BRI Liga 1 2021-2022 Bukan Sekadar Pemuas Dahaga Penggemar
loading...
A
A
A
Jika mengacu pada data Transfermark, Sabtu (19/2/2022), ada 625 pemain yang berlaga di Liga 1. Rata-rata usia seluruh pemain Liga 1 adalah 26,6 tahun
Jadi Shin Tae-yong tak perlu lagi sibuk untuk menagih janji pada PSSI tentang pemain yang akan dinaturalisasi. Pelatih yang berasal dari Negeri K-Pop pun bisa memanfaatkan potensi pemain muda Indonesia.
Perlu diingat, sejak Shin Tae-yong resmi melatih Timnas Indonesia pada Desember 2019, salah satu pemberitaan yang kerap muncul adalah isu naturalisasi pemain. Padahal pemain yang merumput di Eropa belum tentu cocok dengan kultur sepak bola di Indonesia.
Sebagai contoh Elkan Baggott. Selama di Piala AFF 2020, pemain Ipswich Town, yang dipinjamkan ke King's Lynn Town itu tidak pernah tampil sejak menit awal. Shin Tae-yong lebih memilih pemain yang merumput di BRI Liga 1.
Berkat kesempatan yang diberikan Shin Tae-yong selama di Piala AFF 2020, ada banyak keuntungan yang dirasakan pemain. Salah satunya banyak tawaran berkarier di luar negeri.
Pratama Arhan misalnya. Pemain muda terbaik Piala AFF 2020 itu belum lama ini memutuskan untuk menambah pengalaman dengan berkarier di Jepang bersama Tokyo Verdy.
Pratama Arhan dikontrak dengan durasi dua tahun. Menariknya, pemain PSIS Semarang itu mendongkrak popularitas Tokyo Verdy di akun media sosial Instagram pribadinya.
Hingga Sabtu (19/2/2022), followers Instagram Tokyo Verdy melonjak hingga 317 ribu pengikut. Kehadiran Pratama Arhan benar-benar memberikan dampak positif buat klub.
Bahkan Tokyo Verdy tercatat sebagai salah satu klub dengan jumlah followers terbanyak di Jepang mengalahkan Vissel Kobe, yang dihuni Andres Iniesta. Dari sini bisa disimpulkan bahwa BRI Liga 1 2021-2022 ibarat gudang pemain muda bertalenta.
Shin tae-yong pun merasa candu melihat talenta pemain Indonesia. Sehingga tak aneh dia kerap memberikan kesempatan pada pemain muda untuk merasakan tampil bersama Timnas Indonesia.
Jadi Shin Tae-yong tak perlu lagi sibuk untuk menagih janji pada PSSI tentang pemain yang akan dinaturalisasi. Pelatih yang berasal dari Negeri K-Pop pun bisa memanfaatkan potensi pemain muda Indonesia.
Perlu diingat, sejak Shin Tae-yong resmi melatih Timnas Indonesia pada Desember 2019, salah satu pemberitaan yang kerap muncul adalah isu naturalisasi pemain. Padahal pemain yang merumput di Eropa belum tentu cocok dengan kultur sepak bola di Indonesia.
Sebagai contoh Elkan Baggott. Selama di Piala AFF 2020, pemain Ipswich Town, yang dipinjamkan ke King's Lynn Town itu tidak pernah tampil sejak menit awal. Shin Tae-yong lebih memilih pemain yang merumput di BRI Liga 1.
Berkat kesempatan yang diberikan Shin Tae-yong selama di Piala AFF 2020, ada banyak keuntungan yang dirasakan pemain. Salah satunya banyak tawaran berkarier di luar negeri.
Pratama Arhan misalnya. Pemain muda terbaik Piala AFF 2020 itu belum lama ini memutuskan untuk menambah pengalaman dengan berkarier di Jepang bersama Tokyo Verdy.
Pratama Arhan dikontrak dengan durasi dua tahun. Menariknya, pemain PSIS Semarang itu mendongkrak popularitas Tokyo Verdy di akun media sosial Instagram pribadinya.
Hingga Sabtu (19/2/2022), followers Instagram Tokyo Verdy melonjak hingga 317 ribu pengikut. Kehadiran Pratama Arhan benar-benar memberikan dampak positif buat klub.
Bahkan Tokyo Verdy tercatat sebagai salah satu klub dengan jumlah followers terbanyak di Jepang mengalahkan Vissel Kobe, yang dihuni Andres Iniesta. Dari sini bisa disimpulkan bahwa BRI Liga 1 2021-2022 ibarat gudang pemain muda bertalenta.
Shin tae-yong pun merasa candu melihat talenta pemain Indonesia. Sehingga tak aneh dia kerap memberikan kesempatan pada pemain muda untuk merasakan tampil bersama Timnas Indonesia.