Profil PT LIB, Operator Kompetisi Liga 1 yang Ngotot Pertandingan Digelar Malam Hari

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 09:03 WIB
loading...
Profil PT LIB, Operator Kompetisi Liga 1 yang Ngotot Pertandingan Digelar Malam Hari
Profil PT LIB, Operator Kompetisi Liga 1 yang Ngotot Pertandingan Digelar Malam Hari. Foto: IST
A A A
JAKARTA - Profil PT LIB akan dibahas di artikel ini. Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah menjadi sorotan publik pasca tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban jiwa.

Dalam peristiwa memilukan tersebut, PT LIB disebut sebagai salah satu pihak yang paling bersalah atas tragedi Kanjuruhan. Mereka juga menjadi sasaran protes dan dituntut untuk bertanggung jawab penuh.



Lantas, seperti apa sejarah lahirnya PT LIB ini juga bagaimana perannya dalam memutar kompetisi sepak bola di Indonesia?

Secara umum, PT Liga Indonesia Baru atau biasa dikenal PT LIB merupakan operator dan penyelenggara kompetisi sepak bola di Indonesia. Dalam hal ini, mereka melangsungkan beberapa kompetisi seperti Liga 1, Liga 2, dan seterusnya.

Perusahaan ini menjadi pengganti PT Liga Indonesia yang menjadi operator Liga Super Indonesia pada tahun 2009 hingga tahun 2015. Setelah pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia pada 2015 hingga tahun 2016, perusahaan ini ditunjuk sebagai penyelenggara liga oleh ketua umum PSSI saat itu, Edy Rahmayadi, pada 16 Maret 2017.

Beberapa pengurus Liga Indonesia Baru sebelumnya terlibat sebagai pengurus pada PT Gelora Trisula Semesta, operator Indonesia Soccer Championship. Salah satunya adalah Glenn Sugita, pebisnis yang terlibat sebagai komisaris di PT GTS.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham pada tahun 2019, beberapa pengurus PT Liga Indonesia Baru mengalami perubahan setelah Glenn dan Berlinton Siahaan mengundurkan diri dari jabatannya.

Beberapa posisi pengurus Liga Indonesia Baru pada tahun tersebut dijabat secara interim. Menjelang kompetisi musim 2020, LIB resmi menunjuk orang-orang baru yang akan duduk pada posisi komisaris utama, komisaris, dan direktur utama dengan tiga posisi direktur di bawahnya.

Pada pertengahan tahun 2020, perombakan pengurus kembali terjadi setelah Cucu Somantri beserta tiga komisaris PT LIB mundur dari jabatannya. Melalui RUPS pada 13 Juni 2020, ditetapkan Ahmad Hadian Lukita sebagai Direktur Utama PT LIB.

Pada tugasnya, mereka diberikan kewenangan oleh PSSI untuk menyelenggarakan pengelolaan turnamen atau kompetisi sepak bola profesional di Indonesia.

Dalam pasal 2 Regulasi BRI Liga 1 2022-2023, PT LIB bertanggung jawab untuk melangsungkan gelaran BRI Liga 1 sesuai dengan kewenangan yang didasarkan Surat Keputusan PSSI.

Tanggung jawab PT LIB diantaranya adalah:

-Menetapkan jadwal pertandingan

-Melakukan supervisi terhadap persiapan liga

-Menjalankan keputusan federasi terkait format dan peserta liga

-Memberikan persetujuan stadion yang digunakan

-Hingga memutuskan status penundaan atau pembatalan pertandingan yang disesuaikan dengan aturan berlaku.

Kemudian, pada pasal 62 Regulasi Liga 1 2022-2023, PT LIB juga menjadi pemegang tunggal hak komersial BRI Liga 1. Sedangkan pada pasal 63, disebutkan juga PT Liga Indonesia Baru berhak atas hak siar televisi, baik secara nasional maupun internasional.

Dikutip dari pemberitaan Sindonews, pada 13 Juni 2020 PT LIB telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam agenda tersebut, Ahmad Hadian Lukita terpilih sebagai Direktur Utama PT LIB periode 2020-2025.

Terbaru, Dirut PT Liga Indonesia Baru Ahmad Hadian Lukita resmi ditetapkan sebagai salah satu tersangka terkait tragedi Kanjuruhan. Dalam hal ini, dia dijadikan tersangka bersama lima orang lainnya.

Kapolri sendiri menyebut bahwa Dirut PT LIB ini bertanggung jawab terhadap sertifikasi stadion yang layak menggelar pertandingan. Akan tetapi, mereka diketahui masih menggunakan hasil verifikasi tahun 2020.

Sebelum penetapan Dirut PT LIB ditetapkan sebagai tersangka Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, bahkan sebelum peristiwa memilukan tersebut terjadi Sabtu (1/10/2022), PT LIB sudah mendapat cukup banyak protes dari suporter.

Para suporter, salah satunya Bonek yang paling keras, meminta agar PT LIB tidak menggelar pertandingan malam hari karena faktor keselamatan. Namun, protes tersebut tidak didengar.

Bahkan terungkap sebelum kick-off Arema vs Persebaya yang berujung Tragedi Kanjuruhan, Polisi merekomendasikan pertandingan digelar sore hari alias dimajukan. Namun, PT LIB menolak rekomendasi tersebut, dan berkeras laga Derbi Jatim itu digelar malam hari.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2162 seconds (0.1#10.140)