Dikiritik Jarang Turunkan Pemain Muda Bali United, Ini Pembelaan Teco
loading...
A
A
A
BADUNG - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra mendapat kritikan karena jarang menurunkan pemain muda selama Liga 1 2021/2022 berlangsung. Bukan tak percaya potensi talentanya, dia menyebut ini karena kebutuhan tim.
Juru taktik yang biasa disapa Teco itu menyebut tidak ada kewajiban untuk memainkan pemain muda disetiap pertandingan. Sebab, pemilihan skuad akan ditentukan sesuai kondisi.
Teco menyebut tidak ada perbedaan antara muda atau tua. Siapapun yang memiliki performa lebih baik tentu saja akan menjadi andalan klub.
Artinya tidak ada istilah pilih kasih atau diskriminasi di dalam tubuh Bali United. Sebab, dia akan memilih pemain yang benar-benar siap memberikan yang terbaik bagi Serdadu Tridatu -julukan Bali United.
"Situasi normal di sepak bola. Di banyak posisi mereka (pemain muda) kita punya berapa pemain lain," kata Teco dilansir dari laman resmi Liga 1.
Arsitek asal Brasil memberikan contoh. Pemain itu ialah Ricky Fajrin dan I Gede Agus Mahendra. Baginya, Mahendra yang masih berusia 19 tahun belum mampu menyaingi seniornya itu di posisi yang sama.
Fajrin memang selalu menjadi kepercayaannya di posisi bek sayap kiri. Total, dia telah melakoni 14 pertandingan dari 16 laga keseluruhan Bali United dengan koleksi dua gol dan dua assist.
Sedangkan, Mahendra belum sama sekali mendapatkan jatah bermain. Namun, Teco tak menutup kesempatan dan masih menunggu Mahendra menunjukkan kapasitasnya dalam sesi latihan.
"Contoh Ricky main bagus di banyak pertandingan dan itu posisi yang sama dengan Mahendra. Tunggu waktu dan kesempatan, pasti pemain lain bisa bermain asalkan usaha dan kerja keras di latihan," tegasnya.
Karena ini pula Teco belum berniat mengambil pemain muda lagi pada bursa transfer paruh musim. Bahkan, dia juga mengatakan belum ada pemain muda Bali United yang akan dipromosikan ke tim senior.
"Sampai sejauh ini belum ada," tutup Teco.
Baca Juga
Juru taktik yang biasa disapa Teco itu menyebut tidak ada kewajiban untuk memainkan pemain muda disetiap pertandingan. Sebab, pemilihan skuad akan ditentukan sesuai kondisi.
Teco menyebut tidak ada perbedaan antara muda atau tua. Siapapun yang memiliki performa lebih baik tentu saja akan menjadi andalan klub.
Artinya tidak ada istilah pilih kasih atau diskriminasi di dalam tubuh Bali United. Sebab, dia akan memilih pemain yang benar-benar siap memberikan yang terbaik bagi Serdadu Tridatu -julukan Bali United.
"Situasi normal di sepak bola. Di banyak posisi mereka (pemain muda) kita punya berapa pemain lain," kata Teco dilansir dari laman resmi Liga 1.
Arsitek asal Brasil memberikan contoh. Pemain itu ialah Ricky Fajrin dan I Gede Agus Mahendra. Baginya, Mahendra yang masih berusia 19 tahun belum mampu menyaingi seniornya itu di posisi yang sama.
Fajrin memang selalu menjadi kepercayaannya di posisi bek sayap kiri. Total, dia telah melakoni 14 pertandingan dari 16 laga keseluruhan Bali United dengan koleksi dua gol dan dua assist.
Sedangkan, Mahendra belum sama sekali mendapatkan jatah bermain. Namun, Teco tak menutup kesempatan dan masih menunggu Mahendra menunjukkan kapasitasnya dalam sesi latihan.
"Contoh Ricky main bagus di banyak pertandingan dan itu posisi yang sama dengan Mahendra. Tunggu waktu dan kesempatan, pasti pemain lain bisa bermain asalkan usaha dan kerja keras di latihan," tegasnya.
Karena ini pula Teco belum berniat mengambil pemain muda lagi pada bursa transfer paruh musim. Bahkan, dia juga mengatakan belum ada pemain muda Bali United yang akan dipromosikan ke tim senior.
"Sampai sejauh ini belum ada," tutup Teco.
(mirz)