7 Pesepak Bola Dunia Berdarah Maluku, No 6 Siap Bela Timnas Indonesia
loading...
A
A
A
7 Pesepak bola berdarah Maluku yang mengguncang jagat sepak bola banyak menghiasi lapangan hijau mulai dari Roy Makaay hingga Ruud Gullit. Para pemain sepak bola profesional yang mayoritas berkarier di klub-klub khususnya di Belanda memiliki ikatan historis panjang dengan Maluku. Berikut kami sajikan deretan pemain sepak bola profesional Belanda keturunan Maluku yang mengguncang jagat sepak bola.
1. Roy Makaay (Belanda)
Roy Makaay memiliki darah Maluku dari ibunya. Semasa karier kejayaannya, Makaay adalah penyerang yang haus gol. Nama Roy Makaay mulai dikenal saat menjadi pemain kunci di balik keberhasilan Deportivo La Coruna menjuarai Liga Spanyol pada tahun 1999-2000.
Pada tahun tersebut, Makaay sukses mencetak sebanyak 22 gol dari 36 pertandingannya di La Liga. Kelihaian Makaay berlanjut ketika ia memutuskan untuk pindah ke Bayern Muenchen pada musim panas tahun 2003. Dari 178 laga, Makaay sukses mengoleksi 102 gol. Roy Makaay pun hingga saat ini masih memegang rekor gol tercepat di Liga Champions yakni 10,12 detik. Gol ini dia cetak ke gawang Real Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions tahun 2006-2007.
2. Demy de Zeeuw (Belanda)
Demy de Zeeuw lahir di Apeldoorn pada 26 Mei 1983. Ia tercatat pernah bermain di sejumlah klub Liga Belanda yakni Go Ahead Eagles, AZ Alkmaar, Ajax Amsterdam, dan NAC Breda. De Zeeuw yang memutuskan pensiun dari karier bolanya pada 2015 juga pernah memperkuat Spartak Moskwa dan Anderlecht.
Semasa karier sepak bolanya, De Zeeuw pernah mendapatkan gelar juara Eredivisie 2008-2009 (AZ Alkmaar) dan 2010-2011 (Ajax). Sementara itu, ketika membela Anderlecht, ia meraih tiga gelar juara Belgian Pro League. Dalam pentas internasional, De Zeeuw yang kini berusia 38 tahun itu masuk skuad Timnas Belanda saat menjadi runner-up Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Demy de Zeeuw diketahui memiliki darah keturunan Maluku dari sang ibu.
3. Ruud Gullit (Belanda)
Ayah Ruud Gullit, George Gullit, adalah kelahiran Suriname yang masih memiliki keturunan Maluku. Kecintaannya terhadap sepak bola berbuah manis. Di mana dirinya dikenal sebagai satu di antara pesepak bola terbaik Belanda dan AC Milan.
Ruud Gullit pernah memperkuat skuad Feyenoord dan PSV Eindhoven. Namun, namanya baru bersinar sebagai pemain top kala membela AC Milan, di mana ia membantu Rossoneri meraih titel di Liga Italia Serie A pada musim 1987/1988, 1991/1992, dan 1992/1993.
Selain itu, Gullit juga meraih Liga Champions dua kali bersama AC Milan, tepatnya pada 1988/1989 dan 1989/1990. Puncaknya adalah ketika ia meraih trofi Ballon d'Or 1997. Ruud Gullit terakhir kali menginjakkan kaki di Indonesia, tepatnya Ambon, Maluku, pada 2015. Kedatangannya ke Tanah Ambon Manise atas undangan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.
4. Giovanni van Bronckhorst (Belanda)
Satu lagi pesepak bola keturunan Indonesia yang pernah berjaya bersama Timnas Belanda adalah Giovanni van Bronckhorts. Dalam sebuah wawancara Arsenal Tours pada 2013, Gio panggilan akrab Giovanni van Bronckhorst, mengaku berdarah Indonesia. Ibu dan neneknya merupakan orang asli Indonesia. Meski tidak bisa menyebutkan secara spesifik dari mana daerah nenek moyangnya, ia tahu soal Maluku.
Van Bronckhorst memiliki darah Maluku dari ibunya yang bernama Fransien Sapulette. Sementara ayahnya, Victor van Bronckhorst, berasal dari Belanda. Van Bronckhorst mengukir prestasi tertinggi dalam karier sepak bolanya ketika berseragam Barcelona dari 2003 hingga 2007.
Empat musim membela Barcelona, Giovanni van Bronckhorst merasakan berbagai gelar bergengsi termasuk dua kali juara Liga Spanyol dan sekali juara Liga Champions. Rekam jejak Gio begitu mentereng sebagai pesepak bola. Dia pernah membela sejumlah raksasa Eropa seperti Barcelona, Arsenal, dan Feyenoord.
Pada Piala Dunia 2010, Gio bahkan didapuk sebagai kapten tim. Bersama tim berjuluk De Oranje itu, ia mencatatkan 106 caps dan enam gol. Gio telah pensiun sejak 2010. Sewaktu masih aktif bermain, ia dianggap sebagai satu di antara bek sayap kiri terbaik yang pernah dilahirkan Belanda.
5. Nigel de Jong (Belanda)
Eks gelandang bertahan dengan ciri permainan keras itu pernah memperkuat tiga klub top Eropa yakni Ajax Amsterdam, Manchester City, dan AC Milan. Ketika berseragam Man City dari 2008 hingga 2013, De Jong turut membawa The Cityzens menjuarai Premier League dan Piala FA musim 2011-2012.
De Jong yang memiliki garis keturunan Maluku dari ibunya tampil bersama timnas Belanda di Piala Dunia 2010 dan 2014. Pada final Piala Dunia 2010 di mana Belanda kalah dari Spanyol, Nigel de Jong menjadi sorotan gara-gara "tendangan kungfu" ke arah dada Xabi Alonso.
Darah Indonesia disebut-sebut mengalir dalam tubuh Nigel de Jong. Dia dikabarkan memiliki garus keturunan dari ibunya yang berasal dari Ambon. Sementara ayah De Jong, berasal dari Suriname. Meski begitu, gelandang berusia 35 tahun itu mengaku tidak mengetahui bahasa daerah ibunya.
De Jong lahir di Amsterdam, Belanda, pada 30 November 1984. Dia selalu menjadi andalan di klub yang dibelanya, mulai dari Ajax Amsterdam, Hamburg SV, Manchester City, AC Milan hingga kini di klub Qatar, Al-Shahania. De Jong bermain untuk Timnas Belanda selama 11 tahun dari 2004-2015. Dalam periode tersebut, ia tampil pada tiga edisi Piala Dunia meliputi 2006, 2010, dan 2014.
6. Kevin Diks (Belanda)
Kevin Diks termasuk pemain keturunan Indonesia yang beruntung merasakan atmosfer Liga Champions. Kevin tampil di turnamen elite antarklub Eropa itu ketika memperkuat Feyenoord pada musim 2017/2018.
Seperti layaknya pemain keturunan Indonesia, Kevin yang pernah memperkuat Timnas Belanda U-19 ingin memperkuat timnas Indonesia di level senior. Kevin mengaku kerap menonton laga Liga 1 yang melibatkan pemain asal Belanda seperti Melvin Platje, William Pluim, dan Marc Klok. Sebagai keturunan Indonesia, Kevin juga menyukai masakan khas tanah air seperti nasi goreng dan sate ayam.
7. Denny Landzaat (Belanda)
Lahir di Amsterdam pada 6 Mei 1976, Denny Landzaat merupakan putra dari pria asal Belanda dan wanita yang memiliki darah Maluku. Landzaat mengawali karier bersama klub top Liga Belanda, Ajax Amsterdam. Ia juga pernah membela klub lain seperti MVV Maastricht, AZ Alkmaar, dan Feyenoord.
Pemilik nama lengkap Denny Domingues Landzaat itu juga pernah mencicipi kompetisi teratas Liga Inggris, Premier League, bersama Wigan Athletic dari 2006-2007 hingga 2007-2008. Denny Landzaat tercatat pernah 38 kali tampil bagi skuad Oranje, julukan timnas Belanda, di pentas internasional dengan koleksi satu gol. (MG01 - Anjas Asmara)
1. Roy Makaay (Belanda)
Roy Makaay memiliki darah Maluku dari ibunya. Semasa karier kejayaannya, Makaay adalah penyerang yang haus gol. Nama Roy Makaay mulai dikenal saat menjadi pemain kunci di balik keberhasilan Deportivo La Coruna menjuarai Liga Spanyol pada tahun 1999-2000.
Baca Juga
Pada tahun tersebut, Makaay sukses mencetak sebanyak 22 gol dari 36 pertandingannya di La Liga. Kelihaian Makaay berlanjut ketika ia memutuskan untuk pindah ke Bayern Muenchen pada musim panas tahun 2003. Dari 178 laga, Makaay sukses mengoleksi 102 gol. Roy Makaay pun hingga saat ini masih memegang rekor gol tercepat di Liga Champions yakni 10,12 detik. Gol ini dia cetak ke gawang Real Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions tahun 2006-2007.
2. Demy de Zeeuw (Belanda)
Demy de Zeeuw lahir di Apeldoorn pada 26 Mei 1983. Ia tercatat pernah bermain di sejumlah klub Liga Belanda yakni Go Ahead Eagles, AZ Alkmaar, Ajax Amsterdam, dan NAC Breda. De Zeeuw yang memutuskan pensiun dari karier bolanya pada 2015 juga pernah memperkuat Spartak Moskwa dan Anderlecht.
Semasa karier sepak bolanya, De Zeeuw pernah mendapatkan gelar juara Eredivisie 2008-2009 (AZ Alkmaar) dan 2010-2011 (Ajax). Sementara itu, ketika membela Anderlecht, ia meraih tiga gelar juara Belgian Pro League. Dalam pentas internasional, De Zeeuw yang kini berusia 38 tahun itu masuk skuad Timnas Belanda saat menjadi runner-up Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Demy de Zeeuw diketahui memiliki darah keturunan Maluku dari sang ibu.
3. Ruud Gullit (Belanda)
Ayah Ruud Gullit, George Gullit, adalah kelahiran Suriname yang masih memiliki keturunan Maluku. Kecintaannya terhadap sepak bola berbuah manis. Di mana dirinya dikenal sebagai satu di antara pesepak bola terbaik Belanda dan AC Milan.
Ruud Gullit pernah memperkuat skuad Feyenoord dan PSV Eindhoven. Namun, namanya baru bersinar sebagai pemain top kala membela AC Milan, di mana ia membantu Rossoneri meraih titel di Liga Italia Serie A pada musim 1987/1988, 1991/1992, dan 1992/1993.
Selain itu, Gullit juga meraih Liga Champions dua kali bersama AC Milan, tepatnya pada 1988/1989 dan 1989/1990. Puncaknya adalah ketika ia meraih trofi Ballon d'Or 1997. Ruud Gullit terakhir kali menginjakkan kaki di Indonesia, tepatnya Ambon, Maluku, pada 2015. Kedatangannya ke Tanah Ambon Manise atas undangan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.
4. Giovanni van Bronckhorst (Belanda)
Satu lagi pesepak bola keturunan Indonesia yang pernah berjaya bersama Timnas Belanda adalah Giovanni van Bronckhorts. Dalam sebuah wawancara Arsenal Tours pada 2013, Gio panggilan akrab Giovanni van Bronckhorst, mengaku berdarah Indonesia. Ibu dan neneknya merupakan orang asli Indonesia. Meski tidak bisa menyebutkan secara spesifik dari mana daerah nenek moyangnya, ia tahu soal Maluku.
Van Bronckhorst memiliki darah Maluku dari ibunya yang bernama Fransien Sapulette. Sementara ayahnya, Victor van Bronckhorst, berasal dari Belanda. Van Bronckhorst mengukir prestasi tertinggi dalam karier sepak bolanya ketika berseragam Barcelona dari 2003 hingga 2007.
Empat musim membela Barcelona, Giovanni van Bronckhorst merasakan berbagai gelar bergengsi termasuk dua kali juara Liga Spanyol dan sekali juara Liga Champions. Rekam jejak Gio begitu mentereng sebagai pesepak bola. Dia pernah membela sejumlah raksasa Eropa seperti Barcelona, Arsenal, dan Feyenoord.
Pada Piala Dunia 2010, Gio bahkan didapuk sebagai kapten tim. Bersama tim berjuluk De Oranje itu, ia mencatatkan 106 caps dan enam gol. Gio telah pensiun sejak 2010. Sewaktu masih aktif bermain, ia dianggap sebagai satu di antara bek sayap kiri terbaik yang pernah dilahirkan Belanda.
5. Nigel de Jong (Belanda)
Eks gelandang bertahan dengan ciri permainan keras itu pernah memperkuat tiga klub top Eropa yakni Ajax Amsterdam, Manchester City, dan AC Milan. Ketika berseragam Man City dari 2008 hingga 2013, De Jong turut membawa The Cityzens menjuarai Premier League dan Piala FA musim 2011-2012.
De Jong yang memiliki garis keturunan Maluku dari ibunya tampil bersama timnas Belanda di Piala Dunia 2010 dan 2014. Pada final Piala Dunia 2010 di mana Belanda kalah dari Spanyol, Nigel de Jong menjadi sorotan gara-gara "tendangan kungfu" ke arah dada Xabi Alonso.
Darah Indonesia disebut-sebut mengalir dalam tubuh Nigel de Jong. Dia dikabarkan memiliki garus keturunan dari ibunya yang berasal dari Ambon. Sementara ayah De Jong, berasal dari Suriname. Meski begitu, gelandang berusia 35 tahun itu mengaku tidak mengetahui bahasa daerah ibunya.
De Jong lahir di Amsterdam, Belanda, pada 30 November 1984. Dia selalu menjadi andalan di klub yang dibelanya, mulai dari Ajax Amsterdam, Hamburg SV, Manchester City, AC Milan hingga kini di klub Qatar, Al-Shahania. De Jong bermain untuk Timnas Belanda selama 11 tahun dari 2004-2015. Dalam periode tersebut, ia tampil pada tiga edisi Piala Dunia meliputi 2006, 2010, dan 2014.
6. Kevin Diks (Belanda)
Kevin Diks termasuk pemain keturunan Indonesia yang beruntung merasakan atmosfer Liga Champions. Kevin tampil di turnamen elite antarklub Eropa itu ketika memperkuat Feyenoord pada musim 2017/2018.
Seperti layaknya pemain keturunan Indonesia, Kevin yang pernah memperkuat Timnas Belanda U-19 ingin memperkuat timnas Indonesia di level senior. Kevin mengaku kerap menonton laga Liga 1 yang melibatkan pemain asal Belanda seperti Melvin Platje, William Pluim, dan Marc Klok. Sebagai keturunan Indonesia, Kevin juga menyukai masakan khas tanah air seperti nasi goreng dan sate ayam.
7. Denny Landzaat (Belanda)
Lahir di Amsterdam pada 6 Mei 1976, Denny Landzaat merupakan putra dari pria asal Belanda dan wanita yang memiliki darah Maluku. Landzaat mengawali karier bersama klub top Liga Belanda, Ajax Amsterdam. Ia juga pernah membela klub lain seperti MVV Maastricht, AZ Alkmaar, dan Feyenoord.
Pemilik nama lengkap Denny Domingues Landzaat itu juga pernah mencicipi kompetisi teratas Liga Inggris, Premier League, bersama Wigan Athletic dari 2006-2007 hingga 2007-2008. Denny Landzaat tercatat pernah 38 kali tampil bagi skuad Oranje, julukan timnas Belanda, di pentas internasional dengan koleksi satu gol. (MG01 - Anjas Asmara)
(aww)