Curhat Casey Stoner, Tak Merasa Bahagia Saat Jadi Juara Dunia MotoGP
loading...
A
A
A
JEREZ - Casey Stoner terbilang pembalap hebat di arena MotoGP. Rider asal Australia itu dua kali menjadi juara dunia sepanjang kariernya. Namun, di balik suksesnya, justru dia tidak merasa bahagia.
Stoner mendapatkan gelar juara dunia MotoGP untuk pertama kalinya pada musim 2007 bersama tim Ducati Corse . Pria yang kini berusia 36 tahun itu memenangkan gelar juara dunia keduanya pada tahun 2011 bersama Repsol Honda.
Meski menjadi juara dunia pada musim 2007, berbagai tekanan yang dihadapi membuat Stoner tidak bahagia akan gelar tersebut. Dirinya bahkan mengaku tidak menikmati setiap akhir pekan yang harus dilalui dengan balapan.
“Terutama pada 2007, saya tidak menikmatinya. Saya telah berada di bawah begitu banyak tekanan dari keluarga dan segala sesuatu untuk sampai ke sana,” ujar Stoner dilansir dari Tuttomotoriweb, Minggu (28/11/2021).
“Bahkan dalam balapan saya, saya tidak pernah menikmati kemenangan sebanyak itu. Saya merasa sebagian besar rasa lega. Sudah selesai, akhir pekan telah berlalu. Saya belajar untuk menikmati hal-hal ini jauh di kemudian hari dalam karier saya,” imbuhnya.
Stoner mengaku selalu menekan dirinya untuk tidak membuat kesalahan pada setiap balapan dan selalu menuntut hasil yang sempurna. Stoner pun mengaku merasa tidak senang jika melakukan sedikit kesalahan meski pada akhirnya dapat memenangkan balapan.
“Saya memberi banyak tekanan pada diri saya untuk melakukan sesuatu. Saya tidak suka membuat kesalahan. Saya mungkin tidak suka membuat kesalahan lebih dari saya suka menang,” pungkasnya.
“Itu lebih penting bagi saya daripada menang. Saya tidak terlalu perfeksionis, tapi saya mendekati. Bahkan jika saya memenangkan perlombaan tetapi saya membuat beberapa kesalahan, saya tidak senang,” ujarnya.
Lihat Juga: Cosplay Robot Terminator, Jorge Martin Rayakan Gelar Juara MotoGP 2024 di Sirkuit Catalunya
Stoner mendapatkan gelar juara dunia MotoGP untuk pertama kalinya pada musim 2007 bersama tim Ducati Corse . Pria yang kini berusia 36 tahun itu memenangkan gelar juara dunia keduanya pada tahun 2011 bersama Repsol Honda.
Meski menjadi juara dunia pada musim 2007, berbagai tekanan yang dihadapi membuat Stoner tidak bahagia akan gelar tersebut. Dirinya bahkan mengaku tidak menikmati setiap akhir pekan yang harus dilalui dengan balapan.
“Terutama pada 2007, saya tidak menikmatinya. Saya telah berada di bawah begitu banyak tekanan dari keluarga dan segala sesuatu untuk sampai ke sana,” ujar Stoner dilansir dari Tuttomotoriweb, Minggu (28/11/2021).
“Bahkan dalam balapan saya, saya tidak pernah menikmati kemenangan sebanyak itu. Saya merasa sebagian besar rasa lega. Sudah selesai, akhir pekan telah berlalu. Saya belajar untuk menikmati hal-hal ini jauh di kemudian hari dalam karier saya,” imbuhnya.
Stoner mengaku selalu menekan dirinya untuk tidak membuat kesalahan pada setiap balapan dan selalu menuntut hasil yang sempurna. Stoner pun mengaku merasa tidak senang jika melakukan sedikit kesalahan meski pada akhirnya dapat memenangkan balapan.
“Saya memberi banyak tekanan pada diri saya untuk melakukan sesuatu. Saya tidak suka membuat kesalahan. Saya mungkin tidak suka membuat kesalahan lebih dari saya suka menang,” pungkasnya.
“Itu lebih penting bagi saya daripada menang. Saya tidak terlalu perfeksionis, tapi saya mendekati. Bahkan jika saya memenangkan perlombaan tetapi saya membuat beberapa kesalahan, saya tidak senang,” ujarnya.
Lihat Juga: Cosplay Robot Terminator, Jorge Martin Rayakan Gelar Juara MotoGP 2024 di Sirkuit Catalunya
(sha)