Selain Elkan Baggott, 3 Pemain Klub Eropa di Semifinal Piala AFF 2020 Singapura vs Indonesia
loading...
A
A
A
Elkan Baggott bukan pemain klub Eropa satu-satunya yang terlibat bentrok di semifinal Piala AFF 2020 Singapura vs Indonesia malam ini. Ada beberapa pemain lain di timnas Indonesia dan Singapura yang bermain di Eropa yang perang di semifinal Piala AFF 2020 malam ini.
Elkan Baggott menjadi salah satu pemain yang mencuri perhatian di Piala AFF 2020. Selain karena bermain di Eropa, Elkan Baggott juga memiliki fiisk yang berbeda dibandingkan pemain-pemain Indonesia lainnya.
Tubuhnya menjulang 194 cm yang membuatnya sangat berbeda dengan pemain-pemain Indonesia lainnya. Beberapa pemain di timnas Indonesia dan Singapura yang akan berhadapan di semifinal Piala AFF 2020 yang bermain di Eropa saat ini selain Elkan Baggott adalah :
1. Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri adalah salah satu pemain Indonesia yang bermain di Eropa. Egy saat ini bermain di FK Senica (Slovakia). Egy mampu merebut tim inti dan sejauh inti sudah mencetak 3 gol dan 2 assist.
Egy menjadi salah satu motor serangan Indonesia di semifinal Piala AFF kali ini. Egy sudah datang di Singapura dan siap bermain di leg ke 2 Indonesia vs Singapura. Pelatih Shin Tae Yong berencana untuk menyimpan Egy karena baru tiba H-1 pertandingan leg 1 Singapura vs Indonesia. Egy menjadi pemain yang mendapatkan perhatian besar beberapa pekan ini. Dia baru saja mendapat penghargaan gol terbaik minggu lalu di Liga Fortuna Slovakia. Hal ini membuatnya harus diwaspadai oleh para pemain Singapura.
2. Witan Sulaeman
Witan Sulaeman adalah putra asli daerah Palu, Sulawesi Tengah. Witan kini bermain di Lechia Gdansk (Polandia). Witan dikenal sebgai pemain yang bermain di banyak posisi di lini serang mulai dari winger kanan, second striker, hingga striker.
Witan menjadi salah satu pemain Indonesia yang bermain di Eropa. Witan yang kini bermain di Lechia Gdansk masih terus berjuang untuk mendapatkan posisi inti di Polandia. Dengan pengalamannya, Witan sudah bisa menjadi andalan Indonesia di Piala AFF 2020 kali ini.
Witan sudah memiliki pengalaman bermain di timnas mulai level junior. Dia sudah bermain mulai level U-17, U-19, U-23, hingga kini menghuni skuad senior Garuda. Witan menjadi salah satu andalan utama Shin Tae-yong untuk membongkar lini pertahanan lawan.
3. Ikhsan Fandi
Ikhsan Fandi adalah striker andalan Singapura. Ikhsan Fandi bermain di klub kasta tertinggi Liga Norwegia, FK Jerv. Ikhsan juga sempat bermain di klub Norwegia lainnya selama 2 musim di Raussof. Ikhsan Fandi sempat mendapatkan panggilan trial di klub Segunda Division La Liga, Hercules. Sayangnya, Ikhsan tidak lolos trial. Ikhsan pun tidak mendapatkan kontrak seperti yang diharapkan.
Namun, Ikhsan tak patah semangat. Dia pindah ke negara Amerika Latin, Chile, untuk bermain di klun asal Chile, AC Barnachea, selama 2 musim. AC Barnachea adalah klub di kasta tertinggi Liga Chile.Setelah bermain di AC Barnachea 2 musim, Ikhsan Fandi pulang ke Singapura.
Ikhsan Fandi masih berusia 17 tahun saat pulang kampung di tahun 2016. Ikhsan bermain untuk klub Singapura, Home United. Ikhsan langsung mencatatkan debut di usia 17 tahun di Liga Singapura. Setelah bergabung dengan Home United, dia pindah ke Young Lions FC, klub Liga Primer Singapura lainnya. Ikhsan pun pindah ke Rausoof, Norwegia setelah bermain di Young Lions FC.
Ikhsan Fandi adalah anak dari Fandi Ahmad. Fandi Ahmad adalah pemain nasional Singapura yang pernah berkarier di Indonesia di klub Niac Mitra dan FC Groningen (Belanda). Tak heran, Ikhsan Fandi mewarisi bakat dari ayahnya saat ini.
Ikhsan Fandi menjadi satu-satunya pemain Singapura yang bermain di Eropa. Di timnas Singapura, ada juga saudara kandungnya, Irfan Fandi yang bermain di klub BG Pathum United (Thailand). Ikhsan Fandi jelas menjadi andalan timnas Singapura dengan kemampuan dan pengalamannya bermain di Eropa dan Amerika Latin yang begitu banyak.
Lihat Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Elkan Baggott Belum Masuk Daftar Timnas Indonesia
Elkan Baggott menjadi salah satu pemain yang mencuri perhatian di Piala AFF 2020. Selain karena bermain di Eropa, Elkan Baggott juga memiliki fiisk yang berbeda dibandingkan pemain-pemain Indonesia lainnya.
Tubuhnya menjulang 194 cm yang membuatnya sangat berbeda dengan pemain-pemain Indonesia lainnya. Beberapa pemain di timnas Indonesia dan Singapura yang akan berhadapan di semifinal Piala AFF 2020 yang bermain di Eropa saat ini selain Elkan Baggott adalah :
1. Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri adalah salah satu pemain Indonesia yang bermain di Eropa. Egy saat ini bermain di FK Senica (Slovakia). Egy mampu merebut tim inti dan sejauh inti sudah mencetak 3 gol dan 2 assist.
Egy menjadi salah satu motor serangan Indonesia di semifinal Piala AFF kali ini. Egy sudah datang di Singapura dan siap bermain di leg ke 2 Indonesia vs Singapura. Pelatih Shin Tae Yong berencana untuk menyimpan Egy karena baru tiba H-1 pertandingan leg 1 Singapura vs Indonesia. Egy menjadi pemain yang mendapatkan perhatian besar beberapa pekan ini. Dia baru saja mendapat penghargaan gol terbaik minggu lalu di Liga Fortuna Slovakia. Hal ini membuatnya harus diwaspadai oleh para pemain Singapura.
2. Witan Sulaeman
Witan Sulaeman adalah putra asli daerah Palu, Sulawesi Tengah. Witan kini bermain di Lechia Gdansk (Polandia). Witan dikenal sebgai pemain yang bermain di banyak posisi di lini serang mulai dari winger kanan, second striker, hingga striker.
Witan menjadi salah satu pemain Indonesia yang bermain di Eropa. Witan yang kini bermain di Lechia Gdansk masih terus berjuang untuk mendapatkan posisi inti di Polandia. Dengan pengalamannya, Witan sudah bisa menjadi andalan Indonesia di Piala AFF 2020 kali ini.
Witan sudah memiliki pengalaman bermain di timnas mulai level junior. Dia sudah bermain mulai level U-17, U-19, U-23, hingga kini menghuni skuad senior Garuda. Witan menjadi salah satu andalan utama Shin Tae-yong untuk membongkar lini pertahanan lawan.
3. Ikhsan Fandi
Ikhsan Fandi adalah striker andalan Singapura. Ikhsan Fandi bermain di klub kasta tertinggi Liga Norwegia, FK Jerv. Ikhsan juga sempat bermain di klub Norwegia lainnya selama 2 musim di Raussof. Ikhsan Fandi sempat mendapatkan panggilan trial di klub Segunda Division La Liga, Hercules. Sayangnya, Ikhsan tidak lolos trial. Ikhsan pun tidak mendapatkan kontrak seperti yang diharapkan.
Namun, Ikhsan tak patah semangat. Dia pindah ke negara Amerika Latin, Chile, untuk bermain di klun asal Chile, AC Barnachea, selama 2 musim. AC Barnachea adalah klub di kasta tertinggi Liga Chile.Setelah bermain di AC Barnachea 2 musim, Ikhsan Fandi pulang ke Singapura.
Ikhsan Fandi masih berusia 17 tahun saat pulang kampung di tahun 2016. Ikhsan bermain untuk klub Singapura, Home United. Ikhsan langsung mencatatkan debut di usia 17 tahun di Liga Singapura. Setelah bergabung dengan Home United, dia pindah ke Young Lions FC, klub Liga Primer Singapura lainnya. Ikhsan pun pindah ke Rausoof, Norwegia setelah bermain di Young Lions FC.
Ikhsan Fandi adalah anak dari Fandi Ahmad. Fandi Ahmad adalah pemain nasional Singapura yang pernah berkarier di Indonesia di klub Niac Mitra dan FC Groningen (Belanda). Tak heran, Ikhsan Fandi mewarisi bakat dari ayahnya saat ini.
Ikhsan Fandi menjadi satu-satunya pemain Singapura yang bermain di Eropa. Di timnas Singapura, ada juga saudara kandungnya, Irfan Fandi yang bermain di klub BG Pathum United (Thailand). Ikhsan Fandi jelas menjadi andalan timnas Singapura dengan kemampuan dan pengalamannya bermain di Eropa dan Amerika Latin yang begitu banyak.
Lihat Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Elkan Baggott Belum Masuk Daftar Timnas Indonesia
(aww)