kompetisi. Jumlah itu terbilang sangat banyak untuk ukuran pemain tengah.
Kesetiaannya membuahkan hasil karena suporter setia PSM sangat mencintainya. Mereka bahkan sampai tak ingin kehilangan pria dengan dua anak tersebut. Mereka berharap Pluim menjadi legenda di PSM.
"Setiap selesai kompetisi selalu ada isu dia diambil oleh klub lain, saya harapnya dia akan tetap bertahan di PSM," kata Sekjen Red Gank, Sadakati Kusma kepada sportstars.id, Jumat (13/8/2021).
Sadat menilai Willi-sapaan akrab Wiljan Pluim-merupakan sosok pemain penting PSM. Dia mampu menjadi tokoh sentral di lini tengah. "Secara pribadi dan bahkan suporter lain menyukai Willi. Dia pemain penting bagi PSM," tambahnya.
Bantu PSM Catat Prestasi Bagus
Selama bertugas, Pluim mampu membawa PSM bersaing di papan atas kompetisi Indonesia. Pada tahun 2017, dia bisa mengantarkan PSM bertengger di posisi 3 klasemen dan bersaing dengan Bhayangkara FC serta Bali United.
Satu tahun kemudian prestasi gemilang yang diraihnya yakni membawa PSM bersaing dengan Persija Jakarta di Liga 1. Sayangn ya, PSM harus rela jadi runner-up karena terpaut satu poin dari Macan Kemayoran.
Di tahun yang sama PSM harus bersaing dengan Persija Jakarta merebut gelar Piala Indonesia. Wiljan yang berperan di sektor tengah PSM mampu keluar sebagai juara usai menumbangkan tim asal Ibu Kota dengan skor 2-1.
Prestasi yang didapat oleh Pasukan Ramang tak terlepas dari peran Pluim di lini tengah. Selalu tampil memukau diatas lapangan membuat dia semakin dicinta oleh suporter setia PSM.
Jadi Kapten PSM
Pengabdian dan kesetiaan Pluim kepada PSM mengantarkan dia menjabat sebagai kapten jika Zulkifli Syukur tidak bisa tampil. Selama menjadi memimpin bagi skuad PSM lain , dia mampu sebagai panutan bagi pemain lainnya. Bahkan memberikan pelajaran kepada rekan-rekannya.
Hingga saat ini dia masih menjabat sebagai kapten PSM. Kehebatan Pluim akan diuji di Liga 1 2021/2022. Apakah dia mampu menjadi pemain penting PSM di tangan Milomir Seslija.
Cuma Pluim yang masih membela Juku Eja hingga saat ini. Kesetiaan gelandang asal Belanda kepada klub PSM tidak diragukan lagi. Sebab, dia tidak bergeming walau dirayu.
Pemain berusia 32 tahun itu menolak meski kerap ditawari beberapa klub besar di Indonesia, khususnya dari Liga 1. Bahkan tak jarang klub asing ikut melirik mantan pemain Roda JC klub.
Klub besar seperti Persib Bandung, Persija Jakarta hingga Bali United pernah mendekatinya. Namun, semuanya sia-sia dengan kesetiaan Pluim kepada tim kebanggaan masyarakat Sulawesi-selatan (Sulsel) itu.
Hingga saat ini, pemain kelahiran 4 Januari 1989 itu sudah hampir measuki tahun keenam bersama PSM. Dari musim ke musim dia menjadi senjata andalan Pasukan Ramang.
Kehadiran Pluim di lini tengah membuat PSM semakin komplit. Dia menjadi pembeda berkat skill dan akurasi tendangan. Dia bahkan mampu membuat pertahanan lawan lawannya keteteran menjaganya.
Memiliki teknik dribbling dan crossing bola tak diragukan lagi. Bahkan sejak pertama memperkuat Pasukan Ramang dia sudah mencetak 22 gol di semua kompetisi. Jumlah itu terbilang sangat banyak untuk ukuran pemain tengah.
Kesetiaannya membuahkan hasil karena suporter setia PSM sangat mencintainya. Mereka bahkan sampai tak ingin kehilangan pria dengan dua anak tersebut. Mereka berharap Pluim menjadi legenda di PSM.
"Setiap selesai kompetisi selalu ada isu dia diambil oleh klub lain, saya harapnya dia akan tetap bertahan di PSM," kata Sekjen Red Gank, Sadakati Kusma kepada sportstars.id, Jumat (13/8/2021).
Sadat menilai Willi-sapaan akrab Wiljan Pluim-merupakan sosok pemain penting PSM. Dia mampu menjadi tokoh sentral di lini tengah. "Secara pribadi dan bahkan suporter lain menyukai Willi. Dia pemain penting bagi PSM," tambahnya.
Bantu PSM Catat Prestasi Bagus
Selama bertugas, Pluim mampu membawa PSM bersaing di papan atas kompetisi Indonesia. Pada tahun 2017, dia bisa mengantarkan PSM bertengger di posisi 3 klasemen dan bersaing dengan Bhayangkara FC serta Bali United.
Satu tahun kemudian prestasi gemilang yang diraihnya yakni membawa PSM bersaing dengan Persija Jakarta di Liga 1. Sayangn ya, PSM harus rela jadi runner-up karena terpaut satu poin dari Macan Kemayoran.
Di tahun yang sama PSM harus bersaing dengan Persija Jakarta merebut gelar Piala Indonesia. Wiljan yang berperan di sektor tengah PSM mampu keluar sebagai juara usai menumbangkan tim asal Ibu Kota dengan skor 2-1.
Prestasi yang didapat oleh Pasukan Ramang tak terlepas dari peran Pluim di lini tengah. Selalu tampil memukau diatas lapangan membuat dia semakin dicinta oleh suporter setia PSM.
Jadi Kapten PSM
Pengabdian dan kesetiaan Pluim kepada PSM mengantarkan dia menjabat sebagai kapten jika Zulkifli Syukur tidak bisa tampil. Selama menjadi memimpin bagi skuad PSM lain , dia mampu sebagai panutan bagi pemain lainnya. Bahkan memberikan pelajaran kepada rekan-rekannya.
Hingga saat ini dia masih menjabat sebagai kapten PSM. Kehebatan Pluim akan diuji di Liga 1 2021/2022. Apakah dia mampu menjadi pemain penting PSM di tangan Milomir Seslija.
(mirz)