Mesut Ozil Main di Liga Indonesia, Senasib Essien Atau Roger Milla?
loading...
A
A
A
Mesut Ozil digembar-gemborkan merumput di Liga Indonesia seiring pernyataan bos RANS Cilegon FC Raffi Ahmad yang akan memboyongnya dari Fenerbahce. Jika Raffi Ahmad serius menggotong Mesut ozil ke Indonesia, pemilik RANS Enterteinment itu setidaknya harus merogoh Rp64 miliar.
Selain itu, RANS Cilegon FC harus mengeluarkan biaya untuk gaji pemain sekelas Mesut Ozil yang pastinya sangat tinggi. Jika RANS Cilegon FC mengikuti skema gaji Michael Essien saat bermain di Persib Bandung, apakah Mesut Ozil mau menerima gaji Rp1,6 miliar per musim?
Jika dua masalah gaji tidak masalah, pertanyaannya sekarang adalah apakah performa Mesut Ozil akan anjlok jika merumput di Liga 1 Indonesia seperti Michael Essien dan pemain kelas dunia lainnya.
Ketika Essien berseragam Persib, performa pemain Ghana itu langsung anjlok. Berbeda ketika Essien masih berseragam Chelsea. Sihir Essien yang memesona selama berkostum Chelsea tidak tersisa di Persib Bandung.
Cedera yang dialami Essien memperparah penampilannya yang bak seorang pemain yang baru belajar sepak bola ketika merumput di Liga Indonesia. Beda level kompetisi di Liga Indonesia dengan Liga Turki yang lebih kompetitif dikhawatirkan akan menurunkan kualitas Mesut Oezil.
Nasib berbeda dialami pemain kelas dunia lainnya yang bermain di Liga Indonesia seperti Roger Milla. Legenda Kamerun yang bintangnya bersinar di Piala Dunia 1990 lebih baik saat membela Pelita Jaya dan Putra Samarinda di Liga Indonesia.
Milla yang dikenal dengan goyangan Milla seusai mencetak gol, masih mampu menunjukkan ketajamannya meski usianya kala itu 40an. Saat berseragam Pelita Jaya di Liga Indonesia 1994-1995, Milla masih mampu mencetak 23 gol dari 23 bertanding. Setahun kemudian, Milla berganti klub Putra Samarinda tapi masih mampu mencetak 18 gol dari 13 pertandingan.
Selain faktor usia, kultur sepak bola Indonesia yang keras seolah menenggelamkan nama besar Essien. Selama berkostum Persib di musim 2017-2018, Essien hanya mencetak 5 gol dari 29 kali bertanding. Menarik ditunggu apakah Mesut Ozil jika resmi membela RANS Cilegon FC akan mengalami nasib serupa dengan Essien atau Milla.
Selain itu, RANS Cilegon FC harus mengeluarkan biaya untuk gaji pemain sekelas Mesut Ozil yang pastinya sangat tinggi. Jika RANS Cilegon FC mengikuti skema gaji Michael Essien saat bermain di Persib Bandung, apakah Mesut Ozil mau menerima gaji Rp1,6 miliar per musim?
Jika dua masalah gaji tidak masalah, pertanyaannya sekarang adalah apakah performa Mesut Ozil akan anjlok jika merumput di Liga 1 Indonesia seperti Michael Essien dan pemain kelas dunia lainnya.
Ketika Essien berseragam Persib, performa pemain Ghana itu langsung anjlok. Berbeda ketika Essien masih berseragam Chelsea. Sihir Essien yang memesona selama berkostum Chelsea tidak tersisa di Persib Bandung.
Cedera yang dialami Essien memperparah penampilannya yang bak seorang pemain yang baru belajar sepak bola ketika merumput di Liga Indonesia. Beda level kompetisi di Liga Indonesia dengan Liga Turki yang lebih kompetitif dikhawatirkan akan menurunkan kualitas Mesut Oezil.
Nasib berbeda dialami pemain kelas dunia lainnya yang bermain di Liga Indonesia seperti Roger Milla. Legenda Kamerun yang bintangnya bersinar di Piala Dunia 1990 lebih baik saat membela Pelita Jaya dan Putra Samarinda di Liga Indonesia.
Milla yang dikenal dengan goyangan Milla seusai mencetak gol, masih mampu menunjukkan ketajamannya meski usianya kala itu 40an. Saat berseragam Pelita Jaya di Liga Indonesia 1994-1995, Milla masih mampu mencetak 23 gol dari 23 bertanding. Setahun kemudian, Milla berganti klub Putra Samarinda tapi masih mampu mencetak 18 gol dari 13 pertandingan.
Selain faktor usia, kultur sepak bola Indonesia yang keras seolah menenggelamkan nama besar Essien. Selama berkostum Persib di musim 2017-2018, Essien hanya mencetak 5 gol dari 29 kali bertanding. Menarik ditunggu apakah Mesut Ozil jika resmi membela RANS Cilegon FC akan mengalami nasib serupa dengan Essien atau Milla.
(aww)