5 Perkiraan Kerugian Finansial Arema FC Akibat Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 06 Oktober 2022 - 22:23 WIB
loading...
5 Perkiraan Kerugian Finansial Arema FC Akibat Tragedi Kanjuruhan
5 Perkiraan Kerugian Finansial Arema FC Akibat Tragedi Kanjuruhan/Antara
A A A
Lima perkiraan kerugian finansial Arema FC akibat tragedi Kanjuruhan yang diperkirakan secara total mencapai Rp17 miliar. Tragedi Kanjuruhan masih menyisakan duka mendalam bagi Arema FC dan rakyat Indonesia dan kerugian finansial yang tak terkira. Banyak keluarga yang harus kehilangan anggota keluarganya.

Ada anak yang kehilangan orang tuanya. Ada orang tua yang kehilangan anaknya. Bahkan, ada orang tua yang kehilangan anak semata wayangnya yang tentu tak terbayang sedihnya.



Kerugian finansial bukan hanya dialami Arema FC selaku tuan rumah. Panpel Arema FC dan Presiden Arema FC, Gilang Widya alias Juragan 99 harus siap menanggung kerugian finansial yang tidak sedikit. Kerugian finansial harus terjadi karena banyak pengeluaran yang harus dibayar efek dari tragedi Kanjuruhan.

Dan tentu saja, jumlahnya tidak sedikit. Berikut beberapa kerugian finansial yang harus dibayar pihak Arema FC sebagai imbas tragedi Kanjuruhan :

1. Santunan Korban
Santunan korban meninggal dan luka menjadi sebuah kewajiban moral bagi pihak Arema FC. Juragan 99 selaku Presiden Arema FC sudah menjenguk keluarga korban.

Juragan 99 dan perwakilan Arema FC sudah datang secara marathon ke rumah duka masing-masing keluarga. Tangis sedih mewarnai kunjungan rombongan Arema FC ke rumah duka.

Rinciannya, santunan untuk korban meninggal Rp10 juta. Untuk korban luka berat Rp5 juta dan luka ringan Rp2 juta. Uang duka ini disampaikan langsung kepada keluarga korban.

Data terbaru dari pihak kepolisian yang merilis jumlah korban meninggal sebanyak 131 orang, luka berat 16 orang, dan luka ringan 304 orang. Dengan demikian, total santunan dari Arema FC sebesar Rp 1,96 miliar.

2. Kerugian Panpel Arema FC
Panpel Arema FC menjadi pihak yang disorot di tragedi Kanjuruhan ini. Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris bahkan dihukum seumur hidup tidak boleh berkecimpung di dunia sepak bola nasional.

Panpel Arema FC mencetak 42.000 tiket untuk pertandingan Arema FC melawan Persebaya. Melebihi dari kapasitas Stadion Kanjuruhan yang hanya 38.000 penonton.

Untuk harga tiket ekonomi dijual dengan harga Rp 50 ribu. Tiket VIP Rp 150 dan tiket VVIP Rp 250 ribu.
Untuk tiket ekonomi terjual 37.980 tiket. Untuk tiket VIP terjual 1.880 tiket. Dan tiket VVIP terjual 200 tiket.

Dengan demikian, total penjualan tiket Arema FC vs Persebaya mencapai Rp 2,23 M. Dengan adanya 17 pertandingan kandang semusim, Arema kehilangan pemasukan dari 11 pertandingan kandang berikutnya imbas sanksi PSSI.

Jika kita asumsi rata-rata hasil penjualan tiket tiap pertandingan kandang Arema FC sekitar 60% dari penjualan tiket Arema FC vs Persebaya yang notabene partai kandang paling bergengsi, Arema FC kehilangan potensi pemasukan dari tiket sebesar Rp 14,7 miliar.

3. Denda PSSI
PSSI juga tidak tinggal diam dengan adanya tragedi Kanjuruhan ini. PSSI mengeluarkan hukuman denda sebesar Rp 250 juta kepada Arema FC. Selain hukuman denda uang, Arema FC juga dihukum untuk tidak boleh tampil di kandang sampai akhir musim.

Arema FC harus bermain di radius minimal 250 km dari Malang. Arema FC juga dihukum dengan menggelar pertandingan tanpa penonton. Hal ini merupakan hukuman yang harus diterima Arema FC hingga akhir musim.

4. Biaya Operasional Main di Luar Kandang
Dengan keluarnya hukuman dari PSSI yang mengharuskan Arema FC main di luar Malang (radius 250 km), maka pengeluaran yang dikeluarkan pasti membengkak. Kita asumsikan jarak 250 km dari Malang ada di daerah Yogyakarta. Kita asumsikan Arema menggunakan salah satu stadion di wilayah Yogyakarta atau Magelang untuk pertandingan kandangnya.

Pengeluaran yang harus dikeluarkan Arema FC untuk menggelar pertandingan kandang usiran paling tidak ada di 3 pos yakni transportasi, akomodasi, dan sewa stadion. Kita asumsikan Arema FC akan main di Stadion Maguwoharjo Sleman.

Stadion Maguwoharjo Sleman memiliki tarif sewa Rp 20 juta per pertandingan. Jika Arema FC menggelar 11 pertandingan kandang sisa, maka Arema FC harus mengeluarkan total Rp 220 juta.

Kemudian, untuk transportasi dan akomodasi per pertandingan. Dengan asumsi total pemain dan staf pelatih 25 orang per pertandingan dan asumsi biaya transport dan akomodasi per orang selama pertandingan Rp 1,5 juta, maka total tiap pertandingan Arema FC harus membayar Rp37,5 juta.

Dengan adanya 11 pertandingan kandang usiran sisa, Arema FC harus mengeluarkan Rp 412,5 juta untuk biaya transportasi dan akomodasi pemain dan pelatih. Maka, dengan bermain di luar Malang, perkiraan total biaya operasional Arema FC untuk 11 pertandingan kandang sisa sekitar Rp632,5 juta.

5. Perbaikan Stadion Kanjuruhan
Adanya tragedi Kanjuruhan membuat pihak Pemkab Malang selaku pemilik Stadion Kanjuruhan harus mendapat ganti rugi dari Arema FC. Kerugian yang didapatkan pun tidak sedikit.



Hingga saat ini, perkiraan kerugian material dari pihak pengelola Stadion Kanjuruhan belum ada. Namun, dengan begitu banyaknya korban, maka kerugian yang diderita tidak sedikit. Kerugian yang didapatkan bisa dilihat dari beberapa elemen stadion yang rusak. Misal rumput stadion, pagar pembatas, pintu masuk, hingga tribun penonton.

Kerugian material diperkiran mencapai ratusan juta. Perlu ditunggu kabar resmi dari pengelola Stadion Kanjuruhan mengenai kerugian akibat tragedi Kanjuruhan. Dengan demikian, total kerugian finansial Arema FC imbas dari tragedi Kanjuruhan diperkirakan mencapai Rp17-18 miliar. Sebuah angka yang cukup mahal yang harus menghilangkan 131 nyawa orang.
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2397 seconds (0.1#10.140)