Kisah Persahabatan 25 Tahun Mitch Green Rival Terganas Mike Tyson

Minggu, 12 Juli 2020 - 10:51 WIB
loading...
Kisah Persahabatan 25 Tahun Mitch Green Rival Terganas Mike Tyson
Kisah Persahabatan 25 Tahun Mitch Green Rival Terganas Mike Tyson/Sky Sports
A A A
Mitch 'Blood' Green adalah petinju Kelas Berat yang namanya akan dikenang selamanya dikaitkan dengan Mike Tyson karena perkelahian jalanan 1988 yang terkenal brutal di antara mereka di Harlem. Tahun-tahun tidak selalu baik untuk Mitch Green , pemimpin geng yang dikenal baik oleh NYPD.

Tetapi selama tahun-tahun itu Green menjaga persahabatan dengan seorang penggemar yang menjadi orang kepercayaannya, agen tidak resmi, dan kadang-kadang wali moralnya. Persahabatan itu, yang didokumentasikan dalam kisah di bawah ini, akan mengingatkan Anda bahwa kebaikan memang ada ... bahkan dalam kegilaan tinju Kelas Berat .

Berikut ini adalah bagaimana seorang penggemar tinju dunia menjadi sekutu Mitch 'Blood' Green dan perjuangan tulus untuk kesejahteraan petinju ...

Sungguh aneh bagaimana saya mengenal Mitch. Selama 20 tahun saya tinggal di Los Angeles tapi saya tumbuh di pedesaan Kansas di sebuah pertanian kecil. Bagaimana saya bertemu Mitch itu menarik dan sedikit memalukan ... Saya berusia 17 di pertengahan 90-an.

Selama musim dingin aku berada di rumahku bersama beberapa teman. Itu es, bersalju, kami tidak punya tempat untuk pergi dan hanya nongkrong. Karena bosan, kami mengeluarkan beberapa kartu tinju dari lemari saya - apakah Anda ingat KO Cards? Kami mengumpulkannya. "Hei, aku ingin tahu apakah kita bisa berbicara dengan beberapa petinju ini?"



Itu yang Anda lakukan saat bosan di Kansas. Kami menelepon bantuan tetapi tidak berhasil sampai kami menemukan kartu Mitch Green.
Saya menelepon bantuan di New York.

Operator berkata: "Daftar mana yang Anda butuhkan?"
'Mitch Green'.
Operator: 'Apakah itu Mitch Green di jalan ini-dan-itu?'
'Ehm, tentu ...'

Jadi dia menghubungkan panggilan itu. Telepon berdering.
"Hai, apakah ini Mitch Green?"
'Ya'.
"Mitch Green, siapa yang bertinju?"
'Ya'.
Saya hanya berkata: 'Hai teman, saya penggemar'.

Alih-alih mengatakan 'nak, kamu aneh', kami malah melakukan percakapan yang berjalan sangat baik. Lalu kami terus berhubungan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2412 seconds (0.1#10.140)