Chris John curhat tentang tinju Tanah Air

Sabtu, 12 April 2014 - 20:56 WIB
Chris John curhat tentang tinju Tanah Air
Chris John curhat tentang tinju Tanah Air
A A A
Sindonews.com - Kurangnya perhatian pemerintah terhadap perkembangan olahraga tinju di Indonesia, menjadi salah satu alasan mengapa olahraga yang dikenal dengan permainan fisiknya tersebut sepi peminat. Itulah sepenggal potret atau gambaran perkembangan tinju di Tanah Air.

Chris John, selaku mantan petinju Indonesia punya pendapat sendiri tentang hal tersebut. Dia beranggapan bahwa pemerintah sebenarnya mempunyai niat mengembangkan olahraga tinju di Tanah Air. Tapi, tambah dia, pada akhirnya kembali lagi kepada masing-masing promotor.

Menurut mantan pemegang sabuk juara WBA Super, kurangnya jadwal pertarungan reguler menjadi salah satu penyebab sulitnya menemukan petinju berbakat.

"Berbicara tentang tinju di Indonesia, sudah diutarakan. Saya hanya bisa berpendapat, jika pertarungan reguler tidak continue maka akan sulit sekali menemukan petinju berbakat. Terutama petinju profesional, karena di kelas tersebut kita juga membutuhkan dari reguler," tutur pria yang dikenal dengan julukan The Dragon ketika dihubungi Sindonews, Sabtu (12/4).

Ketika disinggung kurangnya pemberitaan di media, apakah sangat berpengaruh. Chris John menjawab: "Saya pikir sih tidak terlalu ya. Ini kan berbalik lagi kepada promotor tinju masing-masing," lanjutnya.

Di akhir wawancara singkat lewat sambungan telepon, Chris John menitip pesan kepada petinju di Tanah Air agar tetap bekerja keras. Karena, kata dia, tanpa kerja keras dan kemauan maka peluang untuk dikenal tidak akan pernah terwujud.

"Bekerja sebaik mungkin. Mudah-mudahan peluang itu akan datang. Dengan catatan, mereka mampu bekerja keras. Sebab, tugas mereka hanya satu yakni meyakinkan semua orang bahwa mereka itu pantas untuk mendapat pujian. Jadi pesan saya kepada petinju di Tanah Air tetaplah bekerja keras untuk mempersiapkan diri agar dapat menampilkan pertandingan yang menarik," pesan Chris John kepada petinju di Indonesia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6395 seconds (0.1#10.140)