Kisah Sukses Aspar Jaelolo Juara Piala Dunia Panjat Tebing Jakarta 2022: Sempat Berpikir Akhiri Karier

Minggu, 25 September 2022 - 15:02 WIB
loading...
A A A
“Saya dikasih waktu enam bulan sampai satu tahun waktu itu, dia bilang ‘kalau kau bisa panjat dalam waktu lima detik, kau bisa masuk ke tim',” imbuhnya.

Usai absen dalam serangkaian seri Piala Dunia Panjat Tebing 2020, Aspar melakukan comeback-nya di turnamen tersebut pada seri Villars, Swiss, pada 2021 silam. Ketika itu, dia mengamankan posisi kesembilan.

Kemudian, pada Piala Dunia Panjat Tebing 2022, atlet kelahiran 24 Januari 1988 itu turun di empat dari tujuh seri yang ada. Seri Seoul, Korea, pada awal Mei lalu pun menjadi permulaannya dan dia mampu mengakhirinya di tempat ke-10.

Setelah itu, Aspar hanya mampu finis di urutan ke-17 pada seri di Villars, Swiss. Namun, dia sukses menyabet medali perunggu saat tampil di seri Charmonix, Prancis, pada awal Juli silam.

Pada akhirnya, Aspar pun berhasil meraih medali emas pada putaran terakhir yang dihelat di Jakarta. Dia menggapainya setelah memenangkan perang saudara kontra Kiromal Katibin di partai final dengan catatan waktu 5,39 detik, sementara kompatriotnya itu berada di angka 5,75 detik.

Tentu saja, prestasi itu menjadi titik balik dari kebangkitan Aspar yang sempat menderita cedera panjang. Dia membuktikan diri masih bisa bersaing di papan atas dunia.

Hebatnya lagi, Aspar menjadi juara di usianya yang sudah tidak muda lagi, yakni 34 tahun. Dia pun membeberkan motivasinya agar bisa tetap tampil gemilang di usianya yang sudah cukup uzur untuk ukuran seorang atlet.

“Motivasinya ya itu yang selalu saya pelihara ‘aku harus bisa semakin membaik dan pecahkan rekor sendiri setiap latihan’,” ujar peraih perunggu Asian Games 2018 itu.

“Saya selalu bicara ke diri sendiri ‘kau bisa, berikan yang terbaik buat dirimu sendiri’, itu juga yang selalu dikatakan oleh psikolog saya yang selalu nenangin saya di belakang,” imbuhnya.

Aspar sendiri memulai perjalanannya di Jakarta dengan meraih waktu 5,24 detik yang membuatnya duduk di posisi ketiga pada babak kualifikasi dan lolos ke fase 16 besar. Setelah itu, dia mengalahkan wakil Amerika Serikat, Noah Bratschi, dengan torehan waktu 5,39 detik, sedangkan lawannya hanya 6,41 detik.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1609 seconds (0.1#10.140)